Menakar Peluang Gibran Menjadi Cawapres Jika MK Setujui Usia Capres-Cawapres Minimal 35 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama Gibran Rakabuming Raka masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) yang patut diperhitungkan jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan syarat umur calon presiden (capres)-cawapres minimal 35 tahun. Berdasarkan hasil survei terbaru LSI Denny JA, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut memiliki popularitas dan kedisukaan paling tinggi dibanding kandidat cawapres lainnya.
Dalam survei yang digelar pada Juli 2023 lalu, LSI Denny JA melakukan simulasi Pilpres 2023 dengan tiga pasangan. Ganjar Pranowo diduetkan dengan Sandiaga Salahuddin Uno, Anies Baswedan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sedangkan Prabowo Subianto berganti-ganti pasangan cawapres antara Gibran, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Muhaimin Iskandar.
Jika Prabowo berpasangan dengan Gibran, maka elektabitasnya sebesar 38,8%; disusul Ganjar-Sandi dengan 33,1%; dan Anies-AHY 16,4%. Pun ketika Prabowo duet dengan Erick Thohir, elektabilitasnya sebesar 38,9%; sementara Ganjar-Sandi 34,4%; dan Anies-AHY 15,8%.
Hasil sedikit berkurang jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga Hartarto. Elektabilitas sebesar 37,5%; disusul Ganjar-Sandi 35,9%; dan Anies-AHY 29,2%. Tak jauh berbeda jika Prabowo maju bersama Muhaimin Iskandar, elektabilitas 36,5%; Ganjar-Sandi 36,2%; dan Anies-AHY 20,5%.
"Dari simulasi empat nama di atas, baik dipasangkan dengan Gibran, Erick, Airlangga atau Muhaimin, pasangan Prabowo masih memimpin," kata Direktur Sigi-LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/8/2023).
Jika diteliti lebih dalam, kata Ardian Sopa, popularitas Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan nama-nama cawapres Prabowo lainnya. Tingkat kedikenalan Wali Kota Solo tersebut mencapai 66,5%, disusul Erick Thohir 61,8%; Airlangga Hartarto 52,3%; dan Muhaimin Iskandar 43,1%.
Tak hanya populer, tingkat kedisukaan Gibran juga teratas dengan 82,6%; kemudian di tempat selanjutnya ada Erick Thohir 77,1%; Muhaimin Iskandar 62%; dan Airlangga Hartarto 52,5%.
"Popularitas Gibran paling tinggi di generasi millenial (usia 22-42 tahun). Kesukaan terhadap Gibran paling tinggi di generasi Z (usia 17-21 tahun)," kata Ardian Sopa.
Asosiasi Gibran dengan Presiden Jokowi, kata Ardian Sopa, juga menjadi sebuah keunggulan tersendiri. Terlebih tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi di angka yang sangat baik sebesar 80%.
Dari hasil survei itu, menurut Ardian Sopa, maka satu-satunya penghambat Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres hanyalah ketentuan Pasal 169 huruf q Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 soal batas umur capres-cawapres. Jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan tuntutan mengubah batas minimal usia ke-35 tahun untuk capres dan cawapres, maka Gibran memiliki kesempatan untuk maju di Pilpres 2024.
Jika nanti MK mengabulkan uji materi UU Pemilu, maka ada beberapa kekuatan yang dimiliki Gibran menjadi cawapres. Pertama, ia satu-satunya wakil dari generasi milenial dalam pertarungan Pilpres 2024. Sementara generasi milenial dan generasi Z yang mempunyai hak pilih saat ini jumlahnya mencapai 47,7%.
Kedua, kata Ardian Sopa, gibran juga paling terasosiasi dengan Jokowi yang approval ratingnya (tingkat kepuasan publik) sangat tinggi 80%, sehingga Gibran dan pasangannya yang akan mendapatkan Jokowi Effect.
"Pendaftaran pilpres akan terjadi pada tanggal 19 Oktober-25 November 2023. Tersedia tiga bulan waktu tersisa sejak saat ini untuk sebuah momen, Gibran satu-satunya wakil dari generasi milenial yang sah menjadi cawapres atau tidak sama sekali," katanya.
Dalam survei yang digelar pada Juli 2023 lalu, LSI Denny JA melakukan simulasi Pilpres 2023 dengan tiga pasangan. Ganjar Pranowo diduetkan dengan Sandiaga Salahuddin Uno, Anies Baswedan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sedangkan Prabowo Subianto berganti-ganti pasangan cawapres antara Gibran, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Muhaimin Iskandar.
Jika Prabowo berpasangan dengan Gibran, maka elektabitasnya sebesar 38,8%; disusul Ganjar-Sandi dengan 33,1%; dan Anies-AHY 16,4%. Pun ketika Prabowo duet dengan Erick Thohir, elektabilitasnya sebesar 38,9%; sementara Ganjar-Sandi 34,4%; dan Anies-AHY 15,8%.
Hasil sedikit berkurang jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga Hartarto. Elektabilitas sebesar 37,5%; disusul Ganjar-Sandi 35,9%; dan Anies-AHY 29,2%. Tak jauh berbeda jika Prabowo maju bersama Muhaimin Iskandar, elektabilitas 36,5%; Ganjar-Sandi 36,2%; dan Anies-AHY 20,5%.
"Dari simulasi empat nama di atas, baik dipasangkan dengan Gibran, Erick, Airlangga atau Muhaimin, pasangan Prabowo masih memimpin," kata Direktur Sigi-LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/8/2023).
Jika diteliti lebih dalam, kata Ardian Sopa, popularitas Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan nama-nama cawapres Prabowo lainnya. Tingkat kedikenalan Wali Kota Solo tersebut mencapai 66,5%, disusul Erick Thohir 61,8%; Airlangga Hartarto 52,3%; dan Muhaimin Iskandar 43,1%.
Tak hanya populer, tingkat kedisukaan Gibran juga teratas dengan 82,6%; kemudian di tempat selanjutnya ada Erick Thohir 77,1%; Muhaimin Iskandar 62%; dan Airlangga Hartarto 52,5%.
"Popularitas Gibran paling tinggi di generasi millenial (usia 22-42 tahun). Kesukaan terhadap Gibran paling tinggi di generasi Z (usia 17-21 tahun)," kata Ardian Sopa.
Asosiasi Gibran dengan Presiden Jokowi, kata Ardian Sopa, juga menjadi sebuah keunggulan tersendiri. Terlebih tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi di angka yang sangat baik sebesar 80%.
Dari hasil survei itu, menurut Ardian Sopa, maka satu-satunya penghambat Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres hanyalah ketentuan Pasal 169 huruf q Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 soal batas umur capres-cawapres. Jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan tuntutan mengubah batas minimal usia ke-35 tahun untuk capres dan cawapres, maka Gibran memiliki kesempatan untuk maju di Pilpres 2024.
Jika nanti MK mengabulkan uji materi UU Pemilu, maka ada beberapa kekuatan yang dimiliki Gibran menjadi cawapres. Pertama, ia satu-satunya wakil dari generasi milenial dalam pertarungan Pilpres 2024. Sementara generasi milenial dan generasi Z yang mempunyai hak pilih saat ini jumlahnya mencapai 47,7%.
Kedua, kata Ardian Sopa, gibran juga paling terasosiasi dengan Jokowi yang approval ratingnya (tingkat kepuasan publik) sangat tinggi 80%, sehingga Gibran dan pasangannya yang akan mendapatkan Jokowi Effect.
"Pendaftaran pilpres akan terjadi pada tanggal 19 Oktober-25 November 2023. Tersedia tiga bulan waktu tersisa sejak saat ini untuk sebuah momen, Gibran satu-satunya wakil dari generasi milenial yang sah menjadi cawapres atau tidak sama sekali," katanya.
(abd)