Rekam Jejak Suara PDIP dari tahun 1999-2019, Pernah Mengalami Penurunan hingga Berhasil Kokoh di Puncak

Jum'at, 01 September 2023 - 09:59 WIB
loading...
Rekam Jejak Suara PDIP dari tahun 1999-2019, Pernah Mengalami Penurunan hingga Berhasil Kokoh di Puncak
PDIP telah mengalami berbagai kondisi sejak awal pembentukannya pada tahun 1999. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP merupakan salah satu partai politik di Indonesia. Partai ini juga menjadi partai pemenang dalam Pilpres 2019 yang mengusung Presiden Joko Widodo.

Sebelum menjadi partai besar, PDIP telah mengalami berbagai kondisi sejak awal pembentukannya pada tahun 1999. Namun, karena semangat para kader dan pengurus parpolnya, partai yang satu ini masih berdiri kokoh hingga sekarang.

Berikut ini adalah ulasan rekam jejak dari partai PDIP mulai tahun 1999-2019.

Rekam Jejak Suara PDIP dari Tahun 1999-2019


PDI Perjuangan (PDI-P) adalah partai politik di Indonesia yang didirikan pada 10 Januari 1999. Partai ini didirikan langsung oleh Megawati Soekarnoputri, putri dari proklamator Indonesia, Sukarno.



Dalam sejarahnya, PDIP merupakan pecahan dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang mengalami konflik internal dan intervensi pemerintah Orde Baru pada tahun 1996. Berbeda dari partai asalnya, PDIP lebih melejit dari pada PDI.

Pada pemilu 1999, PDI-P meraih 33,75% suara sah nasional dan mendapatkan 153 kursi di DPR RI. Partai ini juga berhasil mengusung Abdurrahman Wahid sebagai Presiden dan Megawati sebagai Wakil Presiden.

Namun di tahun berikutnya, yakni 2004, PDIP mengalami penurunan suara menjadi 18,53% suara sah nasional dan memperoleh 109 kursi di DPR RI. Partai ini juga gagal mempertahankan kekuasaan setelah Megawati kalah dalam pemilihan presiden melawan Susilo Bambang Yudhoyono.

Hingga kedua kalinya, PDIP harus menelan kenyataan pahit. Partai ini kembali mengalami penurunan suara menjadi 14,01% suara sah nasional dan mendapatkan 94 kursi di DPR RI.

Akibat dari peristiwa tersebut, PDIP pun kemudian menjadi partai oposisi selama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Akan tetapi, PDIP bisa membuktikan kehebatannya.



Pada tahun 2014, PDIP berhasil membuktikan kepada semua partai jika dirinya sukses mengalami kenaikan suara. Partai ini memiliki hingga 18,96% dari jumlah suara sah secara nasional.

PDIP juga berhasil mengusung Joko Widodo yang semula menduduki posisi sebagai Gubernur DKI-Jakarta. Pada tahun tersebut, ia dipasangkan dengan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presidennya.

Kemudian pada pemilu 2019, PDI-P kembali mengalami kenaikan suara menjadi 19,33% suara sah nasional dan mendapatkan 128 kursi di DPR RI. Partai ini juga berhasil mempertahankan kekuasaan setelah Joko Widodo terpilih kembali sebagai presiden dan Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1288 seconds (0.1#10.140)