Perjalanan Karier Kombes Sumardji, dari Perwira Polisi hingga Manajer Timnas Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kombes Sumardji merupakan manajer Timnas Indonesia U-22 yang baru saja sukses meraih emas dalam perhelatan SEA Games 2023. Dalam laga final yang digelar Selasa (17/5/2023) malam, Kombes Sumardji menjadi sorotan lantaran jatuh tersungkur saat terjadi insiden kericuhan.
Keributan itu terjadi setelah Indonesia berhasil mencetak gol yang membuatnya unggul 3-2 dari Negeri Gajah Putih di babak perpanjangan waktu pertama.
Terlihat bagaimana kedua belah kubu saling baku hantam di dekat bangku cadangan, sedangkan sosok Kombes Sumardji yang kala itu menjadi manajer timnas Indonesia U-22 terlihat tersungkur dalam kerumunan dan harus dibantu berjalan setelah kerusuhan mereda.
Imbas dari kerusuhan tersebut membuat salah satu pemain Thailand dan bek Garuda Muda I Komang Teguh diganjar kartu merah.
Hal tersebut lantas membuat nama Komjen Sumardji disorot, dan banyak orang yang penasaran akan kariernya baik di kepolisian maupun sebagai manajer timnas.
Seperti di antaranya sebagai Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya dan Wadirpolairud Polda Metro Jaya. Kemudian pada tahun 2020, dirinya dipercaya untuk menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo.
Setelah setahun menjabat di Sidoarjo, dia lalu dimutasi untuk bertugas sebagai Dirlantas Polda Bengkulu pada 2021.
Kemudian pada awal tahun 2023 ini dirinya dipindahtugaskan sebagai Auditor Kepolisian Madya Tingkat III Itwasum Polri. Tugas tersebut masih dijalankan sampai saat ini.
Untuk pengalamannya di persepakbolaan Indonesia sendiri telah dimulai pada tahun 2016, ketika menjadi manajer Bhayangkara FC.
Tidak sampai situ, Kombes Sumardji juga pernah menukangi timnas Indonesia U-19, U-23, dan timnas Senior. Pada tahun 2023 ini dirinya didapuk untuk menjadi manajer timnas U-22 untuk ajang SEA Games 2023.
Namanya juga tercantum dalam jajaran anggota komite eksekutif (Exco) PSSI Periode 2023-2027. Sumardji terpilih pada putaran pertama bersama dengan Eko Setyawan, Endri Erawan, John Rohue, Muhamad, Rudi Julianto, dan Vivi Cahyani.
Lihat Juga: Profil Irjen Ricky Sitohang, Jenderal yang Marahi Agus Salim karena Teriak-teriak Uang Donasi
Keributan itu terjadi setelah Indonesia berhasil mencetak gol yang membuatnya unggul 3-2 dari Negeri Gajah Putih di babak perpanjangan waktu pertama.
Terlihat bagaimana kedua belah kubu saling baku hantam di dekat bangku cadangan, sedangkan sosok Kombes Sumardji yang kala itu menjadi manajer timnas Indonesia U-22 terlihat tersungkur dalam kerumunan dan harus dibantu berjalan setelah kerusuhan mereda.
Imbas dari kerusuhan tersebut membuat salah satu pemain Thailand dan bek Garuda Muda I Komang Teguh diganjar kartu merah.
Hal tersebut lantas membuat nama Komjen Sumardji disorot, dan banyak orang yang penasaran akan kariernya baik di kepolisian maupun sebagai manajer timnas.
Perjalanan Karier Kombes Sumardji
Kombes Sumardji memulai kariernya di kepolisian setelah lulus dari Secapa Polri di tahun 2001. Beberapa jabatan di Polri tercatat pernah diduduki oleh pria kelahiran 12 Februari 1972 ini.Seperti di antaranya sebagai Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya dan Wadirpolairud Polda Metro Jaya. Kemudian pada tahun 2020, dirinya dipercaya untuk menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo.
Setelah setahun menjabat di Sidoarjo, dia lalu dimutasi untuk bertugas sebagai Dirlantas Polda Bengkulu pada 2021.
Kemudian pada awal tahun 2023 ini dirinya dipindahtugaskan sebagai Auditor Kepolisian Madya Tingkat III Itwasum Polri. Tugas tersebut masih dijalankan sampai saat ini.
Untuk pengalamannya di persepakbolaan Indonesia sendiri telah dimulai pada tahun 2016, ketika menjadi manajer Bhayangkara FC.
Tidak sampai situ, Kombes Sumardji juga pernah menukangi timnas Indonesia U-19, U-23, dan timnas Senior. Pada tahun 2023 ini dirinya didapuk untuk menjadi manajer timnas U-22 untuk ajang SEA Games 2023.
Namanya juga tercantum dalam jajaran anggota komite eksekutif (Exco) PSSI Periode 2023-2027. Sumardji terpilih pada putaran pertama bersama dengan Eko Setyawan, Endri Erawan, John Rohue, Muhamad, Rudi Julianto, dan Vivi Cahyani.
Lihat Juga: Profil Irjen Ricky Sitohang, Jenderal yang Marahi Agus Salim karena Teriak-teriak Uang Donasi
(bim)