BRIN Ungkap Potensi Awal Ramadan NU-Muhammadiyah Sama, Idul Fitri Berbeda

Kamis, 09 Maret 2023 - 06:30 WIB
loading...
A A A
"Sedangkan kondisi saat ini, otoritas tunggal mungkin bisa diwujudkan dulu di tingkat nasional atau regional. Penentuan ini mengacu pada batas wilayah sebagai satu wilayah hukum (wilayatul hukmi) sesuai batas kedaulatan negara. Kriteria diupayakan untuk disepakati bersama," tutupnya.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperkirakan awal Ramadan 1444 H/2023 H sama dengan Muhammadiyah, yakni pada Kamis 23 Maret 2023. Secara perhitungan falakiyah sudah memenuhi syarat tinggal menunggu hasil rukyat.

Ketua Lembaga Falakiyah PBNU (LF-PBNU) KH Sirril Wafa mengatakan berdasarkan perhitungan hisab LF-PBNU, hilal sudah cukup tinggi, yaitu 8 derajat 00 menit 05 detik di atas ufuk dengan elongasi yang besar pula, 9 derajat 43 menit 10 detik. Jika hilal dapat terlihat, maka awal Ramadan 1444 H akan dilaksanakan bersama pada Kamis, 23 Maret 2023.

"Diharapkan banget, bisa awali Ramadan bersama-sama. Mudah-mudahan hasil perhitungan Falakiyah kali ini terkonfirmasi dengan hasil rukyat," kata Kiai Sirril dikutip dari situs resmi NU, Selasa (7/3/2023).

Senada dengan PBNU, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal 1 Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis 23 Maret 2023. Hal ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.



Penetapan itu tertuang dalam edaran yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Oman Faturohman beserta Sekretarisnya Mohammad Mas'udi pada 23 Desember 2022 di Yogyakarta tentang hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

"Umur bulan Syakban 1444 H 30 hari dan tanggal 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon 23 Maret 2023 M," berikut bunyi dokumen hasil hisab yang diterima wartawan, Selasa (31/1/2023).
(kri)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2788 seconds (0.1#10.140)