Punya Peran Penting, LAN Dorong Peningkatan Kualitas Analis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan pejabat fungsional Analis Kebijakan (AK) sangatlah penting. Hal ini dikarenakan keahliannya dibutuhkan mulai dari proses perumusan masalah hingga evaluasi kebijakan publik yang berdampak bagi masyarakat.
Oleh karena itu Lembaga Administrasi Negara (LAN) terus mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas para pemangku jabatan analis kebijakan di seluruh Indonesia.
Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara LAN, Tri Widodo saat memberikan sambutan dalam kegiatan Inspirational Talk Forum Komunikasi dan Media Pembinaan Analis Kebijakan (Kompak) kerja sama LAN dengan Tanoto Foundation, di Aula Prof Agus Dwiyanto, LAN Veteran, Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023.
Pada seminar ini mendatangkan narasumber para pemenang penghargaan Analis Kebijakan untuk Indonesia (Akui) Award di tahun 2022 dan 2023. Para pemenang ini adalah para analis kebijakan terbaik yang telah melalui tahapan seleksi.
"Kegiatan ini menjadi sarana tukar pengalaman dan pengetahuan, berkolaborasi, berbagi inspirasi untuk meningkatkan kapasitas antar sesama pemangku jabatan analis kebijakan," kata Tri Widodo dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023).
Tri Widodo menganalogikan, ilmu sifatnya statis yang harus senantiasa dikejar dengan ikhtiar, bisa dilakukan dengan pendidikan formal baik disekolah maupun di kampus, namun ilmu juga bisa didapatkan melalui pendidikan non formal dan tidak terstruktur saat ini menjadi pilihan yang lebih efektif termasuk dalam pola pengembangan kompetensi aparatur.
"Model-model pengembangan kompetensi aparatur yang multi entry dan multiexit menjadi salah satu strategi utama yang dilakukan LAN dalam upaya peningkatan kapasitas aparatur terutama para pemangku jabatan analis kebijakan," jelasnya.
"Melalui kegiatan ini, setiap orang dapat masuk untuk mengikutinya dan keluar kapan pun tanpa harus menyelesaikan kurikulum yang ditetapkan sebelumnya, inilah konsep multi entry dan multi exit. Jika setiap kegiatan seperti ini terus diikuti maka pengetahuan akan terakumulasikan dalam diri seseorang sehingga mampu berkontribusi secara optimal bagi bangsa ini," tambahnya
Dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pembelajaran serta dapat menjadi lesson learn dan best practice bagi para analis kebijakan di seluruh Indonesia.
"Sehingga kedepannya dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang agile, inovatif dan inklusif dalam rangka meningkatkan kualitas kebijakan di Indonesia," tutupnya.
Sementara Head of Policy and Advocacy Tanoto Foundation, Eddy Henry menyampaikan, pihaknya terus mendorong pengembangan sumber daya manusia yang berfokus pada bidang Pendidikan.
"Kami percaya ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. salah satu program unggulan yang kami miliki adalah berkolaborasi dengan instansi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara," ungkapnya.
"Kegiatan kali ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi dengan LAN yang diwujudkan dengan adanya kegiatan seminar komunikasi dan media pembinaan analis kebijakan atau kompak," sambungnya.
Ia berharap, kolaborasi antara LAN dan Tanoto Foundation dapat terus terjalin. "Sehingga dapat melahirkan analis kebijakan yang profesional agar dapat mendorong perbaikan kualitas kebijakan di Indonesia," tandasnya.
Oleh karena itu Lembaga Administrasi Negara (LAN) terus mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas para pemangku jabatan analis kebijakan di seluruh Indonesia.
Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara LAN, Tri Widodo saat memberikan sambutan dalam kegiatan Inspirational Talk Forum Komunikasi dan Media Pembinaan Analis Kebijakan (Kompak) kerja sama LAN dengan Tanoto Foundation, di Aula Prof Agus Dwiyanto, LAN Veteran, Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023.
Pada seminar ini mendatangkan narasumber para pemenang penghargaan Analis Kebijakan untuk Indonesia (Akui) Award di tahun 2022 dan 2023. Para pemenang ini adalah para analis kebijakan terbaik yang telah melalui tahapan seleksi.
"Kegiatan ini menjadi sarana tukar pengalaman dan pengetahuan, berkolaborasi, berbagi inspirasi untuk meningkatkan kapasitas antar sesama pemangku jabatan analis kebijakan," kata Tri Widodo dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023).
Tri Widodo menganalogikan, ilmu sifatnya statis yang harus senantiasa dikejar dengan ikhtiar, bisa dilakukan dengan pendidikan formal baik disekolah maupun di kampus, namun ilmu juga bisa didapatkan melalui pendidikan non formal dan tidak terstruktur saat ini menjadi pilihan yang lebih efektif termasuk dalam pola pengembangan kompetensi aparatur.
"Model-model pengembangan kompetensi aparatur yang multi entry dan multiexit menjadi salah satu strategi utama yang dilakukan LAN dalam upaya peningkatan kapasitas aparatur terutama para pemangku jabatan analis kebijakan," jelasnya.
"Melalui kegiatan ini, setiap orang dapat masuk untuk mengikutinya dan keluar kapan pun tanpa harus menyelesaikan kurikulum yang ditetapkan sebelumnya, inilah konsep multi entry dan multi exit. Jika setiap kegiatan seperti ini terus diikuti maka pengetahuan akan terakumulasikan dalam diri seseorang sehingga mampu berkontribusi secara optimal bagi bangsa ini," tambahnya
Dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pembelajaran serta dapat menjadi lesson learn dan best practice bagi para analis kebijakan di seluruh Indonesia.
"Sehingga kedepannya dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang agile, inovatif dan inklusif dalam rangka meningkatkan kualitas kebijakan di Indonesia," tutupnya.
Sementara Head of Policy and Advocacy Tanoto Foundation, Eddy Henry menyampaikan, pihaknya terus mendorong pengembangan sumber daya manusia yang berfokus pada bidang Pendidikan.
"Kami percaya ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. salah satu program unggulan yang kami miliki adalah berkolaborasi dengan instansi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara," ungkapnya.
"Kegiatan kali ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi dengan LAN yang diwujudkan dengan adanya kegiatan seminar komunikasi dan media pembinaan analis kebijakan atau kompak," sambungnya.
Ia berharap, kolaborasi antara LAN dan Tanoto Foundation dapat terus terjalin. "Sehingga dapat melahirkan analis kebijakan yang profesional agar dapat mendorong perbaikan kualitas kebijakan di Indonesia," tandasnya.
(maf)