Isi Pembicaraan Antara Jokowi dengan Badan Koordinasi Mubalig
A
A
A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Badan Koordinasi Mubalig se-Indonesia (Bakomubin) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. Dalam kesempatan itu, para pengurus Bakombin menyampaikan, rencana kegiatan program bela negara kepada para mubalig.
"Kami akan mencetak 1 juta dai bela negara. Kenapa harus kita kedepankan program ini, mubalig bela negara yang jumlahnya 1 juta," kata Ketua Umum Bakomubin, Dedy Ismatullah saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/4/2017).
Menurut Dedy, kebutuhan program bela negara bagi para pendakwah ini karena kebutuhan seluruh wilayah Indonesia yang dipandang belum disentuh dengan dakwah yang baik. "Oleh karena itulah kami menyiapkan 1 juta dan satu juta mubalig bela negara," ujarnya.
(Baca juga: Jokowi Terima Badan Koordinasi Mubalig di Istana)
Selain akan mencetak program 1 juta mubalig bela negara, Bakomubin akan menata terhadap keberadaan mubalig. Sehingga masalah kegiatan maulid dan rajaban tidak perlu dipertentangkan secara berbeda.
"Maka kami ingin mengabdi kepada bangsa dan negara ini dengan dakwah. Mungkin metodelogi dakwah ke depan agak berbeda dengan hari ini," pungkasnya.
"Kami akan mencetak 1 juta dai bela negara. Kenapa harus kita kedepankan program ini, mubalig bela negara yang jumlahnya 1 juta," kata Ketua Umum Bakomubin, Dedy Ismatullah saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/4/2017).
Menurut Dedy, kebutuhan program bela negara bagi para pendakwah ini karena kebutuhan seluruh wilayah Indonesia yang dipandang belum disentuh dengan dakwah yang baik. "Oleh karena itulah kami menyiapkan 1 juta dan satu juta mubalig bela negara," ujarnya.
(Baca juga: Jokowi Terima Badan Koordinasi Mubalig di Istana)
Selain akan mencetak program 1 juta mubalig bela negara, Bakomubin akan menata terhadap keberadaan mubalig. Sehingga masalah kegiatan maulid dan rajaban tidak perlu dipertentangkan secara berbeda.
"Maka kami ingin mengabdi kepada bangsa dan negara ini dengan dakwah. Mungkin metodelogi dakwah ke depan agak berbeda dengan hari ini," pungkasnya.
(maf)