Tak Terikat Parpol, Erick Thohir Cawapres Pilihan Generasi Muda
loading...
Menteri BUMN Erick Thohir mendapat penerimaan tinggi dari generasi muda sebagai cawapres 2024. FOTO/DOK.PSSI
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mendapat penerimaan tinggi dari generasi muda sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024. Penerimaan itu tak lepas dari sosok Erick yang tidak terikat dengan partai politik.
"Ketokohan Erick Thohir beda dengan tokoh potensial yang masuk bursa bakal cawapres lainnya yang rata-rata berasal dari parpol, sementara Erick Thohir bukan dari parpol," kata Managing Direktur Ipsos Indonesia, Soeprapto Tan, Sabtu (8/7/2023).
Seperti diketahui, Ipsos Indonesia baru saja merilis hasil riset terbaru terkait sentimen positif media sosial para tokoh yang masuk dalam bursa Pilpres 2024. Media sosial sangat digandrungi oleh Generasi Z dan milenial di Indonesia.
Ipsos menggunakan mesin analitik media sosial Ipsos Synthesio di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan Tiktok untuk mengukur sentimen positif atau akseptabilitas dari para tokoh. Dalam kategori cawapres, Erick Thohir menjadi tokoh yang paling tinggi angka akseptabilitasnya dibandingkan dengan tokoh lain, sebesar 47,0%.
Tokoh lain yang terekam dalam riset Ipsos adalah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dengan angka 17%, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di angka 6,3%.
Sementara itu, peneliti senior Ipsos Indonesia, Arif Nurul Imam menyatakan, menjelang Pilpres 2024, masyarakat, khususnya generasi muda, perlu mengetahui hasil riset termutakhir penerimaan para tokoh yang diperkirakan akan berlaga. Sebab, jumlah generasi muda di kontestasi demokrasi mendatang berjumlah lebih dari 50% jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Di tengah masifnya kemajuan teknologi, percakapan di sosial media tentu dapat menjadi gambaran untuk mengukur akseptabilitas sosok atau tokoh. Apalagi kita tahu Pemilu ke depan sebesar 52% merupakan pemilih yang berasal dari generasi Z dan milenial yang sangat lekat dengan media sosial yang akan jadi bandul politik dalam Pemilu 2024," kata Arif.
"Ketokohan Erick Thohir beda dengan tokoh potensial yang masuk bursa bakal cawapres lainnya yang rata-rata berasal dari parpol, sementara Erick Thohir bukan dari parpol," kata Managing Direktur Ipsos Indonesia, Soeprapto Tan, Sabtu (8/7/2023).
Seperti diketahui, Ipsos Indonesia baru saja merilis hasil riset terbaru terkait sentimen positif media sosial para tokoh yang masuk dalam bursa Pilpres 2024. Media sosial sangat digandrungi oleh Generasi Z dan milenial di Indonesia.
Ipsos menggunakan mesin analitik media sosial Ipsos Synthesio di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan Tiktok untuk mengukur sentimen positif atau akseptabilitas dari para tokoh. Dalam kategori cawapres, Erick Thohir menjadi tokoh yang paling tinggi angka akseptabilitasnya dibandingkan dengan tokoh lain, sebesar 47,0%.
Tokoh lain yang terekam dalam riset Ipsos adalah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dengan angka 17%, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di angka 6,3%.
Sementara itu, peneliti senior Ipsos Indonesia, Arif Nurul Imam menyatakan, menjelang Pilpres 2024, masyarakat, khususnya generasi muda, perlu mengetahui hasil riset termutakhir penerimaan para tokoh yang diperkirakan akan berlaga. Sebab, jumlah generasi muda di kontestasi demokrasi mendatang berjumlah lebih dari 50% jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Di tengah masifnya kemajuan teknologi, percakapan di sosial media tentu dapat menjadi gambaran untuk mengukur akseptabilitas sosok atau tokoh. Apalagi kita tahu Pemilu ke depan sebesar 52% merupakan pemilih yang berasal dari generasi Z dan milenial yang sangat lekat dengan media sosial yang akan jadi bandul politik dalam Pemilu 2024," kata Arif.
(abd)
Explore More