Jokowi di Papua, Kick Off Food Estate Siapkan Lahan Jagung 10 Ribu Hektare
loading...
A
A
A
PAPUA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan kick off food estate 10 ribu hektare di Distrik Manem, Kabupaten Kerom, Provinsi Papua. Sebagai langkah awal, pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan melakukan penanaman jagung di lahan seluas 100 hektare.
Menurut Presiden, penanaman jagung sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para peternak di Papua. Dia berharap, lahan yang digarapnya ini bisa dipanen pada Bulan Juni mendatang.
"Kita akan lihat nanti bulan Juni akan ada panen yang pertama. Jadi berapa ton per hektare itu akan kelihatan. Hanya mungkin sekali tanam pertama tidak seperti di Jawa yang menghasilkan 10 hingga 11 ton. Mungkin untuk pertama tidak apa-apa 4 ton. Baru penanaman yang kedua 6 ton, kemudian yang ketiga dan seterusnya bisa 10 ton," ujar Jokowi, Selasa (21/03/2023).
Presiden mengatakan, selain aktivitas budidaya nantinya lahan food estate juga akan diintegrasikan dengan aktivitas pasca panen serta pembelian hasil produksi dari para pengusaha atau off taker. Yang penting, kata Jokowi, pemerintah memberi kepastian harga agar petani tidak mengalami kerugian.
"Mengingatkan saja ke Pak Bupati agar yang beli ini siapa harus jelas dan harganya berapa harus jelas juga sehingga petani jangan sampai dirugikan setelah panen. Saya kira potensinya besar karena harga jagung saat ini mencapai Rp 5 ribu," katanya.
Presiden menambahkan bahwa sarana dan prasarana food estate papua juga terus disiapkan. Salah satunya adalah pemenuhan air melalui irigasi dan parit yang terhubung langsung dengan area pesawahan.
"Semuanya akan dikerjakan karena air juga sangat melimpah. Dan ini harus dibuat sarananya untuk mengairi lahan 10 ribu hektare," katanya.
Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku siap melaksanakan semua arahan Presiden dalam mendukung pengembangan food estate di tanah Papua. Di antaranya mempersiapkan benih unggul dan sarana produksi yang sudah menggunakan teknologi mekanisasi.
"Kementan dalam food estate ini akan menyiapkan 20 unit traktiror, cultivator, planter jagung, serta saproran pupuk, benih unggul dan bahan kimia pengendali hama. Intinya kita siap melaksanakan arahan Bapak Presiden," jelasnya.
Lukas Wandes, salah satu petani setempat menyampaikan terimakasih atas perhatian Presiden dan pemerintah pusat dalam mengembangkan sektor pertanian di Papua. Dia mengatakan, sektor pertanian selama ini telah menjadi kekuatan bagi kehidupan masyarakat setempat.
"Jagung ini salah satu yang kita harapkan karen mampu menghidupi kehidupan petani. Kita bisa menyekolahkan anak sampai memenuhi kebutuhan sehari-hari dari sektor pertanian. Karena itu terimakasih kepada Bapak Jokowi dan Bapak Menteri," jelasnya.
Menurut Presiden, penanaman jagung sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para peternak di Papua. Dia berharap, lahan yang digarapnya ini bisa dipanen pada Bulan Juni mendatang.
"Kita akan lihat nanti bulan Juni akan ada panen yang pertama. Jadi berapa ton per hektare itu akan kelihatan. Hanya mungkin sekali tanam pertama tidak seperti di Jawa yang menghasilkan 10 hingga 11 ton. Mungkin untuk pertama tidak apa-apa 4 ton. Baru penanaman yang kedua 6 ton, kemudian yang ketiga dan seterusnya bisa 10 ton," ujar Jokowi, Selasa (21/03/2023).
Presiden mengatakan, selain aktivitas budidaya nantinya lahan food estate juga akan diintegrasikan dengan aktivitas pasca panen serta pembelian hasil produksi dari para pengusaha atau off taker. Yang penting, kata Jokowi, pemerintah memberi kepastian harga agar petani tidak mengalami kerugian.
"Mengingatkan saja ke Pak Bupati agar yang beli ini siapa harus jelas dan harganya berapa harus jelas juga sehingga petani jangan sampai dirugikan setelah panen. Saya kira potensinya besar karena harga jagung saat ini mencapai Rp 5 ribu," katanya.
Presiden menambahkan bahwa sarana dan prasarana food estate papua juga terus disiapkan. Salah satunya adalah pemenuhan air melalui irigasi dan parit yang terhubung langsung dengan area pesawahan.
"Semuanya akan dikerjakan karena air juga sangat melimpah. Dan ini harus dibuat sarananya untuk mengairi lahan 10 ribu hektare," katanya.
Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku siap melaksanakan semua arahan Presiden dalam mendukung pengembangan food estate di tanah Papua. Di antaranya mempersiapkan benih unggul dan sarana produksi yang sudah menggunakan teknologi mekanisasi.
"Kementan dalam food estate ini akan menyiapkan 20 unit traktiror, cultivator, planter jagung, serta saproran pupuk, benih unggul dan bahan kimia pengendali hama. Intinya kita siap melaksanakan arahan Bapak Presiden," jelasnya.
Lukas Wandes, salah satu petani setempat menyampaikan terimakasih atas perhatian Presiden dan pemerintah pusat dalam mengembangkan sektor pertanian di Papua. Dia mengatakan, sektor pertanian selama ini telah menjadi kekuatan bagi kehidupan masyarakat setempat.
"Jagung ini salah satu yang kita harapkan karen mampu menghidupi kehidupan petani. Kita bisa menyekolahkan anak sampai memenuhi kebutuhan sehari-hari dari sektor pertanian. Karena itu terimakasih kepada Bapak Jokowi dan Bapak Menteri," jelasnya.
(srf)