Solidaritas Penting, tapi Tidak Boleh Paksakan Kehendak

Kamis, 23 Juli 2020 - 17:50 WIB
loading...
Solidaritas Penting,...
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al Washliyah, KH Yusnar Yusuf Rangkuti. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Umat beragama dalam konteks negara dan bangsa sering kali berada dalam identitas ganda sebagai umat beragama dan warga negara.

Seringkali persoalan terkait solidaritas keagamaan melupakan persaudaraan kebangsaan. Untuk itulah diperlukan kepedulian sesama umat beragama untuk tidak sampai pada merobek persaudaraan kebangsaan.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al Washliyah, KH Yusnar Yusuf Rangkuti mengatakan, sejatinya umat beragama khususnya umat Islam perlu untuk saling berbagi pengalaman terkait kejadian atau musibah yang dialami di masing-masing negaranya sebagai sesama umat muslim.

Terkait permasalahan dalam negeri masing-masing, tentunya umat di Indonesia tidak bisa terlalu ikut campur dengan hal itu.

“Yang bisa kita lakukan adalah jika ada orang Indonesia yang sedang merantau dan sebagainya di negara tersebut maka itu baru bisa kita tangani dengan memberi nasihat dan sebagainya karena kita memiliki hubungan diplomatik dengan negara bersangkutan. Jika tidak ada kerja sama luar negeri ya apa yang bisa dilakukan?” kata Ketum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf Rangkuti di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Menurut dia, persaudaraan sesama muslim tentu saja harus dibangun, tapi juga tidak bisa memaksakan. Dia mencontohkan dengan ibada haji yang telah ditunda oleh Pemerintah Arab Saudi tahun ini karena pandemi virus Corona atau Covid-19.

Menurut dia, hal tersebut harus didukung demi menjaga kesehatan sesama umat untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

“Kenapa perlu kita dukung? Karena jika kita memaksakan dikhawatirkan itu bisa jadi penyebaran di sana. Malu lah kita kalau sampai jadi klaster penyebaran Covid-19 ini ke seluruh dunia, Padahal seharusnya kita saling menjaga antarsesama umat,” ujar tokoh agama Islam dari Sumatera Utara itu.

Mengenai konflik umat di dunia seperti Palestina, Rohingya dan Uyghur, Yusnar menjelaskan bahwa dirinya pernah diundang oleh Pemerintah China untuk berkunjung ke Xinjiang bersama para tokoh agama lainnya dan delegasi dari Indonesia.

“Saya melihat sendiri itu Islam Uyghur di sana bagus, tidak ada masalah. Tapi ada yang menyatakan di kita bahwa itu sebenarnya tidak seperti itu, kemudian kita diprovokasi untuk mendesak pemerintah dan lain sebagainya. Hal ini sebenarnya menunjukkan hebatnya Indonesia sebagai negara merdeka dan demokrasi dimana semua orang bebas untuk berbicara dan berpendapat,” tuturnya.

(Baca juga: Hari Anak Nasional, 857 Anak Terima Remisi dan Program Sekolah Mandiri)

Dia menyampaikan, jangan hanya karena diprovokasi oleh kelompok-kelompok tertentu, lalu menyuruh Pemerintah Indonesia berperang dengan China atau negara lainnya.

“Harusnya kan tidak sampai seperti itu, karena kalau kalah jadi abu, menang jadi arang kita nanti. Masalah seperti itu sendiri sebenarnya adalah masalah di luar negeri yang bisa kita perjuangkan lewat jalur diplomasi dan melalui forum-forum dunia, tidak perlu sampai diprovokasi segalam macam,” tuturnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Polemik Fuad Plered...
Polemik Fuad Plered dan Habaib, Ketua PBNU Minta Semua Pihak Menahan Diri
Menag: Universalitas...
Menag: Universalitas Ajaran Buddhis Jadi Sendi-sendi Kearifan Lokal Dunia
Matangkan Konsep Kurikulum...
Matangkan Konsep Kurikulum Cinta dan Eco-Theology, Menag: Rawat Kerukunan, Jaga Kelestarian Alam
Gibran Kunjungi Klenteng...
Gibran Kunjungi Klenteng Tertua, Kevin Wu Bicara Toleransi dan Kerukunan
Natal Bersama AKPI Perkuat...
Natal Bersama AKPI Perkuat Persaudaraan dan Semangat Solidaritas
Pusat Kerukunan Umat...
Pusat Kerukunan Umat Beragama Tingkatkan Harmoni Nasional
Sambut 2025, Menag Tekankan...
Sambut 2025, Menag Tekankan Pentingnya Menjaga Harmoni di Tengah Keberagaman
Prabowo Kenang Ansor-Banser...
Prabowo Kenang Ansor-Banser Jaga Gereja, Ketum Ansor: Alhamdulillah Kita Konsisten
Resmikan Terowongan...
Resmikan Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral, Prabowo: Simbol Kerukunan Bangsa
Rekomendasi
Polisi Tetapkan 6 Tersangka...
Polisi Tetapkan 6 Tersangka Kerusuhan May Day Semarang, dari Kelompok Anarko
Petani Pandai Sikek...
Petani Pandai Sikek Tanah Datar Rasakan Manfaat Bantuan MNC Peduli
Lintang Flores 2025:...
Lintang Flores 2025: Sengatan Lebah, Ban Bocor, Rekor Pecah di Balap Ultra Heroik!
Berita Terkini
Demokrat soal RUU Perampasan...
Demokrat soal RUU Perampasan Aset: Kami Makmum Aja di DPR
34 menit yang lalu
Menko Yusril: Aset Hasil...
Menko Yusril: Aset Hasil Korupsi Harus Dirampas
1 jam yang lalu
Revisi Mutasi TNI, Kapuspen...
Revisi Mutasi TNI, Kapuspen Tegaskan Tak Terkait Sikap Try Sutrisno
2 jam yang lalu
Mutasi Letjen TNI Kunto...
Mutasi Letjen TNI Kunto Arief Diduga Terkait Sikap Try Sutrisno yang Mendukung Pemakzulan Wapres
3 jam yang lalu
Politikus Gerindra Sebut...
Politikus Gerindra Sebut Prabowo Sudah Mundur dari Ormas GRIB sejak Lama
3 jam yang lalu
Kebijakan Bahlil Soal...
Kebijakan Bahlil Soal Sumur Minyak Ilegal Dorong Kepastian Hukum dan Keterlibatan UMKM
3 jam yang lalu
Infografis
Tips Sehat supaya Asam...
Tips Sehat supaya Asam Urat Tidak Ganggu saat Mudik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved