Gelombang Panas Landa Asia hingga Telan Korban Jiwa, Bagaimana Indonesia?

Selasa, 25 April 2023 - 10:18 WIB
loading...
Gelombang Panas Landa Asia hingga Telan Korban Jiwa, Bagaimana Indonesia?
Gelombang panas atau heatwave tengah menyerang berbagai negara di Asia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gelombang panas atau heatwave tengah menyerang berbagai negara di Asia. Bahkan, di negara Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand hingga Laos dilaporkan suhu panas mencapai lebih dari 40 derajat celcius.

Tercatat ada 10 kota terpanas di Asia, sebagian besarnya berada di Myanmar dan India. Tidak hanya itu, gelombang panas tersebut diketahui telah menelan korban jiwa, khususnya di India. Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

"Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat celcius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34॰C - 36॰C hingga saat ini," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa (25/4/2023).



Suhu panas pada di wilayah Asia saat ini, kata Dwikorita, secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, namun lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indochina dan Asia Timur pada 2023 ini termasuk yang paling signifikan lonjakannya.



"Para pakar iklim menyimpulkan bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini berkontribusi menjadikan gelombang panas semakin berpeluang terjadi lebih sering," terangnya.

Dwikorita menjelaskan, wilayah Indonesia sendiri terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang di kelilingi perairan yang luas. Kendati demikian, suhu panas di Indonesia bukanlah gelombang panas, dan suhu maksimum harian sudah mulai turun. Sehingga, masyarakat diharapkan agar tidak panik namun tetap waspada.

"Secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut," imbuhnya.

"Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya," sambungnya.

Sedangkan secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 derajat celcius melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari tepatnya pada 17 April 2023.

Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36 derajat celcius di beberapa lokasi. Variasi suhu maksimum 34 – 36 derajat celcius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.

"Masyarakat disarankan agar tidak perlu panik menyikapi informasi UV harian tersebut, serta mengikuti dan melaksanakan imbauan respons bersesuaian yang dapat dilakukan untuk masing- masing kategori index UV, seperti menggunakan perangkat pelindung atau tabir surya apabila melakukan aktivitas di luar ruangan," katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4062 seconds (0.1#10.140)