Sowan ke Ponpes Gus Miftah, Zulhas Bagikan Santunan

Minggu, 21 Mei 2023 - 09:08 WIB
loading...
Sowan ke Ponpes Gus...
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengunjungi Pondok Pesantren Ora Aji milik Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga sebagai Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Pondok Pesantren Ora Aji milik Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (20/5/2023) malam. Pria yang akrab disapa Zulhas itu memberikan santunan untuk pendidikan anak-anak dalam kunjungannya tersebut.

Zulhas tiba sekitar pukul 20.15 WIB mengenakan baju koko, sarung warna putih, serta peci warna hitam. Zulhas datang didampingi sejumlah politikus PAN, di antaranya Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh, Bendahara Umum DPP PAN Totok Daryanto, Ketua DPW PAN Yogyakarta Suharwanta, Anggota DPRD Kabupaten Sleman Raudi Akmal, dan mantan Bupati Sleman Sri Purnomo.

Zulhas dan rombongan disambut hangat oleh Gus Miftah dan warga. Zulhas pun langsung dipersilakan masuk ke dalam rumah kiai muda dan nyentrik tersebut.

Di dalam rumah Gus Miftah, Zulhas dan sang tuan rumah tampak saling akrab bercengkerama hingga tertawa bersama. Zulhas beserta rombongan juga sempat diajak makan bersama.

Pada kesempatan yang sama, di luar rumah Gus Miftah atau sekitar Ponpes Ora Aji sedang digelar pengajian rutin bertajuk Mujahadah Dzikrul Ghofilin. Pengajian yang biasa digelar setiap malam Ahad Pahing ini dihadiri ribuan jemaah yang merupakan warga sekitar hingga luar Pulau Jawa.

Zulhas pun sempat diajak oleh Gus Miftah untuk mengikuti pengajian tersebut. Gus Miftah mengajak Zulhas berjalan kaki sekitar 200 meter kemudian naik ke atas panggung yang menjadi pusat perhatian para jemaah.

Ribuan jemaah yang didominasi emak-emak terlihat antusias menyambut Zulhas. Tidak sedikit yang mengajaknya bersalaman hingga berswafoto.

Di atas panggung, Gus Miftah mengajak jemaah dan para santri untuk belajar dari perjalanan hidup Zulhas hingga meraih kesuksesan seperti saat ini.

"Coba hari ini kita belajar dari Pak Zulkifli Hasan, saya panggil beliau ini Papih karena saya dekat dengan beliau. Posisi apa coba yang pernah beliau raih? Menteri Kehutanan, Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, sekarang Menteri Perdagangan," kata Gus Miftah sambil diselingi guyonan-guyonan khasnya.

Gus Miftah mengatakan, perjalanan hidup dan kesuksesan yang diraih Zulhas layak dijadikan contoh dan menjadi teladan.

"Tidak ada kelezatan setelah bersusah payah. Maka ketika melihat orang yang kita anggap sukses. Sebenarnya yang mesti kita lihat adalah bukan posisinya yang sekarang, apa yang beliau miliki, beliau sudah punya apa, beliau sebagai apa, bagi saya itu sudah enggak menarik lagi. Tapi yang perlu dilihat apa? Prosesnya," ujar Gus Miftah.

"Makanya ingat, ilmunya untuk menjadi orang sukses apa? 3 N, niteni, nirokke, nambahi atau ATM, amati, tiru, modifikasi. Jadi saya ingin mengajak beliau ini cerita, kebiasaan-kebiasaan beliau hingga menjadi wasilah sampai hari ini," sambungnya.

Zulhas lantas memenuhi permintaan Gus Miftah. Dirinya menceritakan sekilas kisah hidupnya yang menurutnya banyak mendapatkan doa dan bekal yang baik dari kedua orang tuanya.

"Saya sebenarnya enggak lebih hebat dari teman-teman saya di sini, enggak lebih hebat dari bapak-bapak, ibu-ibu yang ada di sini. Saya orang biasa dari kampung, dari dusun, tapi mungkin doa ibu saya," ujar Zulhas.

Zulhas mengatakan, kedua orang tuanya, terutama sang ayah, juga kerap mengajari dia dan saudara-saudara kandungnya disiplin sejak masih kanak-kanak. Alhasil, ia menjadi sosok yang tangguh.

"Kami tiap jam 4 (dini hari) dibanguni, bu. Saya usia 6 tahun sudah dibanguni, susah bangun, muka dikasih air. Tugas saya mukul beduk, terus, usia 6 tahun. Belakangan saya baru tahu itulah cara mendidik anak-anak kita menjadi anak yang tangguh," ungkapnya.

"Orang boleh pintar tapi kalau rapuh mentalnya itu akan susah untuk maju. Karena bangun pagi bagi anak-anak itu persoalan yang sangat sulit, latihan yang paling berat. Jadi kalau anak kita mampu bangun jam 4 pagi dan terbiasa, apalagi soal-soal yang lain, jadi dididik," katanya.

Zulhas juga mengungkapkan pesan penting dari sang ayah yang terus mengilhami dirinya. "Jadi kalau subuhan ayah saya selalu bilang, 'nak, ayah boleh susah tapi kamu jangan seperti ayah nanti. Ayah akan berjuang sekuat tenaga agar kamu lebih berguna, lebih hebat lagi, lebih maju lagi daripada ayah sekarang'. Nah terus pembinaan," katanya.

Zulhas juga memberikan motivasi kepada para orang tua dan anak-anak untuk tetap semangat, rajin belajar, dan selalu berlomba-lomba dalam kebaikan dan prestasi. Bahkan ia merogoh kocek alias memberikan bantuan dana pendidikan bagi anak-anak yang tidak memiliki cukup biaya untuk melanjutkan sekolah.

"Kalau ada yang kesulitan sekolah, saya akan kasih satu anak Rp1 juta. Ini saya siap berikan untuk 250 anak," pungkas Zulhas disambut tepuk tangan para jemaah dan Gus Miftah.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)