Deretan KSAD yang Pernah Jabat Pangdam V/Brawijaya, Nomor 1 Jenderal Pemrakarsa NRP Prajurit TNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD ) pernah menduduki jabatan Panglima Kodam ( Pangdam) V/Brawijaya . Salah satunya merupakan pemrakarsa pencatatan setiap prajurit TNI atau Nomor Registrasi Pusat (NRP).
KSAD merupakan jabatan tertinggi di TNI AD yang diduduki oleh perwira tinggi berpangkat Jenderal TNI. Mereka adalah adalah orang-orang terpilih dengan catatan karier militer mengagumkan. Sebelum menjadi KSAD beberapa di antara mereka menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya.
Kodam V/Brawijaya merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Jawa Timur. Terdiri atas empat satuan wilayah, yakni Korem 081/Dhirotsaha Jaya (membawahi wilayah Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Nganjuk, Blitar, Tulungagung); Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya (Kediri, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Jombang, Mojokerto); Korem 083/Baladhika Jaya (Malang-Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Kota Malang); dan Korem 084/Bhaskara Jaya (Sidoarjo, Gresik, Pamekasan, Sumenep, Sampang, Bangkalan, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan).
Dalam sejarahnya, Kodam V/Brawijaya berasal dari gabungan dari tiga divisi militer di awal kemerdekaan Republik Indonesia, yakni Divisi V Ronggolawe, Divisi VI Narotama, dan Divisi VII Soeropati. Ketiga divisi itu digabung menjadi TNI Divisi I Jawa Timur berdasarkan SK Menteri Pertahanan Nomor: A/532/48 tanggal 25 Oktober 1948.
Pada 17 Desember 1951, tepatnya pada hari ulang tahun ke-3, TNI Divisi I Jawa Timur berganti nama menjadi Divisi I/Brawijaya. Namun belum genap sebulan, KSAD menerbitkan instruksi nomor 2/KS/Instr/52 tanggal 5 Januari 1952, yang mengubah nama Divisi I/Brawijaya menjadi Tentara Teritorium V/Brawijaya (TT V/Brawijaya).
Setelah 7 tahun, berdasarkan SK KSAD Nomor: Kpts/952/10/1959, sebutan TT V/Brawijaya diganti Komando Daerah Militer (Kodam VIII/Brawijaya). Lalu KSAD menerbitkan kembali SK Nomor: Kep/4/1985 tanggal 12 Januari 1985, Kodam VIII/Brawijaya diubah menjadi Kodam V/Brawijaya.
Lalu siapa saja KSAD yang pernah menduduki jabatan Pangdam V/Brawijaya? Berikut ini nama-namanya:
FOTO/MABES TNI
KSAD yang pernah duduk sebagai Pangdam V/Brawijaya salah satunya adalah Letjen TNI (Purn) Bambang Soegeng. Serdadu kelahiran Megelang, Jawa Tengah, 31 Oktober 1913 itu mulai mengemban jabatan tersebut ketika masih bernama TNI Divisi I Jawa Timur hingga berubah menjadi Tentara Teritorium (TT) V/Brawijaya.
Bambang Soegeng adalah sulung dari 6 bersaudara, anak pasangan Slamet dan Zahro. Bambang termasuk beruntung karena bisa mengenyam bangku pendidikan di masa pendudukan Belanda. Ia menempuh pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Tegalrejo, Magelang, kemudian lanjut ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Purwokerto, serta Algemeene Middelbare School (AMS) bagian A di Yogyakarta. Bambang sempat menempuh pendidikan tinggi di Rechtshoogeschool te Batavia (RHS) Jakarta tapi tidak selesai karena ditutup oleh Jepang ketika berkuasa di Indonesia.
KSAD merupakan jabatan tertinggi di TNI AD yang diduduki oleh perwira tinggi berpangkat Jenderal TNI. Mereka adalah adalah orang-orang terpilih dengan catatan karier militer mengagumkan. Sebelum menjadi KSAD beberapa di antara mereka menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya.
Kodam V/Brawijaya merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Jawa Timur. Terdiri atas empat satuan wilayah, yakni Korem 081/Dhirotsaha Jaya (membawahi wilayah Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Nganjuk, Blitar, Tulungagung); Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya (Kediri, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Jombang, Mojokerto); Korem 083/Baladhika Jaya (Malang-Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Kota Malang); dan Korem 084/Bhaskara Jaya (Sidoarjo, Gresik, Pamekasan, Sumenep, Sampang, Bangkalan, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan).
Dalam sejarahnya, Kodam V/Brawijaya berasal dari gabungan dari tiga divisi militer di awal kemerdekaan Republik Indonesia, yakni Divisi V Ronggolawe, Divisi VI Narotama, dan Divisi VII Soeropati. Ketiga divisi itu digabung menjadi TNI Divisi I Jawa Timur berdasarkan SK Menteri Pertahanan Nomor: A/532/48 tanggal 25 Oktober 1948.
Pada 17 Desember 1951, tepatnya pada hari ulang tahun ke-3, TNI Divisi I Jawa Timur berganti nama menjadi Divisi I/Brawijaya. Namun belum genap sebulan, KSAD menerbitkan instruksi nomor 2/KS/Instr/52 tanggal 5 Januari 1952, yang mengubah nama Divisi I/Brawijaya menjadi Tentara Teritorium V/Brawijaya (TT V/Brawijaya).
Setelah 7 tahun, berdasarkan SK KSAD Nomor: Kpts/952/10/1959, sebutan TT V/Brawijaya diganti Komando Daerah Militer (Kodam VIII/Brawijaya). Lalu KSAD menerbitkan kembali SK Nomor: Kep/4/1985 tanggal 12 Januari 1985, Kodam VIII/Brawijaya diubah menjadi Kodam V/Brawijaya.
Lalu siapa saja KSAD yang pernah menduduki jabatan Pangdam V/Brawijaya? Berikut ini nama-namanya:
1. Letjen TNI (Purn) Bambang Soegeng
FOTO/MABES TNI
KSAD yang pernah duduk sebagai Pangdam V/Brawijaya salah satunya adalah Letjen TNI (Purn) Bambang Soegeng. Serdadu kelahiran Megelang, Jawa Tengah, 31 Oktober 1913 itu mulai mengemban jabatan tersebut ketika masih bernama TNI Divisi I Jawa Timur hingga berubah menjadi Tentara Teritorium (TT) V/Brawijaya.
Bambang Soegeng adalah sulung dari 6 bersaudara, anak pasangan Slamet dan Zahro. Bambang termasuk beruntung karena bisa mengenyam bangku pendidikan di masa pendudukan Belanda. Ia menempuh pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Tegalrejo, Magelang, kemudian lanjut ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Purwokerto, serta Algemeene Middelbare School (AMS) bagian A di Yogyakarta. Bambang sempat menempuh pendidikan tinggi di Rechtshoogeschool te Batavia (RHS) Jakarta tapi tidak selesai karena ditutup oleh Jepang ketika berkuasa di Indonesia.