Pengamat Sebut Elite Partai Harus Dukung Ajakan Airlangga Tolak Politik Identitas
loading...
A
A
A
Sebelumnya, Airlangga mengingatkan kesatuan politik setelah Pemilu itu penting. Menko Perekonomian ini menyakini, persatuan politik setelah Pemilu harus dirintis dari sekarang karena negara harus diurus secara bersama-sama.
"Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama bangun bangsa," kata Airlangga saat jumpa pers usai pertemuan dengan Partai Demokrat, Sabtu 29 April 2023.
Airlangga menyampaikan, Golkar harus terus membuka silaturahmi dan dialog dengan partai politik termasuk dengan Demokrat yang memposisikan diri sebagai oposisi Pemerintah.
Seperti diketahui, Golkar membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan partai mitra koalisi pemerintah yakni PAN dan PPP. Sementara Demokrat dengan Koalisi Perubahan yang berisikan Partai Nasdem dan PKS.
"Karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem, dan kita memasuki pesta politik tidak dengan tegang tapi politik dengan kebahagian," tambahnya.
Politik kebahagiaan dalam pesta politik bagi Airlangga hanya bisa terjadi jika komunikasi antar parpol baik yang berasal dari koalisi yang sama atau berbeda tetap intens. Airlangga meyakini, Indonesia adalah negara besar yang tidak mungkin seluruh persoalan dapat diselesaikan oleh satu partai politik. "Satu parpol tidak bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini. Kita harus bersama-sama," tegasnya.
Partai Golkar dan Demokrat sepakat bahwa Pemilu itu bukan the winner take it off (pemenang kuasai semua) seperti yang berlaku di Amerika Serikat. Airlangga meyakini, demokrasi Pancasila yang berlaku di Indonesia adalah siapa pun pemenangnya maka pembangunan dilakukan bersama-sama.
"Sama seperti pertandingan olahraga voli misalnya, begitu sudah ada yang juara pembentukan tim nasional bukan dari juara itu sendiri, harus dibentuk semua tim," ungkapnya.
Ia sekali lagi berharap, perjalanan Pemilu 2024 memiliki nuansa pesta politik penuh dengan kebahagian. Bukan pesta politik yang membelah bangsa ini menjadi dua dengan politik identitas. Karena kata Airlangga, politik identitas akan meninggalkan luka lama yang tidak mudah sembuh dalam waktu yang pendek.
"Paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas, kalau di ekonomi ada istilah namanya scare, ada luka yang dalam, demikian juga politik, ada scare, luka yang dalam dan tidak dalam waktu dekat dia sembuh," katanya.
"Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama bangun bangsa," kata Airlangga saat jumpa pers usai pertemuan dengan Partai Demokrat, Sabtu 29 April 2023.
Airlangga menyampaikan, Golkar harus terus membuka silaturahmi dan dialog dengan partai politik termasuk dengan Demokrat yang memposisikan diri sebagai oposisi Pemerintah.
Seperti diketahui, Golkar membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan partai mitra koalisi pemerintah yakni PAN dan PPP. Sementara Demokrat dengan Koalisi Perubahan yang berisikan Partai Nasdem dan PKS.
"Karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem, dan kita memasuki pesta politik tidak dengan tegang tapi politik dengan kebahagian," tambahnya.
Politik kebahagiaan dalam pesta politik bagi Airlangga hanya bisa terjadi jika komunikasi antar parpol baik yang berasal dari koalisi yang sama atau berbeda tetap intens. Airlangga meyakini, Indonesia adalah negara besar yang tidak mungkin seluruh persoalan dapat diselesaikan oleh satu partai politik. "Satu parpol tidak bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini. Kita harus bersama-sama," tegasnya.
Partai Golkar dan Demokrat sepakat bahwa Pemilu itu bukan the winner take it off (pemenang kuasai semua) seperti yang berlaku di Amerika Serikat. Airlangga meyakini, demokrasi Pancasila yang berlaku di Indonesia adalah siapa pun pemenangnya maka pembangunan dilakukan bersama-sama.
"Sama seperti pertandingan olahraga voli misalnya, begitu sudah ada yang juara pembentukan tim nasional bukan dari juara itu sendiri, harus dibentuk semua tim," ungkapnya.
Ia sekali lagi berharap, perjalanan Pemilu 2024 memiliki nuansa pesta politik penuh dengan kebahagian. Bukan pesta politik yang membelah bangsa ini menjadi dua dengan politik identitas. Karena kata Airlangga, politik identitas akan meninggalkan luka lama yang tidak mudah sembuh dalam waktu yang pendek.
"Paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas, kalau di ekonomi ada istilah namanya scare, ada luka yang dalam, demikian juga politik, ada scare, luka yang dalam dan tidak dalam waktu dekat dia sembuh," katanya.