BPIP Dorong Mahasiswa Jadi Garda Terdepan Implementasikan Nilai-nilai Pancasila di Era Merdeka Belajar

Sabtu, 09 September 2023 - 15:33 WIB
loading...
BPIP Dorong Mahasiswa...
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono saat memberi ceramah dalam program LKMM-TL) 2023, Kamis (7/9/2023).
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Dikti Ristek, Kemendikbud Ristek menyelenggarakan program Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Lanjut (LKMM-TL) 2023. Program ini diikuti mahasiswa terpilih dari sejumlah wilayah di Indonesia, antara lain Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono mengatakan, program tersebut diselenggarakan guna mengembangkan soft skills, mematangkan kepribadian serta menumbuhkan jiwa kebangsaan, cinta tanah air serta rasa percaya diri.

Pada kesempatan tersebut, ia juga memberi ceramah agar mahasiswa jadi garda terdepan dalam mengimplementasikan nilai Pancasila di era kebijakan 'Merdeka Belajar, Kampus Merdeka' dalam Kehidupan berbangsa dan bernegara.

Karjono memperkenalkan 'Salam Pancasila' yang digagas oleh presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri. Salam ini merupakan salam kebangsaan yang diadopsi dari pekik 'Merdeka' yang ditetapkan oleh Bung Karno melalui Maklumat pada tanggal 31 Agustus 1945.

“Salam Pancasila bukan pengganti salam keagamaan, melainkan sebuah salam kebangsaan yang menyatukan,” turunya saat memberikan pencerahan kepada perwakilan mahasiswa, Kamis (7/9/2023).

Mengawali paparannya, Karjono mengingatkan bahwa tidak hanya terbatas pada kecerdasan akademis, melainkan juga mencakup bagaimana kita menjalani kehidupan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan, termasuk nilai-nilai religius yang memberikan kekuatan dan makna dalam kehidupan kita. Beliau menjelaskan,

"Kecerdasan tidak hanya terbatas pada aspek IPTEK, melainkan juga mencakup IPTAK, yang merujuk pada budi pekerti dan kecerdasan dalam dimensi religius," katanya.
BPIP Dorong Mahasiswa Jadi Garda Terdepan Implementasikan Nilai-nilai Pancasila di Era Merdeka Belajar

Menurutnya, demokrasi didefinisikan sebagai bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan penting, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, didasarkan pada suara mayoritas yang diberikan oleh masyarakat dewasa secara bebas. Hal ini mencerminkan prinsip-prinsip dasar demokrasi, di mana kebebasan berbicara dan hak suara masyarakat menjadi inti dari sistem ini.

"Dalam konteks demokrasi, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, serta hak untuk menyatakan pendapatnya," ujarnya.

Alumni S3 Universitas Padjajaran itu mencontohkan mengenai proses demokrasi dalam sejarah Indonesia. “Saat pembentukan dasar negara dan perumusan sila pertama Pancasila menjadi 'Ketuhanan yang Maha Esa,' adalah contoh nyata bagaimana demokrasi digunakan sebagai alat untuk menyatukan bangsa Indonesia yang memiliki keragaman agama,” tuturnya.

Proses tersebut menunjukkan bahwa demokrasi adalah alat yang kuat untuk mencapai konsensus dan kesepakatan dalam mengelola perubahan yang signifikan dalam negara yang plural seperti Indonesia.

Dengan demikian makna Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia serta bertujuan mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Wakil Kepala BPIP.

Karjono juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa setelah 25 tahun pasca reformasi, masih ada yang muncul pernyataan di media sosial yang ingin berkiblat Ideologi lain dengan mengadopsi ideologi yang mirip dengan yang diterapkan di Afghanistan dan Suriah.

"Negara-negara tersebut hanya memiliki satu agama, enam suku atau kurang dari sepuluh, namun terpecah belah, bahkan negaranya hilang atau bubar, sementara Indonesia, dengan keragaman suku, ras, dan agama, tetap teguh berdiri karena memiliki Ideologi Pancasila sebagai perekat yang kuat," katanya.

Karjono juga menjelaskan bahwa setelah reformasi, ada beberapa aspek yang mengalami pelemahan, dan salah satu yang sangat mencolok adalah di dunia pendidikan, di mana mata ajar dan mata kuliah Pancasila telah dihilangkan.

Di sisi lain lembaga yang menangani ideologi Pancasila turut dinonaktifkan. "Misalnya, TAP MPR Nomor II Tahun 1978 tentang Eka Pancakarsa atau P4 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, kemudian satu tahun setelahnya Lembaga BP7 dibubarkan, dan yang sangat memprihatinkan adalah penggantian Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menghilangkan mata ajar atau mata kuliah Pancasila. Ini adalah situasi yang sangat memprihatinkan," tuturnya.

Menurtnya, perubahan-perubahan ini memiliki dampak yang signifikan bagi generasi muda seperti adek adek mahasiswa saat ini. "Melalui program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek, mahasiswa diberikan kebebasan untuk berekspresi dan berinovasi. Ini merupakan langkah positif untuk memajukan pendidikan yang berlandaskan Pancasila,” paparnya.

Ia menekankan bahwa semangat ini adalah langkah konkret menuju visi 'kampus benteng Pancasila'. "Mahasiswa, sebagai agen perubahan untuk masa depan, memiliki peran penting dalam mempertahankan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di lingkungan kampus. Dengan kebebasan berekspresi dan inovasi, mereka dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas dan kedaulatan Pancasila sebagai ideologi negara," katanya

Karjono juga mengingatkan pentingnya penerapan prinsip ‘tut wuri handayani’ yang artinya ‘mengatur, mengarahkan, dan membimbing’.

"Kepemimpinan adalah tanggung jawab yang telah diatur dengan baik. Melalui kebijaksanaan, keteladanan, dan pengabdian kepada nilai-nilai Pancasila, adek-adek memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam memajukan bangsa dan negara,” tuturnya.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pembukaan Syafest 2025,...
Pembukaan Syafest 2025, Muzani Berharap Lahir Bibit-bibit Calon Pemimpin
Kementerian Kelautan...
Kementerian Kelautan dan Perikanan Perkuat Pengawasan di Perairan Barat Sumatra
Mudik Gratis Bareng...
Mudik Gratis Bareng InJourney Airports Berangkatkan 2.025 Pemudik dengan 4 Moda Transportasi
Kemendikdasmen Imbau...
Kemendikdasmen Imbau Guru Lakukan Verifikasi Rekening untuk Kelancaran Tunjangan
Berbagi Kebahagiaan,...
Berbagi Kebahagiaan, Pegadaian dan Relawan Bakti BUMN Salurkan Sembako untuk Masyarakat
Bahlil Safari Ramadan...
Bahlil Safari Ramadan ke Ponpes di Tasikmalaya, Minta Santri Doakan Prabowo dan Gibran
Pastikan Subsidi Tepat...
Pastikan Subsidi Tepat Sasaran, Menteri Bahlil: Karena itu Hak Rakyat yang Tidak Mampu
Bahlil Safari Ramadan...
Bahlil Safari Ramadan ke Ponpes di Pasuruan, Minta Santri Doakan Prabowo dan Bangsa
Belum Dinyatakan Lulus...
Belum Dinyatakan Lulus dan Dapat Ijazah, Pembatalan Disertasi Bahlil Dinilai UI Tidak Tepat
Rekomendasi
Pertagas dan Husky-CNOOC...
Pertagas dan Husky-CNOOC Madura Limited Kolaborasi Optimalisasi Lapangan Gas BD
5 Paus dengan Jabatan...
5 Paus dengan Jabatan Tersingkat, Ada yang Tak Genap 2 Minggu
5 Doa Mustajab Menghadapi...
5 Doa Mustajab Menghadapi UTBK 2025, Bikin Fokus, Tenang, dan Nilai Tembus Langit!
Berita Terkini
Menag Nasaruddin Terima...
Menag Nasaruddin Terima Undangan Jadi Pembicara Kunci di Vatikan 3 Jam sebelum Paus Fransiskus Wafat
12 menit yang lalu
Usulan Pergantian Wapres...
Usulan Pergantian Wapres Gibran Dinilai Mustahil Terjadi dan Inkonstitusional
16 menit yang lalu
3 Hakim Pemvonis Bebas...
3 Hakim Pemvonis Bebas Ronald Tannur Dituntut 9-12 Tahun Penjara
28 menit yang lalu
Digelar Tertutup, Mantan...
Digelar Tertutup, Mantan Menteri Kabinet Indonesia Maju Temui Jokowi, Bahas Apa?
35 menit yang lalu
DPP dan DPW Partai Perindo...
DPP dan DPW Partai Perindo se-Jakarta Gelar Konsolidasi Hadapi Pemilu 2029
54 menit yang lalu
Pesawat Tempur F-16...
Pesawat Tempur F-16 Lumpuhkan Pesawat Asing di Langit Jakarta
1 jam yang lalu
Infografis
Nambah Kekuatan, 9 Negara...
Nambah Kekuatan, 9 Negara Bakal Jadi Mitra BRICS di 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved