Konflik Palestina-Israel Memanas, Ketua DPR Minta Pemerintah Lindungi WNI

Senin, 09 Oktober 2023 - 17:52 WIB
loading...
Konflik Palestina-Israel Memanas, Ketua DPR Minta Pemerintah Lindungi WNI
Militer Israel menyerang ratusan target Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza, Senin (9/10/2023). FOTO REUTERS/Mohammed Salem
A A A
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bisa memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina. Permintaan itu didasari atas memanasnya konflik Israel - Palestina sejak akhir pekan lalu.

"Pemerintah harus memastikan warga negara kita yang berada di sana dalam kondisi aman, tidak kekurangan bahan pokok. Karena selama perang, kebutuhan pokok sangat sulit sekali untuk didapatkan. Negara harus hadir memberikan bantuan secepatnya," kata Puan dalam keterangan resminya, Senin (9/10/2023).

Dengan adanya WNI di sekitar konflik Israel-Palestina, kata Puan, Kemenlu harus mengawasi perkembangan situasi di wilayah konflik dan siap melakukan evakuasi bila diperlukan untuk melindungi warga Indonesia yang berada di wilayah tersebut.



"Jika memungkinkan dan memang harus dilakukan, pemerintah harus mengambil langkah responsif dengan upaya evakuasi warga negara kita agar tidak menjadi korban peperangan," katanya.

Terlepas dari itu, Puan prihatin dengan kondisi para korban akibat perang tersebut. Ia menilai Indonesia harus mengambil langkah proaktif dalam mewujudkan perdamaian Israel-Palestina. Apalagi, situasi konflik yang terjadi saat ini disebut cukup besar dan kondisinya lebih mencekam dari serangan sebelum-sebelumnya.

"Indonesia harus menyampaikan sikap untuk meminta dihentikannya kekerasan dari eskalasi konflik antara Palestina-Israel ini. Hal tersebut demi menghindari bertambahnya korban kemanusiaan yang semakin hari semakin bertambah," kata Puan.

Ia mendorong Indonesia dapat menjadi penengah antara kedua negara agar peperangan dihentikan. Menurutnya, pemerintah perlu menyerukan pentingnya perdamaian dengan konsep dua negara berdaulat yang berdampingan.



"Konsep tersebut sesuai landasan yang telah lama diakui sebagai jalan menuju penyelesaian yang adil. Kita perlu menyampaikan agar kedua negara mengedepankan unsur dialog untuk mendinginkan situasi di sana dan terus bersuara kepada dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina," kata Puan.

"Karena perang tidak bisa dibenarkan dalam segi aspek manapun, warga yang akan terus-terus jadi korban," katanya.

Puan mengatakan Indonesia harus menunjukkan sikap politik internasional yang bebas aktif sesuai amanat konstitusi. "Indonesia juga perlu mengingatkan agar tidak ada satu negara pun yang mendukung peperangan antara Israel-Palestina berlanjut. Terlebih negara-negara adidaya yang memiliki kekuatan militer besar," ungkap Puan.

Untuk diketahui, perang di jalur Gaza terjadi pada Sabtu (7/10/2023) malam. Akibat eskalasi konflik Israel dan Palestina kali ini, setidaknya sudah hampir seribu orang meninggal dunia. Serangan dari kedua belah pihak juga menyebabkan ribuan warga terluka.

Sementara itu menurut catatan resmi Kemenlu, terdapat 13 orang WNI yang menetap di wilayah sekitar Jalur Gaza, lokasi yang eskalasi konflik antara Palestina-Israel paling mengkhawatirkan. Mereka merupakan relawan kemanusiaan.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1700 seconds (0.1#10.140)