Bicara Toxic Relationship di Sekitar Jokowi, Masinton: Kekuasaan itu Ternyata Nikmat Kan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu merespons penyataan rekan partainya Aria Bima soal adanya toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat di sekitar Presiden Joko Widodo ( Jokowi ). Adapun pelaku toxic relationship dimaksud Aria Bima yang menginginkan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Ya kan kekuasaan itu ternyata nikmat kan. Sehingga bagaimana upaya melanggengkan kekuasaan itu menjadi yang sangat dominan, mengabaikan tentang aspek-aspek demokrasi dan aturan-aturan yang diatur dalam rules kita bernegara," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Kendati demikian, Masinton mewanti-wanti kepada seluruh pihak untuk tidak melegalkan seluruh cara untuk mempertahankan kekuasaan. Ia meminta seluruh pihak dapat menaati aturan yang ada.
"Menabrak aturan itu kan membuat demokrasi kita tidak adil. Demokrasi kita kalau itu dikesampingkan, yang dikorbankan rakyat," ucap Masinton.
"Kalau rakyat sudah dikorbankan kan, emang rakyat diam? Kalau rakyat tidak terima yang ada ketidakstabilan, ketidakstabikan apa? Ya gimana kita mau mimpi tentang Indonesia Emas 2045," tambahnya.
Saat disinggung terkait pihak yang dianggap toxic relationship di lingkaran Presiden Jokowi, Masinton enggan menjawab. "Ya cari sajalah, lingkarannya kan sudah tahu," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Politikus PDIP Aria Bima mengungkapkan ada toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pelaku toxic relationship dimaksudnya adalah orang-orang orde baru yang masuk kabinet Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin. Pelaku toxic relationship itu disebutkannya yang menginginkan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Toxic relationship keterpengaruhan orang di sekitar Pak Jokowi yang mana ada kecenderungan toxic relationship ini juga mulai masuk orang-orang orde baru,” kata Aria dalam diskusi media bertajuk Nasib Demokrasi Indonesia ke Depan yang digelar Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).
"Ya kan kekuasaan itu ternyata nikmat kan. Sehingga bagaimana upaya melanggengkan kekuasaan itu menjadi yang sangat dominan, mengabaikan tentang aspek-aspek demokrasi dan aturan-aturan yang diatur dalam rules kita bernegara," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Kendati demikian, Masinton mewanti-wanti kepada seluruh pihak untuk tidak melegalkan seluruh cara untuk mempertahankan kekuasaan. Ia meminta seluruh pihak dapat menaati aturan yang ada.
"Menabrak aturan itu kan membuat demokrasi kita tidak adil. Demokrasi kita kalau itu dikesampingkan, yang dikorbankan rakyat," ucap Masinton.
"Kalau rakyat sudah dikorbankan kan, emang rakyat diam? Kalau rakyat tidak terima yang ada ketidakstabilan, ketidakstabikan apa? Ya gimana kita mau mimpi tentang Indonesia Emas 2045," tambahnya.
Saat disinggung terkait pihak yang dianggap toxic relationship di lingkaran Presiden Jokowi, Masinton enggan menjawab. "Ya cari sajalah, lingkarannya kan sudah tahu," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Politikus PDIP Aria Bima mengungkapkan ada toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pelaku toxic relationship dimaksudnya adalah orang-orang orde baru yang masuk kabinet Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin. Pelaku toxic relationship itu disebutkannya yang menginginkan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Toxic relationship keterpengaruhan orang di sekitar Pak Jokowi yang mana ada kecenderungan toxic relationship ini juga mulai masuk orang-orang orde baru,” kata Aria dalam diskusi media bertajuk Nasib Demokrasi Indonesia ke Depan yang digelar Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).
(rca)