Dukung Pembentukan Koalisi Besar, Perindo Sebut untuk Melanjutkan Pembangunan Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPP Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) Yusuf Lakaseng menilai wacana pembentukan koalisi besar yang sedang diupayakan partai politik pendukung pemerintah adalah langkah tepat. Hal ini penting bagi kelanjutan pembangunan yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikan Yusuf Lakaseng menanggapi pertemuan Presiden Jokowi dan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (2/5/2023). Enam ketum parpol itu adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Selanjutnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.
"Kontinuitas dan stabilitas menjadi kebutuhan utama bangsa Indonesia untuk melanjutkan capaian kemajuan pembangunan yang telah dikerjakan Presiden Jokowi," kata Yusuf saat dihubungi, Jumat (5/5/2023).
"Teriakan perubahan adalah sah dalam negara demokratis, tapi jika teriakan itu hanya bersifat jargon, bukan lontaran program yang kongkret, maka kami Partai Perindo menganggapnya sebagai gagasan kosong," katanya.
Yusuf meyakini dalam membangun kesejahteraan rakyat tidak bisa dilakukan oleh satu partai tertentu. Menurutnya, partai-partai yang ada harus bahu-membahu dalam membangun bangsa.
"Apa yang dikerjakan pemerintahan Jokowi saat ini dengan tema besar membangun Indonesiasentris berupa pembangunan infrastruktur yang masif, membangun Ibu Kota Negara yang baru, hilirisasi di sektor pertambangan, membantu UMKM dengan program KUR, dan mentransformasikannya ke dalam ekosistem digital adalah di antara program pemerintahan Jokowi yang suda berada di jalan yang benar menuju Indonesia menjadi negara maju yang sejahtera," katanya.
Menurutnya, program-program yang telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tinggal sedikit disempurnakan. Untuk itu, jika program tersebut dilipatgandakan dan dimasifkan lagi, maka cita-cita bangsa berupa menyejahterakan masyarakat akan terwujud.
"Bagi kami Partai Perindo yang selama ini menggaungkan politik kesejahteraan, ke depan pemerintahan setelah Jokowi haruslah mampu membangun pendidikan agar merata dan berkualitas baik, sehingga mampu melahirkan manusia Indonesia yang produktif, anak-anak Indonesia dari kelas bawah tidak boleh ada yang tidak bersekolah dan putus sekolah, mereka harus difasilitasi negara untuk mengenyam pendidikan secara gratis sampai perguruan tinggi," ujarnya.
"Rakyat harus dibantu modal dan diberi pelatihan agar mampu menjadi usahawan baru, sehingga tercipta lapangan kerja yang banyak," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan hasil pertemuannya bersama lima ketua umum partai politik dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023) malam. Pertemuan itu membahas capaian-capaian hingga tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan.
"Jadi pertama silaturahmi halal bihala partai-partai pendukung pemerintah. Dan tentu dibahas mengenai capaian-capaian pembangunan dan tantangan-tantangan ke depan. Nah itu yang dibahas dalam pertemuan tadi," ungkap Airlangga kepada wartawan di Istana Merdeka.
Airlangga mengatakan, pertemuan tersebut tidak membahas secara spesifik mengenai koalisi besar. Pertemuan dengan Presiden banyak membahas tantangan-tantangan perekonomian ke depan.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
Hal ini disampaikan Yusuf Lakaseng menanggapi pertemuan Presiden Jokowi dan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (2/5/2023). Enam ketum parpol itu adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Selanjutnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.
"Kontinuitas dan stabilitas menjadi kebutuhan utama bangsa Indonesia untuk melanjutkan capaian kemajuan pembangunan yang telah dikerjakan Presiden Jokowi," kata Yusuf saat dihubungi, Jumat (5/5/2023).
"Teriakan perubahan adalah sah dalam negara demokratis, tapi jika teriakan itu hanya bersifat jargon, bukan lontaran program yang kongkret, maka kami Partai Perindo menganggapnya sebagai gagasan kosong," katanya.
Yusuf meyakini dalam membangun kesejahteraan rakyat tidak bisa dilakukan oleh satu partai tertentu. Menurutnya, partai-partai yang ada harus bahu-membahu dalam membangun bangsa.
"Apa yang dikerjakan pemerintahan Jokowi saat ini dengan tema besar membangun Indonesiasentris berupa pembangunan infrastruktur yang masif, membangun Ibu Kota Negara yang baru, hilirisasi di sektor pertambangan, membantu UMKM dengan program KUR, dan mentransformasikannya ke dalam ekosistem digital adalah di antara program pemerintahan Jokowi yang suda berada di jalan yang benar menuju Indonesia menjadi negara maju yang sejahtera," katanya.
Menurutnya, program-program yang telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tinggal sedikit disempurnakan. Untuk itu, jika program tersebut dilipatgandakan dan dimasifkan lagi, maka cita-cita bangsa berupa menyejahterakan masyarakat akan terwujud.
Baca Juga
"Bagi kami Partai Perindo yang selama ini menggaungkan politik kesejahteraan, ke depan pemerintahan setelah Jokowi haruslah mampu membangun pendidikan agar merata dan berkualitas baik, sehingga mampu melahirkan manusia Indonesia yang produktif, anak-anak Indonesia dari kelas bawah tidak boleh ada yang tidak bersekolah dan putus sekolah, mereka harus difasilitasi negara untuk mengenyam pendidikan secara gratis sampai perguruan tinggi," ujarnya.
"Rakyat harus dibantu modal dan diberi pelatihan agar mampu menjadi usahawan baru, sehingga tercipta lapangan kerja yang banyak," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan hasil pertemuannya bersama lima ketua umum partai politik dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023) malam. Pertemuan itu membahas capaian-capaian hingga tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan.
"Jadi pertama silaturahmi halal bihala partai-partai pendukung pemerintah. Dan tentu dibahas mengenai capaian-capaian pembangunan dan tantangan-tantangan ke depan. Nah itu yang dibahas dalam pertemuan tadi," ungkap Airlangga kepada wartawan di Istana Merdeka.
Airlangga mengatakan, pertemuan tersebut tidak membahas secara spesifik mengenai koalisi besar. Pertemuan dengan Presiden banyak membahas tantangan-tantangan perekonomian ke depan.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(abd)