Mengenal Makmun Murod, Sosok TNI dari Pendidikan Tentara Sukarela hingga Jadi Jenderal Bintang Empat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Makmun Murod merupakan salah seorang tokoh militer Indonesia. Dalam riwayatnya, dia diketahui pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) periode 1974-1978.
Makmun Murod adalah seorang purnawirawan perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Darat kelahiran Sumatera Selatan. Dia lahir di Baturaja, Palembang pada 24 Desember 1924.
Mengutip buku “Profil Kepala Staf Angkatan Darat Ke-1 s.d ke-26” yang diterbitkan Dinas Sejarah Angkatan Darat, Makmun Murod tumbuh besar di Baturaja. Dia pernah menjalani pendidikan umum di sejumlah tempat sebelum terjun ke militer.
Setelah menyelesaikan pendidikan umum, Makmun Murod mengikuti pendidikan tentara sukarela (Giyugun) di Pagaralam, Sumatera Selatan sekitar tahun 1943-1944. Momen ini menjadi awal mula pria kelahiran Palembang itu menjajaki dunia militer.
Menjalani pendidikan sekitar 6 bulan, Makmun lulus dengan baik dan mendapat pangkat Shodancho (Danton). Pada perjalanan kariernya, dia juga mengikuti pendidikan lain seperti Kursus Staf Kodam (1951) hingga Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) tahun 1956.
Beralih ke riwayat jabatannya, Makmun pernah menjadi Kepala BKR Baturaja, Palembang (1946). Seiring waktu, kiprahnya di militer terus melejit seiring waktu.
Pada 1960, Makmun Murod menjabat Danrem Garuda Merah TT II/Sriwijaya. Beberapa tahun berselang, dia ditunjuk menjadi Pangdam IV/Sriwijaya.
Seiring waktu, kariernya semakin moncer di militer. Tak hanya pangkatnya yang terus mendapat kenaikan, Makmun juga banyak dipercaya mengemban posisi-posisi strategis di TNI.
Sempat menjadi Pangdam Jayakarta pada periode 1969-1970, Makmun Murod ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Jabatan ini ditempatinya pada 1970-1971.
Setelah itu, Makmun juga sempat menjabat Panglima Kostranas (1971-1973) dan Pangkowilhan II (1973). Puncak kariernya terjadi saat mendapat kepercayaan menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Menyandang pangkat Jenderal TNI (bintang 4), jabatan KSAD ditempatinya pada periode 1974 hingga 1978. Waktu itu, dia menggantikan Jenderal Surono Reksodimejo.
Terlepas dari banyaknya jabatan strategis yang sempat diduduki, Makmun Murod juga memiliki sederet riwayat penugasan operasi. Di antaranya seperti Operasi Perang Kemerdekaan I dan II (1947-1948), Operasi Penumpasan DI/TII di Jawa Barat (1952), Operasi Penumpasan PRRI/Permesta (1958), Operasi Dwikora (1964), dan lainnya.
Makmun Murod pensiun dari militer dengan pangkat terakhir jenderal bintang empat. Pada tahun 2011, dia meninggal dunia di usia sekitar 87 tahun.
Makmun Murod adalah seorang purnawirawan perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Darat kelahiran Sumatera Selatan. Dia lahir di Baturaja, Palembang pada 24 Desember 1924.
Mengutip buku “Profil Kepala Staf Angkatan Darat Ke-1 s.d ke-26” yang diterbitkan Dinas Sejarah Angkatan Darat, Makmun Murod tumbuh besar di Baturaja. Dia pernah menjalani pendidikan umum di sejumlah tempat sebelum terjun ke militer.
Sosok Jenderal TNI (Purn) Makmun Murod
Setelah menyelesaikan pendidikan umum, Makmun Murod mengikuti pendidikan tentara sukarela (Giyugun) di Pagaralam, Sumatera Selatan sekitar tahun 1943-1944. Momen ini menjadi awal mula pria kelahiran Palembang itu menjajaki dunia militer.
Menjalani pendidikan sekitar 6 bulan, Makmun lulus dengan baik dan mendapat pangkat Shodancho (Danton). Pada perjalanan kariernya, dia juga mengikuti pendidikan lain seperti Kursus Staf Kodam (1951) hingga Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) tahun 1956.
Baca Juga
Beralih ke riwayat jabatannya, Makmun pernah menjadi Kepala BKR Baturaja, Palembang (1946). Seiring waktu, kiprahnya di militer terus melejit seiring waktu.
Pada 1960, Makmun Murod menjabat Danrem Garuda Merah TT II/Sriwijaya. Beberapa tahun berselang, dia ditunjuk menjadi Pangdam IV/Sriwijaya.
Seiring waktu, kariernya semakin moncer di militer. Tak hanya pangkatnya yang terus mendapat kenaikan, Makmun juga banyak dipercaya mengemban posisi-posisi strategis di TNI.
Sempat menjadi Pangdam Jayakarta pada periode 1969-1970, Makmun Murod ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Jabatan ini ditempatinya pada 1970-1971.
Setelah itu, Makmun juga sempat menjabat Panglima Kostranas (1971-1973) dan Pangkowilhan II (1973). Puncak kariernya terjadi saat mendapat kepercayaan menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Menyandang pangkat Jenderal TNI (bintang 4), jabatan KSAD ditempatinya pada periode 1974 hingga 1978. Waktu itu, dia menggantikan Jenderal Surono Reksodimejo.
Terlepas dari banyaknya jabatan strategis yang sempat diduduki, Makmun Murod juga memiliki sederet riwayat penugasan operasi. Di antaranya seperti Operasi Perang Kemerdekaan I dan II (1947-1948), Operasi Penumpasan DI/TII di Jawa Barat (1952), Operasi Penumpasan PRRI/Permesta (1958), Operasi Dwikora (1964), dan lainnya.
Makmun Murod pensiun dari militer dengan pangkat terakhir jenderal bintang empat. Pada tahun 2011, dia meninggal dunia di usia sekitar 87 tahun.
(okt)