Rektor UMJ Bantah Isu Intimidasi Tim Ganjar ke Mahasiswa Muhammadiyah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Ma'mun Murod membantah ada intimidasi dan kekerasan tim Ganjar Pranowo kepada mahasiswa saat acara diskusi publik Muhammadiyah di UMJ, Kamis (23/11/2023). Keributan yang terjadi pascaacara itu melibatkan mahasiswa dengan para senior dan pihak keamanan kampus.
"Itu tidak benar (ada intimidasi dan kekerasan dari tim Ganjar). Keributan itu terjadi antara mahasiswa dengan para seniornya yang marah melihat adik-adiknya tidak punya etika dan sopan santun," kata Ma'mun Murod saat dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023).
Para senior mahasiswa yang juga aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu, kata Ma’mun Murod, merasa jengkel dengan sikap adik-adiknya yang tidak mencerminkan kebaikan. Apalagi, sikap mereka itu dilakukan di acara PP Muhammadiyah yang dihadiri tokoh-tokoh Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
"Para alumni IMM itu jengkel melihat adik-adiknya yang berteriak di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Mereka menilai adik-adiknya tidak memiliki sopan santun dan etika di forum yang sangat beradab itu. Saya tahu itu dan para alumni juga sudah lapor ke saya," katanya.
Ma'mun juga menegaskan, tidak ada kekerasan kepada mahasiswa yang dilakukan dalam peristiwa itu. Para senior hanya mengingatkan adik-adiknya untuk bersikap sopan. "Tidak ada mencekik atau intimidasi. Yang diberitakan media itu tidak benar," ucapnya.
Rektor UMJ juga mengomentari pemberitan adanya pelarangan mahasiswa bertanya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dalam acara yang digelar PP Muhammadiyah itu, moderator sudah memberikan waktu bertanya pada peserta diskusi baik dari umum maupun perwakilan mahasiswa selain para panelis.
"Namun karena waktu terbatas, tidak semua bisa diakomodir. Jadi tidak ada pelarangan, moderator dalam hal ini Prof Abdul Mu'ti yang sudah mengatur flow diskusi. Memang kemarin waktunya terbatas, dengan lima panelis dan waktu diskusi hanya satu jam itu sudah sangat terbatas," katanya.
Termasuk terkait isu pelarangan mahasiswa untuk yang ingin masuk ke dalam ruangan diskusi. Ma'mun menjelaskan, jika dalam acara itu, peserta murni undangan dari berbagai elemen Muhammadiyah termasuk perwakilan mahasiswa.
"Jadi memang itu undangan terbatas, tidak semua bisa masuk. Dari mahasiswa juga sudah kami undang, ada perwakilan BEM, perwakilan IMM se-UMJ dan se-Jabodetabek serta perwakilan mahasiswaa lainnya," katanya.
Ma'mun Murod sangat menyesalkan kejadian yang saat ini menjadi pemberitaan di banyak media massa. Ia menegaskan, tujuan PP Muhammadiyah menghadirkan Ganjar-Mahfud di UMJ adalah untuk mendengar dan diskusi terkait kemajuan Indonesia.
"Tentu kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Tujuan awal kegiatan untuk diskusi, membahas visi misi demi Indonesia tercoreng dengan perbuatan segelintir oknum mahasiswa," katanya.
"Itu tidak benar (ada intimidasi dan kekerasan dari tim Ganjar). Keributan itu terjadi antara mahasiswa dengan para seniornya yang marah melihat adik-adiknya tidak punya etika dan sopan santun," kata Ma'mun Murod saat dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023).
Para senior mahasiswa yang juga aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu, kata Ma’mun Murod, merasa jengkel dengan sikap adik-adiknya yang tidak mencerminkan kebaikan. Apalagi, sikap mereka itu dilakukan di acara PP Muhammadiyah yang dihadiri tokoh-tokoh Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
"Para alumni IMM itu jengkel melihat adik-adiknya yang berteriak di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Mereka menilai adik-adiknya tidak memiliki sopan santun dan etika di forum yang sangat beradab itu. Saya tahu itu dan para alumni juga sudah lapor ke saya," katanya.
Ma'mun juga menegaskan, tidak ada kekerasan kepada mahasiswa yang dilakukan dalam peristiwa itu. Para senior hanya mengingatkan adik-adiknya untuk bersikap sopan. "Tidak ada mencekik atau intimidasi. Yang diberitakan media itu tidak benar," ucapnya.
Rektor UMJ juga mengomentari pemberitan adanya pelarangan mahasiswa bertanya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dalam acara yang digelar PP Muhammadiyah itu, moderator sudah memberikan waktu bertanya pada peserta diskusi baik dari umum maupun perwakilan mahasiswa selain para panelis.
"Namun karena waktu terbatas, tidak semua bisa diakomodir. Jadi tidak ada pelarangan, moderator dalam hal ini Prof Abdul Mu'ti yang sudah mengatur flow diskusi. Memang kemarin waktunya terbatas, dengan lima panelis dan waktu diskusi hanya satu jam itu sudah sangat terbatas," katanya.
Termasuk terkait isu pelarangan mahasiswa untuk yang ingin masuk ke dalam ruangan diskusi. Ma'mun menjelaskan, jika dalam acara itu, peserta murni undangan dari berbagai elemen Muhammadiyah termasuk perwakilan mahasiswa.
"Jadi memang itu undangan terbatas, tidak semua bisa masuk. Dari mahasiswa juga sudah kami undang, ada perwakilan BEM, perwakilan IMM se-UMJ dan se-Jabodetabek serta perwakilan mahasiswaa lainnya," katanya.
Ma'mun Murod sangat menyesalkan kejadian yang saat ini menjadi pemberitaan di banyak media massa. Ia menegaskan, tujuan PP Muhammadiyah menghadirkan Ganjar-Mahfud di UMJ adalah untuk mendengar dan diskusi terkait kemajuan Indonesia.
"Tentu kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Tujuan awal kegiatan untuk diskusi, membahas visi misi demi Indonesia tercoreng dengan perbuatan segelintir oknum mahasiswa," katanya.
(abd)