Kepala BNPB: Kebakaran di Savana Bukit Teletubbies Gunung Bromo Sudah Padam
loading...
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melaporkan kebakaran di Lembah Savana Gunung Bromo sudah padam. Foto/MPI
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melaporkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Lembah Savana atau Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Kabupaten Malang, Jawa Timur saat ini sudah padam.
“Bromo sudah padam,” ungkap Suharyanto saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI mengenai Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2024, Kamis (14/9/2023).
Menurut laporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memperkirakan setidaknya 500 hektare lahan di kawasan wisata Gunung Bromo yang terdampak kebakaran. Suharyanto mengungkapkan untuk mengantisipasi fenomena El Nino yang membuat kemarau di wilayah Indonesia membutuhkan minimal 50 Helikopter untuk melakukan water bombing. Namun, saat ini hanya 22 Heli yang dimiliki Indonesia.
“Jadi heli water bombing ini seharusnya di Indonesia ini minimal ketika El Nino itu ada 50, tapi sekarang yang tersedia hanya 22. Ini sudah seluruh Indonesia kami kerahkan,” katanya.
Suharyanto pun mengatakan perang Ukraina dan Rusia yang menyebabkan kesulitan pengadaan helikopter. “Kenapa hanya 22? karena dulu-dulu itu ketika Ukraina dengan Rusia belum perang, kami ambil heli dari sana Pak. Nah sekarang mereka bertempur sendiri, sehingga kesulitan. Nah, 22 ini yang kami oper-oper. Jadi mana provinsi yang kebakarannya pesat, kami langsung kirim ke sana Pak,” katanya.
“Bromo sudah padam,” ungkap Suharyanto saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI mengenai Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2024, Kamis (14/9/2023).
Menurut laporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memperkirakan setidaknya 500 hektare lahan di kawasan wisata Gunung Bromo yang terdampak kebakaran. Suharyanto mengungkapkan untuk mengantisipasi fenomena El Nino yang membuat kemarau di wilayah Indonesia membutuhkan minimal 50 Helikopter untuk melakukan water bombing. Namun, saat ini hanya 22 Heli yang dimiliki Indonesia.
“Jadi heli water bombing ini seharusnya di Indonesia ini minimal ketika El Nino itu ada 50, tapi sekarang yang tersedia hanya 22. Ini sudah seluruh Indonesia kami kerahkan,” katanya.
Suharyanto pun mengatakan perang Ukraina dan Rusia yang menyebabkan kesulitan pengadaan helikopter. “Kenapa hanya 22? karena dulu-dulu itu ketika Ukraina dengan Rusia belum perang, kami ambil heli dari sana Pak. Nah sekarang mereka bertempur sendiri, sehingga kesulitan. Nah, 22 ini yang kami oper-oper. Jadi mana provinsi yang kebakarannya pesat, kami langsung kirim ke sana Pak,” katanya.
(cip)
Explore More