35 Kepala Angkatan Laut Berbagai Negara Ngumpul di Makassar, Ada Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 35 Kepala Angkatan Laut dari berbagai negara hadir memadati Phinisi Hall, Hotel Claro Makassar pada Selasa (6/6/2023). Mereka mengikuti 5th International Maritime Security Symposium (IMSS).
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menjelaskan, acara 2 tahunan itu merupakan cara mengeksplorasi perkembangan tren terkini terhadap tantangan ketertiban laut.
Acara itu juga merupakan langkah membangun kerja sama keamanan maritim multilateral yang efektif, dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan ketertiban dan keamanan di laut.
"Ancaman keamanan non-tradisional terkait environmental security, food security, economic security, energy security, human security, maritime security, masih menjadi topik utama, yang disebabkan adanya keterkaitan dan memungkinkan terjadinya overlapping," ujar Ali dalam keterangannya, Kamis (8/6/2023).
Ai menambahkan, simposium internasional yang digagas oleh TNI AL ini terbagi dalam 3 sesi. Sesi pertama adalah Assessment and Monitoring Disaster In Regional.
Sesi kedua membahas Rapid Evolution Of Coordinated and Collective Response to Large Scale Disaster Emergencies. Kemudian sesi ke-3 membahas Sustainable Development And Blue Economy For Recovery And Rise Stronger From Pandemic.
"Forum pembahasan seperti simposium ini telah menjadi kebutuhan dan saya berharap melalui acara ini kita semua dapat mengakui tantangan dan peluang untuk lebih memperluas kerja sama dalam rangka menjaga stabilitas keamanan," tegasnya.
Adapun tema International Maritime Security Symposium pada tahun ini adalah "Partnership To Recover and To Rise Stronger".
Lihat Juga: Diterbangkan ke Makassar Malam Ini, Jenazah AKP Ulil Ryanto Anshar Akan Dimakamkan di TPU Panaikang
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menjelaskan, acara 2 tahunan itu merupakan cara mengeksplorasi perkembangan tren terkini terhadap tantangan ketertiban laut.
Acara itu juga merupakan langkah membangun kerja sama keamanan maritim multilateral yang efektif, dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan ketertiban dan keamanan di laut.
"Ancaman keamanan non-tradisional terkait environmental security, food security, economic security, energy security, human security, maritime security, masih menjadi topik utama, yang disebabkan adanya keterkaitan dan memungkinkan terjadinya overlapping," ujar Ali dalam keterangannya, Kamis (8/6/2023).
Ai menambahkan, simposium internasional yang digagas oleh TNI AL ini terbagi dalam 3 sesi. Sesi pertama adalah Assessment and Monitoring Disaster In Regional.
Sesi kedua membahas Rapid Evolution Of Coordinated and Collective Response to Large Scale Disaster Emergencies. Kemudian sesi ke-3 membahas Sustainable Development And Blue Economy For Recovery And Rise Stronger From Pandemic.
"Forum pembahasan seperti simposium ini telah menjadi kebutuhan dan saya berharap melalui acara ini kita semua dapat mengakui tantangan dan peluang untuk lebih memperluas kerja sama dalam rangka menjaga stabilitas keamanan," tegasnya.
Adapun tema International Maritime Security Symposium pada tahun ini adalah "Partnership To Recover and To Rise Stronger".
Lihat Juga: Diterbangkan ke Makassar Malam Ini, Jenazah AKP Ulil Ryanto Anshar Akan Dimakamkan di TPU Panaikang
(rca)