Belajar dari Hijrah Rasulullah sebagai Momentum Persatuan Bangsa

Rabu, 26 Juli 2023 - 22:09 WIB
loading...
Belajar dari Hijrah...
Sejumlah warga membawa obor saat mengikuti Pawai Tahun Baru Islam di Tunas Baru, Muaro Jambi, Jambi, Selasa (18/7/2023). FOTO/ANTARA/Wahdi Septiawan
A A A
JAKARTA - Tahun Baru Islam merupakan refleksi hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah menuju Madinah. Peristiwa ini merupakan salah satu momentum penting Nabi Muhammad dalam perjuangan dakwah agama Islam. Momentum ini juga menjadi titik balik perubahan besar dari kondisi penuh penindasan di Madinah menjadi umat membangun peradaban yang mengagumkan dalam sejarah Islam.

Guru Besar Tasawuf Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Hamid Nasuhi menuturkan, awalnya Madinah merupakan penduduk heterogen, yang terdiri dari kelompok-kelompok kerap berselisih, seperti ada Bani Aus, Bani Khazraj, Yahudi, dan lainnya.

"Singkatnya, kedatangan Nabi Muhammad SAW mampu meredam konflik dan politik adu domba yang terjadi di Madinah. Maka peristiwa Hijrah Nabi juga dikenal dengan istilah Ummatan Wahidah yang mempersatukan antarimigran (Muhajirin) dan pribumi (Anshar) yang memiliki perbedaan suku dan agama yang berbeda," kata Prof Hamid di Jakarta, Rabu (26/7/2023).



Jika ditelisik, kata Hamid, Islam sesungguhnya kalangan minoritas di Madinah. Namun dengan kepiawaian dan kepemimpinan Nabi Muhammad, kelompok kelompok besar yang ada di Madinah dapat disatukan.

"Mereka disatukan oleh Nabi karena mereka sebelumnya itu suka berperang dan sebagainya, maka Nabi diundang ke Madinah. Jadi Nabi itu menjadi pemersatu, jadi imam untuk satu komunitas besar yang terdiri dari bermacam-macam komunitas kecil sebelumnya," tutur Hamid.

Dalam peristiwa di Madinah kala itu, yang dimaksud umat (ummatan wahidah) adalah kesatuan dari berbagai kelompok di bawah satu imam, satu pemimpin untuk menghadapi ancaman dari luar Madinah. Jika dalam konteks kenegaraan, pemimpin yang dimaksud juga bisa disebut presiden atau pemimpin tertinggi dalam sebuah negara, karena dapat menyatukan atau mempertahankan berbagai entitas menjadi satu kesatuan.

Karena itu, Direktur Advokasi dan Knowledge Management Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan, momentum Tahun Baru Hijriyah juga harus diilhami dengan semangat persatuan bangsa. Mempererat persatuan untuk mencegah terjadinya perpecahan dan masuknya ideologi asing yang tidak sejalan dengan kesepakatan para pendiri bangsa.



Selain itu, Hamid juga mendorong agar menjaga tradisi perayaan Tahun Baru Islam dirayakan dengan kontemplatif maupun dipadukan kreativitas atau dikolaborasikan dengan kearifan budaya lokal seperti pawai obor, Zikir 1 Muharram atau muhasabah. Selain membangkitkan dakwah Islam, hal ini juga bertujuan untuk berkontemplasi agar menjadi Insan yang lebih baik di tahun mendatang.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Barikade 98 Dorong Perkuat...
Barikade 98 Dorong Perkuat Komitmen Persatuan Nasional
Momentum Natal Perekat...
Momentum Natal Perekat Persatuan Bangsa usai Pilpres dan Pilkada
Merajut Kembali Kebinekaan...
Merajut Kembali Kebinekaan demi Membangun Peradaban Indonesia
Semua Pihak Diajak Terima...
Semua Pihak Diajak Terima Hasil Pilkada Serentak 2024
Prabowo: Sekarang Saya...
Prabowo: Sekarang Saya Menang, Saya Ajak Semua Pihak, Ayo Bersatu!
Perayaan Maulid Nabi:...
Perayaan Maulid Nabi: Membangun Persatuan di Tengah Keberagaman Indonesia
Semua Elemen Dinilai...
Semua Elemen Dinilai Harus Bersatu Bangun Indonesia
Muhammadiyah Ajak Masyarakat...
Muhammadiyah Ajak Masyarakat Merawat Indonesia untuk Kepentingan Bangsa
Prabowo ke Surya Paloh:...
Prabowo ke Surya Paloh: Anda Dulu Dukung Anies, Sekarang Kita Bersatu
Rekomendasi
Tangis Haru Anak Mat...
Tangis Haru Anak Mat Solar Tak Berada di Samping Ayahnya saat Meninggal
Kapan Malam Lailatul...
Kapan Malam Lailatul Qadar Ramadan 2025? Simak Penjelasannya di Sini!
Saudi Bantah Pasok Minyak...
Saudi Bantah Pasok Minyak untuk Jet Tempur AS yang Membombardir Houthi
Berita Terkini
32 Perwira Intel Polri...
32 Perwira Intel Polri yang Masuk Daftar Mutasi Maret 2025, Inilah Daftarnya
2 jam yang lalu
Budi Gunawan: RUU TNI...
Budi Gunawan: RUU TNI Batasi Wewenang Militer di Instansi Sipil
7 jam yang lalu
Profil Dirdik Jampidsus...
Profil Dirdik Jampidsus Abdul Qohar, Ungkap Kasus Tom Lembong hingga Suap 3 Hakim PN Surabaya
7 jam yang lalu
Prabowo Diharapkan Jadi...
Prabowo Diharapkan Jadi Bapak Pemberantasan Korupsi Indonesia
7 jam yang lalu
Hasan Nasbi: RUU TNI...
Hasan Nasbi: RUU TNI Tak Terbukti Bangkitkan Dwifungsi ABRI
7 jam yang lalu
RAKYAT BERSUARA! Program...
RAKYAT BERSUARA! Program Diskusi Terhangat Bersama Aiman Witjaksono dan Para Narasumber Kredibel di Bidangnya, Setiap Selasa Pukul 19.00 WIB, Live Hanya di iNews
8 jam yang lalu
Infografis
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Lindungi Eropa dari Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved