Putri Pengasuh Ponpes Sidogiri Dukung Erick Thohir Jadi Kakak Asuh Ekonomi Pesantren
loading...

Menteri BUMN Erick Thohir didukung untuk menjadi mentor dan bahkan kakak asuh untuk meningkatkan kemandirian pesantren. Foto/Dok MPI
A
A
A
JAKARTA - Putri Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Ru’yana Fuad mendukung Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi mentor dan bahkan kakak asuh untuk meningkatkan kemandirian pesantren. Wanita yang akrab disapa Ning Yana ini banyak bercerita tentang perjalanan kemandirian dari pesantren.
Dia mengungkapkan, Ponpes Sidogiri menjalankan kegiatan kemandirian pesantren sejak 1961. “Pondok ini memang tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Karena kami berkomitmen untuk menjalankan pondok dengan mandiri dan berdaya,” katanya ditemui di lingkungan pesantren, Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Jawa Timur, dikutip Minggu (15/10/2023).
Karenanya, kata dia, sejak lama Pesantren Sidogiri sudah memasukkan kewirausahaan sebagai salah satu mata pelajaran. “Berikutnya, kami memfasilitasi para santri untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari dari dalam kelas, termasuk membentuk Koperasi Pesantren (Kopontren) Basmallah dan Lembaga Amil Zakat untuk Yatim dan Dhuafa (LAZZ),” imbuhnya.
Ning Yana menuturkan, berbekal pengetahuan akademik, para santri, termasuk dari kalangan perempuan, telah relatif mengetahui metode-metode untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kewirausahaan. Namun, perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang berwirausaha terkendala untuk menjalankan usaha yang lebih berkelanjutan dan mampu naik kelas.
Dia mengatakan, Pesantren Sidogiri siap menjadi benchmark yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para santri. Secara luas, dia melihat pemerintah juga sudah memiliki beberapa inisiatif yang dampaknya dapat lebih diperluas lagi.
Dia mengungkapkan, Ponpes Sidogiri menjalankan kegiatan kemandirian pesantren sejak 1961. “Pondok ini memang tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Karena kami berkomitmen untuk menjalankan pondok dengan mandiri dan berdaya,” katanya ditemui di lingkungan pesantren, Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Jawa Timur, dikutip Minggu (15/10/2023).
Karenanya, kata dia, sejak lama Pesantren Sidogiri sudah memasukkan kewirausahaan sebagai salah satu mata pelajaran. “Berikutnya, kami memfasilitasi para santri untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari dari dalam kelas, termasuk membentuk Koperasi Pesantren (Kopontren) Basmallah dan Lembaga Amil Zakat untuk Yatim dan Dhuafa (LAZZ),” imbuhnya.
Ning Yana menuturkan, berbekal pengetahuan akademik, para santri, termasuk dari kalangan perempuan, telah relatif mengetahui metode-metode untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kewirausahaan. Namun, perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang berwirausaha terkendala untuk menjalankan usaha yang lebih berkelanjutan dan mampu naik kelas.
Dia mengatakan, Pesantren Sidogiri siap menjadi benchmark yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para santri. Secara luas, dia melihat pemerintah juga sudah memiliki beberapa inisiatif yang dampaknya dapat lebih diperluas lagi.
Lihat Juga :