BNPB Sebut 4 Rumah Rusak Akibat Gempa M6,6 yang Berpusat di Laut Jawa

Sabtu, 15 April 2023 - 14:34 WIB
loading...
BNPB Sebut 4 Rumah Rusak Akibat Gempa M6,6 yang Berpusat di Laut Jawa
Empat rumah dilaporkan rusak akibat gempa kekuatan Magnitudo 6,6 yang berpusat di Laut Jawa, pada Jumat 14 April 2023. Informasi ini disampaikan oleh BNPB. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Empat rumah dilaporkan rusak akibat gempa dengan kekuatan Magnitudo 6,6 yang berpusat di Laut Jawa, pada Jumat 14 April 2023. Informasi ini disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops).

BNPB mengatakan, dua unit rumah rusak di Provinsi Jawa Barat, dengan rincian satu rusak berat di Desa Banjar, Kecamatan Banjar dan satu lainnya rusak ringan di Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

"Sedangkan di Provinsi Jawa Timur, dua rumah juga terdampak guncangan gempa. Dua rumah mengalami kerusakan dengan tingkat sedang, masing-masing di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember dan lainnya di Desa Panggul, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Sabtu (15/4/2023).



Sementara itu, BPBD Provinsi Bali mengkonfirmasi adanya satu warga meninggal dunia saat gempa terjadi. Korban meninggal yang berusia lima tahun di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, diduga terkejut saat guncangan terjadi.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kekuatan gempa dimutakhirkan dari M6,6 menjadi M6,9. Gempa yang berpusat di 65 km barat laut Tuban, Jawa Timur, berada pada kedalaman 643 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami.

Berikut ini informasi yang diterima Pusdalops BNPB dari sejumlah BPBD. Guncangan gempa dirasakan warga Kota Banjar, Jabar, selama tiga hingga lima detik. Pada wilayah Kabupaten Jember, warga merasakan gempa dengan durasi yang sama, sekitar tiga hingga lima detik. BPBD melaporkan situasi di tengah masyarakat tidak ada kepanikan.

Di wilayah Kota Surabaya, BPBD menginformasikan guncangan gempa pada intensitas lemah, sekitar satu hingga dua detik. Situasi aman terkendali dan tidak ada kepanikan warga.

Sedangkan di sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Tuban, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora, BPBD masih melakukan pemantauan di wilayahnya.

Berdasarkan analisis BMKG, fenomena yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia, yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa. Analisis selanjutnya, mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki pergerakan turun atau normal fault.

Dilihat dari parameter MMI atau modified Mercalli intensity, gempa bumi berdampak dan dirasakan warga di daerah Kuta dengan skala V MMI. Sedangkan di Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram, intensitas yang dirasakan pada skala IV MMI. Di wilayah Pelabuhan Ratu, Labuan, Tabanan, teridentifikasi intensitas pada III MMI.

Semakin tinggi tingkat skala MMI, dampak gempa dapat berpotensi tinggi. BMKG mendeskripsikan V MMI sebagai getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. BMKG melaporkan tidak ada gempa susulan atau aftershock yang terdeteksi sampai dengan Jumat (14/4/2023) sore, pukul 17.30 WIB.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)