BMKG: 88 Daerah Tak Mengalami Hujan Terpanjang, Sumba Timur Sampai Lebih 5 Bulan

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 07:06 WIB
loading...
BMKG: 88 Daerah Tak Mengalami Hujan Terpanjang, Sumba Timur Sampai Lebih 5 Bulan
BMKG menyebut 88 daerah yang tersebar di 18 provinsi tidak mengalami hujan terpanjang hingga awal Oktober 2023. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut 88 daerah yang tersebar di 18 provinsi tidak mengalami hujan terpanjang hingga awal Oktober 2023.

BMKG mencatat Sumba Timur di Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak mengalami hujan terlama yakni selama 156 hari atau lebih 5 bulan lamanya. Sementara itu, BMKG mengatakan saat ini baru 11% wilayah Indonesia dari jumlah Zona Musim (ZOM) yang baru memasuki musim hujan.



“Baru 11% dari jumlah ZOM (Zona Musim) yang ada di Indonesia memasuki musim hujan dan sejumlah 88 daerah yang tersebar di 18 Provinsi tidak mengalami hujan lebih dari 2 bulan,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (6/10/2023).

Berikut 88 daerah yang tidak mengalami hujan terpanjang hingga awal Oktober 2023:

Nusa Tenggara Timur (NTT):

- Sumba Timur (156 hari),
- Kupang (116 hari),
- Kota Kupang (104 hari),
- Lembata (97 hari),
- Sikka (95 hari),
- Belu (93 hari),
- Sabu Raijua (91 hari),
- Rote Ndao (90 hari),
- Timor Tengah Selatan (90 hari),
- Timor Tengah Utara (87 hari);

Nusa Tenggara Barat (NTB):

- Kota Bima (154 hari),
- Lombok Utara (153 hari),
- Lombok Timur (133 hari),
- Sumbawa (95 hari),
- Bima (92 hari),
- Sumbawa Barat (85 hari),
- Dompu (83 hari),
- Kota Mataram (83 hari),
- Lombok Barat (83 hari),
- Lombok Tengah (78 hari);

Jawa Tengah (Jateng):

- Boyolali (141 hari),
- Klaten (141 hari),
- Semarang (141 hari),
- Sragen (141 hari),
- Sukoharjo (141 hari),
- Batang (109 hari),
- Karanganyar (103 hari),
- Grobogan (102 hari),
- Pemalang (99 hari),
- Magelang (86 hari);

Sulawesi Selatan (Sulsel):

- Jeneponto (121 hari),
- Maros (81 hari),
- Barru (79 hari),
- Gowa (79 hari),
- Makassar (79 hari),
- Pangkep (79 hari),
- Pinrang (79 hari),
- Takalar (79 hari),
- Bulukumba (74 hari),
- Bantaeng (70);

Jawa Barat (Jabar):

- Bandung Barat (102 hari),
- Cirebon (102 hari),
- Majalengka (96 hari),
- Karawang (88 hari),
- Garut (87 hari),
- Kab. Bandung (86 hari),
- Indramayu (85 hari),
- Kuningan (85 hari),
- Sumedang (85 hari),
- Subang (84 hari);

DKI Jakarta:

- Jakarta Barat (96 hari)
- Jakarta Utara (85 hari)
- Jakarta Selatan (83 hari)
- Jakarta Pusat (84 hari),
- Jakarta Timur (84 hari);

Banten:

- Serang (96 hari)
- Kota Tangerang (83 hari)
- Tangerang (83 hari)
- Lebak (81 hari)
- Pandeglang (81 hari);

Jawa Timur (Jatim):

- Tuban (91 hari)
- Madiun (91 hari)
- Nganjuk (91 hari)
- Jombang (91 hari)
- Mojokerto (91 hari)
- Pasuruan (91 hari)
- Sidoarjo (91 hari)
- Bondowoso (91 hari)
- Banyuwangi (91 hari)
- Bangkalan (91 hari);

Bali:

- Karangasem (90 hari)
- Buleleng (89 hari)
- Bangli (84 hari);

Sulawesi Tenggara:

- Bau-bau (87 hari)
- Bombana (74 hari)
- Buton Tengah (65);

Papua:

- Merauke (84 hari);

Lampung:

- Lampung Timur (80 hari)
- Mesuji (68 hari)
- Pringsewu (68 hari);

Maluku:

- Kep. Tanimbar (80 hari);

Kalimantan Selatan:

- Kotabaru (77 hari);

Bangka Belitung:

- Bangka (73 hari)
- Belitung (65);

Kalimantan Tengah:

- Katingan (72 hari)
- P. Pisau (70),
- Seruyan (64);

Sumatera Selatan:

- Ogan Komering Ulu Timur (67 hari);

Daerah Istimewa Yogyakarta:

- Sleman (86 hari)
- Kota Jogja (83 hari)
- Kulon Progo (76 hari)
- Gunungkidul, Bantul (84 hari)
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)