2 Komandan Pusdiklatpassus Setelah Masa Validasi, Nomor 2 Pecahkan Rekor Dua Kali Menjabat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) adalah Kawah Candradimuka untuk melatih Pasukan Para Komando, khususnya yang akan bergabung ke Korps Pasukan Khusus (Kopassus). Pasca validasi organisasi, Pusdiklatpassus dipimpin oleh jenderal bintang satu alias Brigjen.
Tercatat baru dua nama yang mengisi jabatan Komandan Pusdiklatpassus setelah masa validasi. Mereka adalah Brigjen TNI Thevi Angandowa Zebua dan Brigjen TNI Agus Sasmita.
Dikutip dari website resmi Kopassus, sebelum berganti nama menjadi Pusdiklatpassus, lembaga pendidikan ini diberi nama Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus). Pusdik ini bermarkas di Batujajar, Jawa Barat. Berdasarkan surat keputusan Men/Pangad Nomor Kep/826/VI/1962 tanggal 20 Juni 1962 menjadi dasar lahir Pusat Pendidikan Infanteri yang merupakan bagian dari Pussenif.
Sejak 30 Juli 2020, dilakukan perubahan jumlah sekolah di jajaran Pusdiklatpassus yang sebelumnya dari sembilan sekolah menjadi enam sekolah. Sekolah Pertempuran Hutan, Sekolah Pertempuran Kota, Sekolah Anti Teror dan Sekolah Pengamanan VVIP disatukan menjadi Sekolah Pertempuran Khusus.
Sementara, lima sekolah lainnya tidak mengalami perubahan organisasi, yaitu Sekolah Komando, Sekolah PARA, Sekolah Sandi Yudha, Sekolah Spesialisasi, dan Sekolah Raider. Lembaga pendidikan ini juga menyediakan kursus-kursus spesialis lain, yakni Kompi Pemburu, Scuba, Daki Serbu, Demolisi, Pandu Udara (Path Finder), dan Penembak Runduk (Sniper). Kursus ini terbuka bagi anggota TNI dan TNI Angkatan Darat di luar Kopassus.
Berikut 2 Komandan Pusdiklatpassus setelah masa validasi:
Thevi Angandowa Zebua merupakan Komandan Pusdiklatpassus pertama setelah masa validasi. Lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini menjabat dari tahun 2020 hingga 2022.
Karier militer pria kelahiran Jambi 21 Juli 1971 ini banyak berkutat di Korps Baret Merah. Thevi tercatat pernah memimpin unit elite Satuan 81 Kopassus pada 2015-2016.
Setelah itu dia dipromosikan menjadi Asops Kasdam VII/Wirabuana (2016-2017) serta Danrindam XVII/Cenderawasih (2017-2018). Thevi kemudian kembali ke Cijantung, Jakarta dengan menjabat Pamen Ahli Danjen Kopassus Bidang Taktik Khusus Gultor.
Prajurit berdarah Nias bermarga Zebua ini selanjutnya mendapat promosi dengan menjabat Danpusdiklatpassus Kopassus pada 2020. Thevi pecah bintang dari Kolonel menjadi Brigjen.
Pada 2022, Thevi mengemban amanat baru menjadi Wakil Asisten Latihan (Waaslat) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Bidang Keja Sama Militer (Kermamil) hingga saat ini.
Agus Sasmita orang kedua yang menjadi Komandan Pusdiklatpassus menggantikan posisi yang ditinggalkan Brigjen TNI Thevi Angandowa Zebua. Lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini memecahkan rekor ketika ditunjuk menjadi Komandan Pusdiklatpassus.
Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat 14 Agustus 1971 ini menjadi orang pertama yang dipercaya dua kali menjabat Komandan di Pusdiklatpassus Batujajar, Jawa Barat. Sejarah baru ini dicatatkan setelah mendapatkan promosi jabatan menggantikan Brigjen TNI Thevi Angandowa Zebua pada Selasa 19 April 2022. Sekaligus pecah bintang menjadi jenderal bintang satu (Brigjen).
Sebelumnya, Agus Sasmita yang kala itu masih berpangkat Kolonel ketika dipercaya menjabat Komandan Pusdiklatpassus menggantikan Kolonel Kartika Adi Putranta. Upacara serah terima jabatan dipimpin oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI M Herindra di Lapangan Hitam Pusdiklatpassus, Kopassus Batujajar, Bandung Barat pada Kamis 21 Juli 2016.
Agus Sasmita memang dibesarkan di Korps Baret Merah. Di Kopassus, Agus pernah menjabat sebagai Asren Danjen Kopassus. Jabatan lain yang pernah dipegang adalah Komandan Pusdiklatpus Kopassus. Kemudian menjadi Pamen Ahli Gol IV Kopassus Bidang Taktik Khusus Gultor.
Dari tahun 2018 hingga 2020, Agus Sasmita ditugaskan untuk memegang jabatan Komandan Korem 132/Tadulako. Hingga akhirnya dimutasi menjadi Perwira Pembantu Utama (Paban) V Intelijen Teknologi Staf Intelijen Angkatan Darat (Inteltek Sintelad).
Agus Sasmita juga pernah terlibat dalam Operasi Tinombala. Operasi Tinombala bertugas menumpas kelompok teroris yang kerap menebar teror di Poso, Sulawesi Tengah.
Tercatat baru dua nama yang mengisi jabatan Komandan Pusdiklatpassus setelah masa validasi. Mereka adalah Brigjen TNI Thevi Angandowa Zebua dan Brigjen TNI Agus Sasmita.
Dikutip dari website resmi Kopassus, sebelum berganti nama menjadi Pusdiklatpassus, lembaga pendidikan ini diberi nama Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus). Pusdik ini bermarkas di Batujajar, Jawa Barat. Berdasarkan surat keputusan Men/Pangad Nomor Kep/826/VI/1962 tanggal 20 Juni 1962 menjadi dasar lahir Pusat Pendidikan Infanteri yang merupakan bagian dari Pussenif.
Sejak 30 Juli 2020, dilakukan perubahan jumlah sekolah di jajaran Pusdiklatpassus yang sebelumnya dari sembilan sekolah menjadi enam sekolah. Sekolah Pertempuran Hutan, Sekolah Pertempuran Kota, Sekolah Anti Teror dan Sekolah Pengamanan VVIP disatukan menjadi Sekolah Pertempuran Khusus.
Sementara, lima sekolah lainnya tidak mengalami perubahan organisasi, yaitu Sekolah Komando, Sekolah PARA, Sekolah Sandi Yudha, Sekolah Spesialisasi, dan Sekolah Raider. Lembaga pendidikan ini juga menyediakan kursus-kursus spesialis lain, yakni Kompi Pemburu, Scuba, Daki Serbu, Demolisi, Pandu Udara (Path Finder), dan Penembak Runduk (Sniper). Kursus ini terbuka bagi anggota TNI dan TNI Angkatan Darat di luar Kopassus.
Berikut 2 Komandan Pusdiklatpassus setelah masa validasi:
1. Brigjen TNI Thevi Angandowa Zebua
Thevi Angandowa Zebua merupakan Komandan Pusdiklatpassus pertama setelah masa validasi. Lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini menjabat dari tahun 2020 hingga 2022.
Karier militer pria kelahiran Jambi 21 Juli 1971 ini banyak berkutat di Korps Baret Merah. Thevi tercatat pernah memimpin unit elite Satuan 81 Kopassus pada 2015-2016.
Setelah itu dia dipromosikan menjadi Asops Kasdam VII/Wirabuana (2016-2017) serta Danrindam XVII/Cenderawasih (2017-2018). Thevi kemudian kembali ke Cijantung, Jakarta dengan menjabat Pamen Ahli Danjen Kopassus Bidang Taktik Khusus Gultor.
Prajurit berdarah Nias bermarga Zebua ini selanjutnya mendapat promosi dengan menjabat Danpusdiklatpassus Kopassus pada 2020. Thevi pecah bintang dari Kolonel menjadi Brigjen.
Pada 2022, Thevi mengemban amanat baru menjadi Wakil Asisten Latihan (Waaslat) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Bidang Keja Sama Militer (Kermamil) hingga saat ini.
2. Brigjen TNI Agus Sasmita
Agus Sasmita orang kedua yang menjadi Komandan Pusdiklatpassus menggantikan posisi yang ditinggalkan Brigjen TNI Thevi Angandowa Zebua. Lulusan Akmil tahun 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini memecahkan rekor ketika ditunjuk menjadi Komandan Pusdiklatpassus.
Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat 14 Agustus 1971 ini menjadi orang pertama yang dipercaya dua kali menjabat Komandan di Pusdiklatpassus Batujajar, Jawa Barat. Sejarah baru ini dicatatkan setelah mendapatkan promosi jabatan menggantikan Brigjen TNI Thevi Angandowa Zebua pada Selasa 19 April 2022. Sekaligus pecah bintang menjadi jenderal bintang satu (Brigjen).
Sebelumnya, Agus Sasmita yang kala itu masih berpangkat Kolonel ketika dipercaya menjabat Komandan Pusdiklatpassus menggantikan Kolonel Kartika Adi Putranta. Upacara serah terima jabatan dipimpin oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI M Herindra di Lapangan Hitam Pusdiklatpassus, Kopassus Batujajar, Bandung Barat pada Kamis 21 Juli 2016.
Agus Sasmita memang dibesarkan di Korps Baret Merah. Di Kopassus, Agus pernah menjabat sebagai Asren Danjen Kopassus. Jabatan lain yang pernah dipegang adalah Komandan Pusdiklatpus Kopassus. Kemudian menjadi Pamen Ahli Gol IV Kopassus Bidang Taktik Khusus Gultor.
Dari tahun 2018 hingga 2020, Agus Sasmita ditugaskan untuk memegang jabatan Komandan Korem 132/Tadulako. Hingga akhirnya dimutasi menjadi Perwira Pembantu Utama (Paban) V Intelijen Teknologi Staf Intelijen Angkatan Darat (Inteltek Sintelad).
Baca Juga
Agus Sasmita juga pernah terlibat dalam Operasi Tinombala. Operasi Tinombala bertugas menumpas kelompok teroris yang kerap menebar teror di Poso, Sulawesi Tengah.
(kri)