PPMI Gabung Poros Buruh untuk Perubahan Dukung Amin

JAKARTA - Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) bergabung dengan Poros Buruh untuk Persatuan mendukung pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Amin) di Pilpres 2024. Hal tersebut diputuskan melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2023 PPMI.

"Berdasarkan aspirasi anggota yang hadir mukernas secara bulat mendukung penuh pasangan Amin dalam Pilpres 2024," kata Presiden PPMI Daeng Wahidin, Senin (16/10/2023).

Dalam mukernas yang digelar di Jakarta pada Minggu, 15 Oktober hingga Senin, 16 Oktober 2023 itu, PPMI memutuskan ikut bergabung bersama Poros Buruh untuk Perubahan bersama sekitar 40 federasi dan konfederasi buruh lainnya dalam memenangkan pasangan Amin di Pilpres 2024.



Koordinator SC Mukernas PPMI 2023 Arsanty Handayani menuturkan mukernas yang mengambil tema "Implementasi Gerakan Politik Buruh/Pekerja sebagai Gerakan Perubahan Mewujudkan Negara yang Berdaulat, Adil, dan Makmur" itu dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai DPW/DPC se-Indonesia.

Mukernas PPMI ini spesial karena dilaksanakan saat menjelang pendaftaran capres-cawapres. Dia menambahkan anggota PPMI se-Indonesia dan luar negeri sangat menantikan putusan dan arahan dari DPP PPMI tentang siapa capres dan cawapres yang didukung PPMI.

Ketua OC Mukernas PPMI 2023 Andi Corawali Makmur menuturkan mukernas ini merupakan momentum menyatukan kembali niat, tekad, dan komitmen bersama seluruh anggota PPMI, khususnya dalam menyikapi berbagai isu nasional yang ada saat ini.

"PPMI sebagai bagian dari pergerakan buruh tetap akan mengambil bagian dalam segenap masalah yang berkembang di negara ini demi kepentingan buruh/pekerja," kata Andi.

Menurut dia, perjuangan buruh tidak boleh stagnan dan konvensional. Selama ini buruh hanya menjadi objek dari kepentingan politik.

Karena itu sudah saatnya buruh menjadi penentu perjuangan politik dan ambil bagian dalam kontes perpolitikan di Tanah Air.

Andi juga menyampaikan dalam Mukernas PPMI 2023 juga dibahas secara khusus terkait keprihatinan atas putusan Mahkamah Konstitusi terkait pengesahan Omnibus Law yang dianggap sangat tidak memperhatikan suara buruh.

Secara khusus juga dalam Mukernas ini ada sesi mengheningkan cipta untuk para pejuang Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan dalam bentuk apa pun.