Demokrat Dinilai Tak Punya Rencana Lain saat Bersama Anies Baswedan

Minggu, 03 September 2023 - 20:39 WIB
loading...
Demokrat Dinilai Tak...
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) bersama Anies Baswedan usai pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). FOTO/DOK.MPI/YULIANTO
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai tidak memiliki rencana lain saat bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi yang dibentuk bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, Demokrat sejak awal ingin menjadikan AHY sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies. Namun dia dianggap terlalu 'sayang' sehingga 'buta' dan tidak memiliki rencana lain.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Cak Imin yang sejak awal ingin menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. Namun, PKB tidak menutup komunikasi dengan pihak mana pun, sehingga memiliki berbagai opsi, termasuk loncat ke koalisi partai pendukung Anies.



"Cak Imin melihat sikap Pak Prabowo yang belum juga bisa memastikan apakah posisinya sebagai presiden dan wakil presiden. Lalu ada tawaran beliau cepat pindah selesai gitu, nah itu yang menurut saya tidak dilakukan oleh Demokrat," kata Ray dikutip dari Sindo TV, Minggu (3/9/2023).

Ray Rangkuti menilai semestinya Demokrat sudah sadar sejak awal karena hingga Juli Anies tidak juga deklarasikan AHY sebagai wakilnya. Jika kepekaan politik terasah seharusnya itu sudah menjadi sinyal kuat jika AHY tak akan masuk kualifikasi sebagai cawapres.

"Artinya potensi bukan ke AHY mestinya Demokrat udah punya plan B. Nah sayangnya justru mereka malah lebih merapat lagi ke Anies, sehingga kemudian seperti yang terjadi hari ini," tuturnya.

Tidak hanya itu, Demokrat seharusnya peka terhadap gerak Anies yang sejak awal telah mencoba masuk ke beberapa tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Namun, dari beberapa orang yang dihubungi hanya Cak Imin yang dapat menerima.



"Kan sejak dari awal misalnya nama Khofifah dilirik tidak kena, muncul nama Mahfud nggak kena, terakhir Mbak Yeni Wahid nggak kena juga, lalu masuk Cak Imin," katanya.

"Jadi sebetulnya saya dari awal terbaca kok pola dari sebagian dari teman koalisi Demokrat di dalam koalisi perubahan ini untuk mencari pasangan dari kelompok Nahdiyin gitu. Dan lagi-lagi Demokrat enggak punya Plan B, sehingga terjadilah hari ini," katanya.

Ray Rangkuti menilai langkah Demokrat menyampaikan hal-hal seperti pengkhianat tidak layak disampaikan. "Hal tersebut lalu nyemprotnya ke mana-mana yang justru memperlihatkan kepada publik bahwa Demokrat nggak matang-matang juga setelah puluhan tahun," katanya.

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar resmi dideklarasikan menjadi bakal cawapres yang akan bersanding dengan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan. Deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1323 seconds (0.1#10.140)