Demokrat Sangkal Orasi Politik AHY Show Off agar Dipilih Jadi Cawapres Anies

Jum'at, 17 Maret 2023 - 15:36 WIB
loading...
Demokrat Sangkal Orasi Politik AHY Show Off agar Dipilih Jadi Cawapres Anies
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Foto/Dok MPI/Yulianto
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat menyangkal orasi politik Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023 sebagai upaya unjuk gigi atau show off agar dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan . Demokrat juga menegaskan akan menerima siapa pun bakal cawapres yang akan dipilih Anies sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.

"Namun, Demokrat menegaskan bahwa tidak bijak juga jika dilarang menjadi cawapres Anies jika telah memenuhi kriteria," kata Ketua Departemen Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, yang dikutip Jumat (17/3/2023).

"Kami Demokrat, Nasdem, dan PKS terbuka siapa pun yang akan dipilih termasuk Mas AHY. Jika Mas AHY punya ruang sesuai dengan kriteria yang diharapkan koalisi dan capresnya Mas Anies ya apa bijak melarang Mas AHY untuk jadi cawapresnya?" sambungnya.





Namun, kata Didik, yang terpenting adalah kriteria yang disebutkan oleh Anies terpenuhi, seperti adanya chemistry antara kandidat capres dan cawapres, bisa memberikan dampak elektoral kuat di dalam pilpres, juga untuk memperkuat harapan terkait mewujudkan perubahan dan perbaikan itu.

"Saya pikir fair saja Demokrat sangat terbuka siapa pun yang akan digandeng Mas Anies tapi dengan paramater rasional," ujarnya.

Menurut Didik, AHY layak menjadi cawapres Anies dan faktanya yang bisa diukur secara kasat mata, seperti misalnya hasil survei yang menunjukkan dukungan terhadap AHY. Sehingga, Didik mengingatkan bahwa kandidat cawapres yang dipilih Anies bukan berdasarkan rasa atau kepantasan semata.

Tapi, kata dia, harus bisa memperjuangkan platform perjuangan Koalisi Perubahan yakni perubahan dan perbaikan. Kemudian, untuk melakukan perubahan dan perbaikan tentu harus menang.

"Bagaimana memperjuangkan perubahan perbaikan pasti akan lebih mudah jika memenangkan pertarungan kita punya presiden punya pemimpin. Nah ketika hanya berdasarkan roso (rasa) bahwa ini pantas atau tidak pantas kita tidak bisa memastikan kemenangan ini," papar Didik.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Anies harus berpedoman pada kriteria kandidat cawapres yang telah ditentukan, dan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan pengukuran kuantitatif maupun kualitatif. "Kita ingin jemput lebih awal yaitu menerjemahkan keinginan publik bahwa siapa yang menjadi faktor penguat dari Mas Anies ini ya tentu kembali kepada kriteria itu," tegasnya.

"Kami sepakat Nasdem, Demokrat, dan PKS untuk membuat ukuran yang secara kuantitatif dan kualitatif bisa dipertanggung jawabkan dan menguatkan. Jika ini jadi parameter kami tentu siapa pun harus bisa menerima apa pun keputusan besok," pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1759 seconds (0.1#10.140)