Jenderal TNI Pecah Bintang 3 Belum Genap Setahun, Nomor 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil 1991

Rabu, 09 Agustus 2023 - 06:00 WIB
loading...
Jenderal TNI Pecah Bintang 3 Belum Genap Setahun, Nomor 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil 1991
Laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati TNI AD yang dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Rabu (27/4/2022). FOTO ILUSTRASI/TNI AD
A A A
JAKARTA - Sejumlah jenderal TNI belum genap setahun pecah bintang 3 atau menyandang pangkat Letnan Jenderal TNI (Letjen TNI). Salah satu di antaranya merupakan peraih Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1991.

Jenderal bintang 3 merupakan istilah untuk pangkat Letjen TNI. Pangkat ini disimbolkan dengan tanda bintang 3 di pundak seragam para perwira tinggi (pati) TNI AD. Letjen lebih rendah dari pangkat Jenderal (bintang empat) tapi lebih tinggi dari pangkat Brigadir Jenderal/Birgjen (bintang 1) dan Mayor Jenderal/Mayjen (bintang 2).

Kepangkatan jenderal tidak hanya digunakan di TNI AD tapi juga oleh Korps Marinir TNI AL. Sebagai pembeda, dalam pangkatnya disisipkan tulisan (Mar) yang menunjukkan berasal dari Korps Marinir.



Lalu siapa saja jenderal TNI yang belum genap setahun pecah bintang 3? Berikut ini daftarnya:

1. Letjen TNI Teguh Muji Angkasa

Jenderal TNI Pecah Bintang 3 Belum Genap Setahun, Nomor 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil 1991

FOTO/DOK.PUSTERAD

Teguh Muji Angkasa adalah salah satu jenderal TNI yang pecah bintang 3 belum genap setahun. Lulusan Akmil 1989 itu menjabat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) sejak 3 September 2023.

Teguh Muji Angkasa ditunjuk menjadi Danpusterad berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/700/VII/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Berkat penunjukan sebagai Danpusterad, ia mendapat kenaikan pangkat menjadi Letjen TNI.

Teguh Muji Angkasa merupakan prajurit TNI yang besar di Kopassus. Semasa perwira menengah berpangkat letnan kolonel, dia ditugasi sebagai Kepala Penerangan Kopassus. Setelah itu menjadi Asisten Intelijen Danjen Kopassus pada 2011-2013. Melati di pundaknya bertambah satu alias kolonel.

Kariernya berlanjut di luar Kopassus dengan menjabat Asisten Intelijen Kasdam V/Brawijaya, berlanjut Perwira Bantuan I/Ren Spamad (2014-2015) dan Perwira Bantuan VI/Minitel Spamad (2015-2016). Teguh pecah bintang (mendapatkan pangkat Brigjen TNI) saat kembali ke Cijantung, Jakarta dengan menjabat sebagai orang nomor dua di Korps Baret Merah alias Wadanjen Kopassus.
Hanya sekitar setahun dia di posisi itu karena oleh Panglima TNI dipromosikan sebagai Komandan Korem 161/Wira Sakti (2017-2018). Portofolionya makin beragam saat serdadu infanteri ini diplot sebagai Kasdam IV/Diponegoro, kemudian Perwira Staf Ahli Tingkat II KSAD bidang Was Eropa dan Amerika (2020).

Bintang emas di pundaknya bertambah satu saat menjabat sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III KSAD bidang Politik Keamanan Nasional pada kurun 2020-2021. Nama Teguh sebenarnya sempat hilang ketika dia dimutasi sebagai Dosen Universitas Pertahanan. Namun secara mengejutkan dia kembali mencorong saat dipromosikan sebagai Danjen Kopassus.

Hanya dua bulan memegang tongkat komando Kopassus, dia dipindah. Pemegang Brevet Airborne ini pada Januari 2022 digeser sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih. Secara kepangkatan, Teguh tetap bintang dua. Namun mutasi ini dapat diartikan sebagai promosi karena dia memegang komando kewilayahan (teritorial).

Hanya tujuh bulan di Bumi Cenderawasih, kariernya menjulang lagi. Teguh ditunjuk Jenderal Andika sebagai memimpin Pusterad, salah satu badan pelaksana pusat di tingkat Mabesad dan berkedudukan langsung di bawah KSAD. Berkat promosi jabatan ini, tanda bintang di pundaknya bertambah satu atau menjadi jenderal TNI bintang 3 (Letjen TNI).

2. Letjen TNI Alfred Denny Djoike Tuejeh

Jenderal TNI Pecah Bintang 3 Belum Genap Setahun, Nomor 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil 1991

FOTO/DOK.TNI

Selanjutnya ada nama Letjen TNI Alfred Denny Djoike Tuejeh, jenderal TNI yang belum genap setahun pecah bintang 3. Abituren Akmil 1988 dari kecabangan Artileri Medan baru saja menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI AD (Irjenad) sejak 5 Agustus 2023 lalu.

Penunjukkan Alfred Denny sebagai Irjenad berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Alfred Denny menggantikan Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon yang dimutasi menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Adapun jabatan Pangdam XIII/Merdeka yang ditinggalkan Alfred Denny diisi oleh Pa Sahli Tk. III KSAD Bidang Intekmil dan Siber Mayjen TNI Legowo WR Jatmiko.

Berdasarkan riwayatnya, Alfred Denny pernah menempati sejumlah jabatan. Antara lain Komandan Batalyon (Danyon) Armed 12/Angicipi Yudha. Kemudian, pria kelahiran 5 Desember 1965, Tataaran, Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara ini juga pernah menjadi Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 121/Alambhana Wanawai pada 2014.

Selain itu, Alfred Denny juga pernah menjabat Pamen Denma Mabesad pada 2014 dan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) periode 2017-2018. Lalu, dia dipercaya menjabat Kepala Staf Kodam Kasdam XII/Tanjungpura pada 2018-2020.
Selanjutnya, dia dimutasi menjadi Pa Sahli Bidang SDM dan Teknologi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) pada 2020-2021. Setelah itu, dia digeser menjadi Pa Sahli Tk. III Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) bidang Wassus dan LH pada 2021, Wadanpusterad di 2021, dan Pangdam XIII/Merdeka.

3. Letjen TNI Jonni Mahroza SIP, MA, MSc, CIQnR, CIQaR

Jenderal TNI Pecah Bintang 3 Belum Genap Setahun, Nomor 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil 1991

FOTO/DOK.KEMHAN

Jonni Mahroza juga termasuk dalam deretan jenderal TNI yang belum genap setahun pecah bintang 3. Tentara kelahiran Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Juni 1966 ini baru saja dilantik menjadi Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) pada Jumat, 4 Agustus 2023 lalu.

Ia menggantikan Laksdya TNI Amarulla Octavian yang dipercaya menjadi Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Jonni Mahroza sebelumnya menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan.

Berdasarkan riwayatnya, Jonni Mahroza merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). Di awal kariernya, ia lama bertugas di Batalyon Yon Arhanudri-2/Kostrad Malang (1990-1999).

Di sela bertugas di militer, Jonni melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Terbuka (1992-1995); selanjutnya mengambil pendidikan Master (S2) Hubungan Internasional di University of East Anglia, United Kingdom (1995-1997). Jonni sempat bertugas di Pussenarhanud, Cimahi, Jawa Barat sebelum kembali melanjutkan pendidikan Ph.D di Flinders University, Australia (2002-2006) dengan mengambil program studi Defense Studies.

Sepulang dari Australia, Jonni Mahroza bertugas di Seskoad, Bandung selama dua tahun (2006-2008), kemudian dimutasi ke Ditjenstrahan Kementerian Pertahanan (2008-2011) dan BAIS TNI (2011-2012. Ia sempat ditugaskan menjadi Atase Pertahanan RI untuk Swedia, Denmark (2012-2015), sebelumnya kembali ke BAIS TNI.

Jonni Mahroza mendapat tugas belajar di Lemhannas Amerika Serikat selama setahun (2016-2017). Setelah itu, ia ditunjuk menjadi Sesprodi Diplomasi Pertahanan Unhan (2018-2019), Wakil Dekan Fakultas Manejemen Pertahanan Unhan (2019-2020), Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhan (2020-2023), dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan (4 Januari-4 Agustus 2023).

Pada 4 Agutus 2023, Jonni Mahroza dilantik menjadi Rektor Unhan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Atas pelantikan ini, maka Jonni resmi pecah bintang 3 atau berpangkat Letjen TNI.

4. Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso

Jenderal TNI Pecah Bintang 3 Belum Genap Setahun, Nomor 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil 1991

FOTO/DOK.KEMENKO POLHUKAM

Jenderal TNI yang belum genap setahun pecah bintang 3 selanjutnya adalah Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso. Saat ini, tentara kelahiran Medan, Sumatera Utara itu 20 April 1968 itu menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Sesmenko Polhukam).

Penunjukkan Teguh Pudjo Rumekso sebagai Sesmenko Polhukam didasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor 6Kep/558/VI/2022 tertanggal 27 Juni 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.

Melihat riwayatnya, Teguh Pudjo Rumekso adalah alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1991. Tak sekadar lulus, dia juga meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.

Sebelumnya, sejumlah jabatan penting juga pernah ditempati jenderal bintang tiga ini. Sebut saja seperti Kasdam VI/Mulawarman (2017-2018), Danpussenif Kodiklatad (2018-2020), Danpuspenerbad (2020-2021), hingga Panglima Kodam VI/Mulawarman (2021-2022).

5. Letjen TNI Anton Nugroho

Jenderal TNI Pecah Bintang 3 Belum Genap Setahun, Nomor 4 Peraih Adhi Makayasa Akmil 1991

FOTO/DOK.PUSSENIF

Terakhir, jenderal TNI yang belum genap setahun pecah bintang adalah Letjen TNI Anton Nugroho. Lulusan Akmil 1988-B ini sedang menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat (Danpussenif Kodiklatad).

Penunjukkan Anton Nugroho sebagai Danpussenif berdasarkan surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/48/I/2023 tertanggal 16 Januari 2023. Ia menggantikan Letnan Jenderal Arif Rahman yang ditunjuk menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).

Keduanya telah serah terima jabatan Danpussenif di Mabes TNI AD, Jakarta pada Senin, 30 Januari 2023. Sertijab dipimpin langsung oleh KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Dengan promosi jabatan yang diterima, maka Anton Nugroho yang sebelumnya berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI atau bintang 2 saat menjabat Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Danseskoad), kini berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) atau bintang 3. Kenaikan pangkat Anton Nugroho tertuang dalam Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprint/282/II/2022 tanggal 20 Februari 2023.

Dalam riwayatnya, Anton Nugroho memulai karier militer Pama Pussenif (1988) setelah lulus dari Akmil. Selanjutnya ia cukup lama di Grup 2/Kopassus, antara lain sebagai Danunit, Dantim, Danden, serta Pasi. Anton ditarik menjadi Pama Denma Mabesad dalam rangka pendidikan S2 mengambil kuliah Diplomacy and Military Science di Norwich University (1996—1999).

Anton kembali mengambil pendidikan S-2 Management Defense Studies University of Canberra (1999-2002). Setelah lulus ia menjabat Pabandya Binpers Kopassus (2002-2004), dan Danyon 22 Grup 2/Kopassus (2004-2005).

Pangkat Letnan Kolonel didapat Anton setelah ditunjuk menjadi Dandim 0832/Surabaya Selatan (2005-2007), Pabandya 3/Dikpa & LN Spaban II/Bindik Spersad (2007-2010).

Dua tahun kemudian, Anton meraih pangkat Kolonel setelah ditunjuk menjadi Aspers Kasdam Iskandar Muda (2010-2012), Dirbindik Akmil (2012-2013), Danrem 163/Wirasatya (2013-2014), dan Paban II/Bindik Spersad (2015-2016).

Anton pecah bintang atau meraih pangkat Brigadir Jenderal ketika dipromosikan menjadi Staf Khusus KSAD (2016-2017). Selanjutnya ia dimutasi menjadi TA Pengkaji Madya Bidang Hankam Lemhannas (2017-2018), dan Diropsdik Depbid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas (2018).

Pangkat Mayor Jenderal diraih Anton Nugroho saat diangkat menjadi TA Pengkaji Madya Bidang Sismennas Lemhannas (2018-2020). Selanjutnya menjabat Danseskoad (2020-2023).

Baru pada Januari 2023, ia pecah bintang tiga atau meraih pangkat Letjen TNI setelah dipromosikan menjadi Danpussenif Kodiklatad (2023-Sekarang).
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2036 seconds (0.1#10.140)