Jalan Tol Tetap Pilihan Favorit Pemudik Lebaran 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat masih menganggap jalan tol memperlancar perjalanan. Tak heran bila Tol Trans Jawa yang terhubung pada 2029 tetap menjadi pilihan utama selama mudik Lebaran tahun ini.
Jalur tol diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang, sesuai hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Kementerian Perhubungan. Dengan asumsi ini, kemacetan di jalan tol tidak terhindarkan.
Karena itu, Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan tersebut dan fokus pada keselamatan.
”Lantaran jalan di Indonesia, baik tol atau arteri, tidak dirancang menerima volume ribuan kendaraan yang bergerak dalam tempo bersamaan seperti Lebaran, pengendalian dan pengaturan perlu dimatangkan," ujar Djoko, dikutip Minggu (26/3/2023).
Dia mengingatkan bahwa perjalanan melalui jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar. Faktanya, tidak jarang pergerakan di tol menjadi lambat lantaran volume kendaraan yang luar biasa besar. Di sisi lain, area istirahat di tol juga kerap menjadi sumber kemacetan.
Karena itu, Djoko menilai pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area), seperti toilet, khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet.
Di samping itu, Djoko menyarankan agar ditambah tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol. Dengan demikian, tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan.
”Dapat meminta bantuan Pemda untuk menyediakan tempat istirahat sementara ( rest area temporary) yang dekat dengan pintu tol,” tutur akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.
Jalur tol diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang, sesuai hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Kementerian Perhubungan. Dengan asumsi ini, kemacetan di jalan tol tidak terhindarkan.
Karena itu, Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan tersebut dan fokus pada keselamatan.
”Lantaran jalan di Indonesia, baik tol atau arteri, tidak dirancang menerima volume ribuan kendaraan yang bergerak dalam tempo bersamaan seperti Lebaran, pengendalian dan pengaturan perlu dimatangkan," ujar Djoko, dikutip Minggu (26/3/2023).
Dia mengingatkan bahwa perjalanan melalui jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar. Faktanya, tidak jarang pergerakan di tol menjadi lambat lantaran volume kendaraan yang luar biasa besar. Di sisi lain, area istirahat di tol juga kerap menjadi sumber kemacetan.
Karena itu, Djoko menilai pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area), seperti toilet, khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet.
Di samping itu, Djoko menyarankan agar ditambah tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol. Dengan demikian, tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan.
”Dapat meminta bantuan Pemda untuk menyediakan tempat istirahat sementara ( rest area temporary) yang dekat dengan pintu tol,” tutur akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.
(muh)