Prabu Revolusi Imbau Masyarakat Diskusikan Gagasan daripada Permasalahkan Tayangan Azan Ganjar Pranowo
loading...
Pemimpin Redaksi iNews TV, Prabu Revolusi saat menjadi narasumber dalam tayangan editorial di SINDOnews TV. Foto/Tangkapan Layar/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Pemimpin Redaksi iNews TV, Prabu Revolusi mengimbau masyarakat untuk memperdebatkan kebijakan dari tiga kandidat bakal Calon Presiden (Capres) atau Calon Wakil Presiden (Cawapres) menjelang Pemilu 2024 ini. Hal ini lebih baik daripada harus mempersoalkan munculnya Ganjar Pranowo dalam tayangan azan magrib.
Hal itu dikatakan Prabu, dalam tayangan editorial di SINDOnews TV, Rabu (13/9/2023). Sebab masing-masing kandidat diketahui, telah membuat misi visi jika memang terpilih sebagai Presiden di tahun 2024.
"Imbauan. Saya pikir publik sepakat saja, lebih baik mendiskusikan gagasan, di luar gagasan itu menjadi hak hidup masing-masing capres masing-masing individu, masing-masing tokoh. Kita tidak mengomentari siapa istri, siapa anak, dan semacamnya enggak, kita enggak mengomentari pagi-pagi bangun jam berapa, salat subuh atau enggak. Itu domain pribadi," kata Prabu.
Prabu memberikan contoh ketika Ganjar dengan gagasannya akan menaikan gaji guru, sedangkan Prabowo yang akan memberikan makanan secara gratis kepada siswa sekolah. Serta janji dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang akan menaikan dana desa menjadi Rp5 miliar.
"Ya sekarang Kalau misalnya memang mau mengkritik, kritik pada tataran gagasan. Gagasannya Ganjar itu ada yang bagus atau enggak, ada yang negatif atau enggak, ayo diskusikan itu, termasuk juga kritik kepada calon yang lain, apakah itu Prabowo atau pun juga Anies mainkan ditataran gagasan," katanya.
Dia menuturkan, tayangan azan Ganjar juga tidak ada yang dilanggar. Sebab Ganjar belum menjadi peserta pemilu dan belum didaftarkan oleh partai pengusung ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dirinya juga mengingatkan, bahwa banyak sekali tokoh yang sebelumnya tampil dalam tayangan azan, dan tentu bukan menjadi permasalah besar.
"Yang wajahnya tayang di azan itu ada banyak, kenapa yang Ganjar Pranowo ini kok diramein loh, itu yang saya enggak paham," ucapnya.
Hal itu dikatakan Prabu, dalam tayangan editorial di SINDOnews TV, Rabu (13/9/2023). Sebab masing-masing kandidat diketahui, telah membuat misi visi jika memang terpilih sebagai Presiden di tahun 2024.
"Imbauan. Saya pikir publik sepakat saja, lebih baik mendiskusikan gagasan, di luar gagasan itu menjadi hak hidup masing-masing capres masing-masing individu, masing-masing tokoh. Kita tidak mengomentari siapa istri, siapa anak, dan semacamnya enggak, kita enggak mengomentari pagi-pagi bangun jam berapa, salat subuh atau enggak. Itu domain pribadi," kata Prabu.
Prabu memberikan contoh ketika Ganjar dengan gagasannya akan menaikan gaji guru, sedangkan Prabowo yang akan memberikan makanan secara gratis kepada siswa sekolah. Serta janji dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang akan menaikan dana desa menjadi Rp5 miliar.
"Ya sekarang Kalau misalnya memang mau mengkritik, kritik pada tataran gagasan. Gagasannya Ganjar itu ada yang bagus atau enggak, ada yang negatif atau enggak, ayo diskusikan itu, termasuk juga kritik kepada calon yang lain, apakah itu Prabowo atau pun juga Anies mainkan ditataran gagasan," katanya.
Dia menuturkan, tayangan azan Ganjar juga tidak ada yang dilanggar. Sebab Ganjar belum menjadi peserta pemilu dan belum didaftarkan oleh partai pengusung ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dirinya juga mengingatkan, bahwa banyak sekali tokoh yang sebelumnya tampil dalam tayangan azan, dan tentu bukan menjadi permasalah besar.
"Yang wajahnya tayang di azan itu ada banyak, kenapa yang Ganjar Pranowo ini kok diramein loh, itu yang saya enggak paham," ucapnya.
(hab)
Lihat Juga :
