Gibran Diyakini Bisa Raup Suara Pemilih Pemula untuk Ganjar Pranowo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka diyakini bisa meraup suara pemilih pemula untuk bakal calon presiden Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Penunjukan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu juru kampanye (jurkam) Ganjar diprediksi akan menguntungkan bagi bakal capres yang didukung PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura itu.
Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menuturkan bahwa Gibran sebagai representasi sosok tokoh muda, khususnya generasi milenial dan generasi Z. Karena itu, Emrus berpendapat, posisi Gibran sebagai jurkam sudah sangat tepat.
"Gibran sosok tokoh muda yang positif dan dikenal masyarakat luas. Ia bisa meraup suara pemilih pemula khususnya generasi milenial dan generasi Z yang jumlahnya sekarang 50% lebih," ujar Emrus, Kamis (20/7/2023).
Dia meyakini efek elektabilitas untuk Ganjar sangat signifikan dengan dipilihnya Gibran sebagai jurkam. Apalagi, ceruk generasi milenial dan gen Z belum terkontaminasi dengan generasi tua.
"Jumlah pemilih dari kalangan mereka ini banyak dan belum terkontaminasi generasi tua," kata Emrus.
Dia menilai penunjukan Gibran sebagai jurkam juga sebagai simbol nonverbal bahwa keluarga Presiden Jokowi mendukung pencapresan Ganjar. "Simbol nonverbal bahwa Joko Widodo dan keluarganya memberikan dukungan kepada Ganjar," imbuhnya.
Emrus menyarankan agar Gibran tidak mengonsep acara dengan melibatkan generasi tua. Diketahui, meski sudah ditunjuk sebagai jurkam, namun Gibran mengaku belum merinci ke mana akan bersafari keliling dan seperti apa konsep pengenalan sosok Ganjar.
Emrus berpendapat, Gibran harus menyampaikan program masyarakat yang menyentuh generasi milenial dan gen Z serta menawarkan solusi dari permasalahan anak-anak muda tersebut. Contohnya, membahas ekonomi kreatif dan inovatif juga bisa memperbincangkan persoalan start up.
"Menawarkan juga soal pluralitas karena generasi milenial dan gen z ini kan tidak terlalu tertarik dengan eksklusivitas mereka pluralis. Atau yang ada kolerasi dengan internasional serta program-program lintas negara. Kalau di acara generasi tua dia (Gibran) tidak begitu direspons. Gibran harus fokuskan ke segmen khalayak itu tentu di dalamnya bahas termasuk pendidikan ya," kata Emrus.
Lebih lanjut dia menuturkan, relawan semestinya menerima penunjukan Gibran sebagai jurkam Ganjar. "Namanya juga relawan artinya orang yang rela kalau ada relawan menolak berarti tidak orang yang rela lagi berarti sudah politisi mengkritisasi sebuah pekerjaan artinya mereka sudah bukan relawan itu," pungkasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menuturkan bahwa Gibran sebagai representasi sosok tokoh muda, khususnya generasi milenial dan generasi Z. Karena itu, Emrus berpendapat, posisi Gibran sebagai jurkam sudah sangat tepat.
"Gibran sosok tokoh muda yang positif dan dikenal masyarakat luas. Ia bisa meraup suara pemilih pemula khususnya generasi milenial dan generasi Z yang jumlahnya sekarang 50% lebih," ujar Emrus, Kamis (20/7/2023).
Dia meyakini efek elektabilitas untuk Ganjar sangat signifikan dengan dipilihnya Gibran sebagai jurkam. Apalagi, ceruk generasi milenial dan gen Z belum terkontaminasi dengan generasi tua.
"Jumlah pemilih dari kalangan mereka ini banyak dan belum terkontaminasi generasi tua," kata Emrus.
Dia menilai penunjukan Gibran sebagai jurkam juga sebagai simbol nonverbal bahwa keluarga Presiden Jokowi mendukung pencapresan Ganjar. "Simbol nonverbal bahwa Joko Widodo dan keluarganya memberikan dukungan kepada Ganjar," imbuhnya.
Emrus menyarankan agar Gibran tidak mengonsep acara dengan melibatkan generasi tua. Diketahui, meski sudah ditunjuk sebagai jurkam, namun Gibran mengaku belum merinci ke mana akan bersafari keliling dan seperti apa konsep pengenalan sosok Ganjar.
Emrus berpendapat, Gibran harus menyampaikan program masyarakat yang menyentuh generasi milenial dan gen Z serta menawarkan solusi dari permasalahan anak-anak muda tersebut. Contohnya, membahas ekonomi kreatif dan inovatif juga bisa memperbincangkan persoalan start up.
"Menawarkan juga soal pluralitas karena generasi milenial dan gen z ini kan tidak terlalu tertarik dengan eksklusivitas mereka pluralis. Atau yang ada kolerasi dengan internasional serta program-program lintas negara. Kalau di acara generasi tua dia (Gibran) tidak begitu direspons. Gibran harus fokuskan ke segmen khalayak itu tentu di dalamnya bahas termasuk pendidikan ya," kata Emrus.
Lebih lanjut dia menuturkan, relawan semestinya menerima penunjukan Gibran sebagai jurkam Ganjar. "Namanya juga relawan artinya orang yang rela kalau ada relawan menolak berarti tidak orang yang rela lagi berarti sudah politisi mengkritisasi sebuah pekerjaan artinya mereka sudah bukan relawan itu," pungkasnya.
(rca)