Anies Soroti Maraknya Mafia di Indonesia: Harus Kita Bereskan
loading...
Bakal capres 2024, Anies Baswedan menghadiri Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Tennis Indoor Senayan, Minggu (21/5/2023). FOTO/MPI/RIANA RIZKIA
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon presiden (capres), Anies Baswedan menyoroti praktik mafia yang masih merajalela di Indonesia. Menurutnya, fakta tentang mafia ini diketahui saat ia berbincang dengan masyarakat petani.
Dalam Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Tennis Indoor Senayan, Minggu (21/5/2023), Anies bercerita, ketika melakukan perjalanan ke Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, ia bertemu dengan seseorang. Kala itu, ia dicurhati warga mengenai maraknya mafia di Indonesia.
"Dia cerita, Pak Anies, masalah di negeri ini, padahal ini di kampung, adalah soal mafia Pak," kata Anies seraya menirukan pembicaraan dengan orang tersebut.
"Pak Anies, ini mafia di Indonesia ini harus diberantas Pak. Mafia ini harus diselesaikan," katanya.
Anies setuju dengan warga Purwodadi itu. Bahkan, menurut Anies, banyak mafia yang membuat warga Indonesia menjadi tak memiliki kepastian, contohnya di sektor pertanian.
"Kenapa, petani harus bersaing dapat pupuk, penuh dengan ketidakpastian. Kenapa, karena aksesnya dikuasai oleh mafia-mafia pupuk," ucapnya.
Tidak hanya pertanian, kata Anies, sektor lain juga tidak lepas dari belenggu mafia, seperti yang terjadi pada sektor Pekerja Migran Indonesia (PMI), sektor Usaha Kecil Mikro (UKM), mafia tanah hingga perumahan.
"Banyak dari mereka yang sistemnya dikusai oleh mafia-mafia PMI. Tiap mereka berangkat kerja keras dan ujungnya pulang tidak bisa mendapatkan yang selayaknya," tutur Anies.
"Ada mafia tanah, mafia parkir, ada mafia kesehatan, mafia perumahan, mafia pemilu, mafia bansos, bahkan mafia proyek pemerintah," sambungnya.
Untuk itu, kata Anies, Indonesia harus bebas dari praktik mafia jika ingin menjadi negara maju. "Karena itu, seluruh mafia ini harus kita bereskan. Republik ini tidak akan bisa maju bila kita membiarkan mafia-mafia itu merajalaela di negeri ini," katanya.
Dalam Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Tennis Indoor Senayan, Minggu (21/5/2023), Anies bercerita, ketika melakukan perjalanan ke Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, ia bertemu dengan seseorang. Kala itu, ia dicurhati warga mengenai maraknya mafia di Indonesia.
"Dia cerita, Pak Anies, masalah di negeri ini, padahal ini di kampung, adalah soal mafia Pak," kata Anies seraya menirukan pembicaraan dengan orang tersebut.
"Pak Anies, ini mafia di Indonesia ini harus diberantas Pak. Mafia ini harus diselesaikan," katanya.
Anies setuju dengan warga Purwodadi itu. Bahkan, menurut Anies, banyak mafia yang membuat warga Indonesia menjadi tak memiliki kepastian, contohnya di sektor pertanian.
"Kenapa, petani harus bersaing dapat pupuk, penuh dengan ketidakpastian. Kenapa, karena aksesnya dikuasai oleh mafia-mafia pupuk," ucapnya.
Tidak hanya pertanian, kata Anies, sektor lain juga tidak lepas dari belenggu mafia, seperti yang terjadi pada sektor Pekerja Migran Indonesia (PMI), sektor Usaha Kecil Mikro (UKM), mafia tanah hingga perumahan.
"Banyak dari mereka yang sistemnya dikusai oleh mafia-mafia PMI. Tiap mereka berangkat kerja keras dan ujungnya pulang tidak bisa mendapatkan yang selayaknya," tutur Anies.
"Ada mafia tanah, mafia parkir, ada mafia kesehatan, mafia perumahan, mafia pemilu, mafia bansos, bahkan mafia proyek pemerintah," sambungnya.
Untuk itu, kata Anies, Indonesia harus bebas dari praktik mafia jika ingin menjadi negara maju. "Karena itu, seluruh mafia ini harus kita bereskan. Republik ini tidak akan bisa maju bila kita membiarkan mafia-mafia itu merajalaela di negeri ini," katanya.
Lihat Juga :
(abd)
