Jelang Lebaran, Bareskrim Didorong Aktif Cek Ketersediaan Pangan di Pasaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satgas Pangan Bareskrim Polri didorong terus bergerak mengecek ketersediaan bahan pokok di pasaran. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Pakar Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengungkapkan, Satgas Pangan Bareskrim Polri harus terus memantau peredaran komoditas pangan pokok dengan menggandeng institusi atau lembaga lainnya. Pemantauan agar tidak terjadi tindak pidana penimbunan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga terjadi kelangkaan dan merugikan masyarakat.
"Saya kira Polri, Satgas Pangannya, bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi Usaha Kecil harus bergerak untuk memonitor peredaran komoditi di pasaran agar tidak mempengaruhi kenaikan harga yang merugikan masyarakat," katanya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Untuk menekan peluang penimbunan, kata Fickar, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto bisa memerintahkan jajarannya untuk mengecek harga dan ketersediaan secara berkala. Dengan begitu, Bareskrim Polri dapat melindungi masyarakat dari upaya penimbunan oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Karena itu tugas pokok pemerintahan menjamin kesejahteraan masyakat melalui pemantauan dan pengelolaan harga," katanya.
Di samping itu, menuru Fickar, Kabareskrim Polri juga harus tegas menindak jika memang ditemukan adanya upaya penimbunan. "Ya jika ada pelanggaran langsung proses hukum," katanya.
"Untuk bawang merah yang kemarin di Boyolali Rp26.000, di sini Rp35.000, kemudian bawang putih juga Rp40.000. Memang tiap daerah berbeda-beda, tetapi ini menunjukkan bahwa distribusinya masih belum baik," kata Jokowi.
Meski harga sejumlah kebutuhan pokok cukup tinggi, Jokowi memastikan ketersediaan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri masih terkendali. Namun, Presiden berharap terjadi kestabilan harga kebutuhan pokok di setiap daerah di Tanah Air.
"Kalau stok nggak ada masalah. Tapi yang paling penting kita ingin menjaga agar harga itu ada kestabilan atau turun. Itu yang kita harapkan," katanya.
Presiden pun meyakini pemerintah daerah akan melakukan berbagai cara untuk menjaga kestabilan harga sejumlah kebutuhan pokok di daerahnya masing-masing. Hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga inflasi dan daya beli masyarakat.
Pakar Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengungkapkan, Satgas Pangan Bareskrim Polri harus terus memantau peredaran komoditas pangan pokok dengan menggandeng institusi atau lembaga lainnya. Pemantauan agar tidak terjadi tindak pidana penimbunan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga terjadi kelangkaan dan merugikan masyarakat.
"Saya kira Polri, Satgas Pangannya, bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi Usaha Kecil harus bergerak untuk memonitor peredaran komoditi di pasaran agar tidak mempengaruhi kenaikan harga yang merugikan masyarakat," katanya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Untuk menekan peluang penimbunan, kata Fickar, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto bisa memerintahkan jajarannya untuk mengecek harga dan ketersediaan secara berkala. Dengan begitu, Bareskrim Polri dapat melindungi masyarakat dari upaya penimbunan oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Karena itu tugas pokok pemerintahan menjamin kesejahteraan masyakat melalui pemantauan dan pengelolaan harga," katanya.
Di samping itu, menuru Fickar, Kabareskrim Polri juga harus tegas menindak jika memang ditemukan adanya upaya penimbunan. "Ya jika ada pelanggaran langsung proses hukum," katanya.
Presiden Jokowi Soroti Jalur Distribusi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri rutin mengunjungi pasar tradisional di sejumlah wilayah untuk mengecek harga kebutuhan bahan pokok. Salah satunya Pasar Kelapa, Kota Cilegon pada Selasa (11/4/2023). Jokowi menyebut distribusi masih menjadi pemicu tingginya harga pangan di daerah."Untuk bawang merah yang kemarin di Boyolali Rp26.000, di sini Rp35.000, kemudian bawang putih juga Rp40.000. Memang tiap daerah berbeda-beda, tetapi ini menunjukkan bahwa distribusinya masih belum baik," kata Jokowi.
Meski harga sejumlah kebutuhan pokok cukup tinggi, Jokowi memastikan ketersediaan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri masih terkendali. Namun, Presiden berharap terjadi kestabilan harga kebutuhan pokok di setiap daerah di Tanah Air.
"Kalau stok nggak ada masalah. Tapi yang paling penting kita ingin menjaga agar harga itu ada kestabilan atau turun. Itu yang kita harapkan," katanya.
Presiden pun meyakini pemerintah daerah akan melakukan berbagai cara untuk menjaga kestabilan harga sejumlah kebutuhan pokok di daerahnya masing-masing. Hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga inflasi dan daya beli masyarakat.
(abd)