BMKG: 60% Wilayah Indonesia Telah Masuk Musim Kemarau Sejak Awal Juli 2023

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan saat ini 60% wilayah zona musim (ZOM) Indonesia telah memasuki musim kemarau sejak awal Juli 2023.

“Berdasarkan jumlah zona musim, yaitu wilayah yang memiliki kesamaan pola musim), sebanyak 60% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, dikutip Rabu (5/7/2023).





Guswanto mengatakan sejumlah wilayah yang telah masuk musim kemarau yakni sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung bagian selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT.

“Kemudian di Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, Maluku Utara, dan Papua bagian selatan,” jelasnya.

Sementara itu, Guswanto mengatakan secara umum puncak musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada periode Juli hingga Agustus 2023 dengan jumlah zona musim mencapai 72,53%.

Lebih lanjut, Guswanto melaporkan wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kriteria rendah (kurang dari 50 mm/dasarian) pada bulan Juli ini berada di Maluku bagian selatan, sebagian besar Jawa, Bali, dan NTB, sebagian Sumatera, sebagian kecil NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Kemudian, wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kriteria menengah (50-150 mm/dasarian) berada di sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, NTT, Malut, Papua Barat, dan Papua, sebagian Sumatera dan Maluku, sebagian kecil Jawa, Bali, dan NTB.

Selain itu, wilayah yang diprediksikan mengalami hujan kategori tinggi-sangat tinggi (lebih dari 150 mm/dasarian) meliputi Jawa Barat bagian selatan, Jawa Timur bagian selatan dan timur, Sulawesi Barat bagian selatan, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah bagian barat, Sulawesi Utara bagian selatan, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua bagian barat.



Pada Dasarian I Juli 2023 diprediksi wilayah yang memiliki potensi banjir dengan kategori tinggi yakni meliputi Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Lumajang, Malang), Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Timor Tengah Selatan), Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Polewali Mandar), Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Pinrang), Provinsi Maluku (Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat), dan Provinsi Papua (Kabupaten Nabire, Paniai).