Umrah dan Haji, Momentum untuk Berikan Pelayanan Terbaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan ibadah umrah dan haji menjadi momentum dalam memberikan pelayanan terbaik para tamu Allah tersebut. Hal ini dikatakan oleh Presiden Direktur PT Jejak Imani Berkah Bersama, Muhammad Rizaldy Latief.
"Sejak awal Jejak Imani didirikan, kami berkomitmen untuk menjadi sebaik-baiknya pelayan para tamu Allah menuju Tanah Suci," kata Rizaldy dalam keterangannya, Jumat (15/9/2023).
"Tahun demi tahun kami lewati dengan semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan sistem pelayanan agar jamaah dapat beribadah dengan maksimal dan nyaman," tambahnya.
Rizaldy mengungkapkan, pihaknya dengan niat membantu, melayani, dan berkomitmen penuh terhadap layanan kepada jemaah inilah yang menjadi hal yang ingin dipegang teguh oleh Jejak Imani Berkah Bersama, travel agen Haji, umrah serta wisata halal yang berdiri sejak 2014.
"Memiliki produk paket tour yang dapat dipilih oleh calon jamaah. Mulai dari Haji yang terdiri dari haji plus dan haji furoda, umrah, islamic tours hingga layanan tabungan umrah," ungkapnya.
"Memudahkan calon jemaah Umrah, terdapat fitur simulasi Tabungan Umrah. Pada simulasi tabungan ini calon jamaah dapat mengecek besaran tabungan yang harus disetor berdasarkan paket dan jangka waktu menabung," tutupnya.
Sementara sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta agar skema penetapan istithaah kesehatan jemaah haji dimatangkan.
Hal itu disampaikan Gus Men sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas saat Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M bertajuk “Penguatan Istithaah menuju Kemandirian dan Ketahanan Jemaah Haji Indonesia” yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, pada Rabu (6/9/2023).
"Istithaah jemaah yang paling jadi persoalan adalah istithaah kesehatan. Saya usul, istithaah kesehatan mendahului pelunasan," pesan Menag Yaqut Cholil Qoumas di Bandung, Rabu (6/9/2023).
Menurut Menag, pada haji 2023, jemaah melakukan pelunasan terlebih dahulu, baru melakukan pemeriksaan kesehatan. "Biasanya jemaah jika sudah kadung lunas, tidak enak kalau tidak diloloskan," ucapnya.
Gus Men minta persoalan skema penetapan istithaah kesehatan ini dikaji. Gus Men sadar bahwa usulan ini tidak populer, sehingga harus dikomunikasikan dengan baik kepada jemaah.
"Ini mungkin tidak mudah karena kita akan berhadapan dengan jemaah. Tapi jika ini berjalan, akan memudahkan penyelenggaraan haji di masa mendatang. Tidak apa-apa kita mendapat beban sekarang tapi di masa mendatang akan lebih mudah," ungkapnya.
"Ini dibicarakan, sekaligus bagaimana cara penyampaian yang paling tepat dan baik ke jemaah agar istithaah kesehatan ini bisa diterima dan dijalankan dengan baik," tutupnya.
"Sejak awal Jejak Imani didirikan, kami berkomitmen untuk menjadi sebaik-baiknya pelayan para tamu Allah menuju Tanah Suci," kata Rizaldy dalam keterangannya, Jumat (15/9/2023).
"Tahun demi tahun kami lewati dengan semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan sistem pelayanan agar jamaah dapat beribadah dengan maksimal dan nyaman," tambahnya.
Rizaldy mengungkapkan, pihaknya dengan niat membantu, melayani, dan berkomitmen penuh terhadap layanan kepada jemaah inilah yang menjadi hal yang ingin dipegang teguh oleh Jejak Imani Berkah Bersama, travel agen Haji, umrah serta wisata halal yang berdiri sejak 2014.
"Memiliki produk paket tour yang dapat dipilih oleh calon jamaah. Mulai dari Haji yang terdiri dari haji plus dan haji furoda, umrah, islamic tours hingga layanan tabungan umrah," ungkapnya.
"Memudahkan calon jemaah Umrah, terdapat fitur simulasi Tabungan Umrah. Pada simulasi tabungan ini calon jamaah dapat mengecek besaran tabungan yang harus disetor berdasarkan paket dan jangka waktu menabung," tutupnya.
Sementara sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta agar skema penetapan istithaah kesehatan jemaah haji dimatangkan.
Hal itu disampaikan Gus Men sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas saat Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M bertajuk “Penguatan Istithaah menuju Kemandirian dan Ketahanan Jemaah Haji Indonesia” yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, pada Rabu (6/9/2023).
"Istithaah jemaah yang paling jadi persoalan adalah istithaah kesehatan. Saya usul, istithaah kesehatan mendahului pelunasan," pesan Menag Yaqut Cholil Qoumas di Bandung, Rabu (6/9/2023).
Menurut Menag, pada haji 2023, jemaah melakukan pelunasan terlebih dahulu, baru melakukan pemeriksaan kesehatan. "Biasanya jemaah jika sudah kadung lunas, tidak enak kalau tidak diloloskan," ucapnya.
Gus Men minta persoalan skema penetapan istithaah kesehatan ini dikaji. Gus Men sadar bahwa usulan ini tidak populer, sehingga harus dikomunikasikan dengan baik kepada jemaah.
"Ini mungkin tidak mudah karena kita akan berhadapan dengan jemaah. Tapi jika ini berjalan, akan memudahkan penyelenggaraan haji di masa mendatang. Tidak apa-apa kita mendapat beban sekarang tapi di masa mendatang akan lebih mudah," ungkapnya.
"Ini dibicarakan, sekaligus bagaimana cara penyampaian yang paling tepat dan baik ke jemaah agar istithaah kesehatan ini bisa diterima dan dijalankan dengan baik," tutupnya.
(maf)