Anies Baswedan Ogah Jadi Pemimpin yang Hanya Kejar Popularitas

Senin, 08 Mei 2023 - 09:54 WIB
loading...
Anies Baswedan Ogah Jadi Pemimpin yang Hanya Kejar Popularitas
Anies Baswedan tak mau menjadi pemimpin yang pernyataan dan kebijakannya berubah-ubah tanpa arah demi mengejar poularitas. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anies Baswedan mengaku tak mau menjadi pemimpin yang kerap mengubah pernyataan dan kebijakan demi mengejar popularitas. Ini disampaikan ketika ditanya wartawan mengenai sejumlah isu yang menjadi perhatian publik.

Awalnya awak media bertanya mengapa Anies dalam berbagai pernyataannya terkesan bermain aman dengan narasi yang tidak tegas dan mengambang terkait sejumlah kebijakan pemerintah. Sebut saja IKN Nusantara dan UU Cipta Kerja.

Anies mengaku fokus hanya pada gagasan, rekam jejak, dan karya. "Kita tidak fokus pada urusan-urusan yang sekarang tampak menarik sebagai percakapan, rakyat membutuhkan solusi bukan ramainya percakapan," ujar Anies seusai menyampaikan pidato politik di Gedung Tenis Indoor Senayan Jakarta dalam sesi doorstop, Minggu (7/5/2023) sore.



Dia ingat hal yang sama juga dilakukannya saat menjadi gubernur DKI Jakarta. Baginya lebih baik diam daripada menyampaikan sesuatu yang belum pasti.

"Saya selalu kerja semua, percakapan dilakukan, sudah selesai baru diumumkan. Kami tidak biasa menyampaikan segalanya disaat belum matang. Karena rakyat ingin itu melihat pemegang kewenangan mengambil sikap bertanggung jawab dan tidak membingungkan," terang Anies.

Anies juga mengaku tidak ingin menjadi seorang pemimpin yang berubah-ubah kebijakannya hanya karena ingin mengejar popularitas ataupun suara dari pemilih saat ini.



"Hari ini A, besok B, lusa C, bagi rakyat ini mau kemana arah Republik ini kalau kita gonta-ganti. Dalam sebuah pembicaraan pasti ada dinamika, biarkan dinamika itu selesai baru sampaikan ke publik. Dengan demikian maka Masyarakat bisa melihat ungkapan pemimpin bisa dipegang, bisa diandalkan, dan itu yang kami lakukan sekarang," tambahnya.

Anies menegaskan berbagai kebijakan spesifik yang saat ini menjadi pro kontra di masyarakat baru akan ia sampaikan ke publik setelah ada kesepakatan dengan tiga partai politik pengusungnya dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Kami tiga partai, tuntas bicara kepada publik, ini ada fakta, ini ada itemnya, proses nya panjang, ada dinamika di dalam itulah proses diskusi masuk ke arah yang kita inginkan. Nanti kalau sudah selesai baru kita sampaikan," pungkasnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1574 seconds (0.1#10.140)