Partai Garuda Minta Isu Upaya Menjegal Capres 2024 Dihentikan

Rabu, 10 Mei 2023 - 22:27 WIB
loading...
Partai Garuda Minta Isu Upaya Menjegal Capres 2024 Dihentikan
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta agar isu upaya jegal bakal calon presiden (capres) 2024 dihentikan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta agar isu upaya jegal bakal calon presiden ( capres ) 2024 dihentikan. Dia menjelaskan, yang bisa menjegal bakal capres adalah partai politik (parpol) yang berencana mengusung, bukan yang lain.

"Hentikan narasi yang dibangun oleh beberapa partai politik bahwa ada yang mau menjegal bakal capresnya untuk tidak maju di pilpres, seolah-olah ada kekuatan, baik dari pemerintah maupun lawan politik yang bisa menjegal bakal calon mereka," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, narasi itu harus diluruskan agar masyarakat mengerti. Dia menuturkan, berdasarkan UUD 1945 dan UU Pemilu, yang bisa mengajukan atau mengusulkan bakal capres adalah parpol peserta pemilu.





"Dan tentu saja yang bisa menjegal adalah partai politik peserta pemilu itu sendiri. Artinya, yang bisa menjegal bakal capres mereka untuk tidak ikut pilpres adalah mereka sendiri, bukan pihak lain," ujarnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.

Dia melanjutkan, jika ingin seseorang menjadi capres, maka parpol itu tinggal mengajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dengan begitu, kata dia, seorang capres itu bisa berlaga di pilpres.

Sebaliknya, lanjut dia, tidak perlu mengajukan ke KPU jika ingin membatalkan seseorang menjadi capres. "Semudah itu. Jadi, jika orang yang mereka gadang-gadangkan untuk menjadi capres akhirnya tidak bisa menjadi capres, maka fix 100% mereka sendiri yang menjegalnya," tuturnya.

"Artinya mereka tidak lagi menginginkannya, bukan karena pihak lain, karena pilihan ada di tangan mereka sendiri untuk meneruskan atau menjegal pilihan mereka sendiri. Atau memang ini alasan mereka untuk membatalkan orang yang tadinya ingin mereka calonkan?" sambungnya.

Dia berpendapat, penjelasan tersebut penting bagian dari pendidikan politik, agar masyarakat mengerti dan tidak termakan dengan narasi sesat tentang pemilu.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4839 seconds (0.1#10.140)