Resmikan Masjid Istiqlal Osaka, Wapres: Harus Jadi Etalase Islam Sebenarnya

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap Masjid Istiqlal Osaka (MIO) tidak hanya menjadi tempat ibadah. Lebih dari itu, MIO mampu mengangkat menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya kepada masyarakat Jepang.

“Saya juga harapkan MIO dapat menjadi etalase citra dan wajah Islam yang sebenarnya, yang menyejukkan, toleran, maju dan damai,” ujar Ma’ruf Amin dalam keterangannya, Senin (6/3/2023).

Dia mengingatkan, di era saat ini fungsi masjid juga semakin berkembang. Dari masjid, konsep ekonomi Islam dan keuangan syariah yang merupakan salah satu prioritas kerja pemerintah bisa dibumikan.

“Saya mengharapkan masjid menjadi tempat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, baik dalam mengembangkan konsep maupun praktiknya,” imbaunya.



Ma’ruf Amin pun menyambut baik rencana MIO untuk membangun madrasah dan klinik, selain menjadi pusat dakwah di Jepang. “Sehingga MIO tidak hanya megah secara fisik, tetapi turut menjadi pusat kemajuan peradaban Islam,” tegasnya.

Untuk itu, Wapres meminta Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk dikelola secara profesional. “Saya titip pesan kepada seluruh DKM Masjid Istiqlal Osaka dan badan pengelola, agar menjaga Masjid Istiqlal ini dikelola secara profesional, sehingga tetap indah, bersih, dan Makmur, demi kepentingan peribadatan dan kesejahteraan umat,” tegasnya.

Sebelumnya, Ma’ruf Amin menandatangani prasasti peresmian masjid pertama dan terbesar di Jepang ini. “Alhamdulillah, saya sungguh berbahagia menyaksikan Masjid Istiqlal Osaka, sebagai masjid kebanggaan kita semua, masjid pertama dan terbesar di Jepang yang dibangun oleh masyarakat Indonesia,” puji dia.

Dengan dibangunnya MOI, dia meyakini jejak Islam dalam mengukir sejarah bagi masyarakat muslim di Osaka, khususnya dan Jepang secara umum. “Kita patut bersyukur karena masjid MIO dapat berdiri di pusat kota Osaka dengan lokasi di daerah premium kota dan mampu menampung hingga 1.500 jamaah,” imbaunya.



Imam Masjid Istiqlal Osaka Ustaz Rizal melaporkan masjid yang dulunya toko sepatu ini telah digunakan untuk sholat lima waktu, sholat Jumat, sholat Idul Fitri dan Idul Adha, pengajian, serta Taman Pendidikan Al-Qur’an dengan jumlah santri aktif sebanyak 80 orang.

Ustaz Rizal menambahkan, masjid ini juga digunakan sebagai mualaf center. “Alhamdulillah sudah ada kurang lebih 21 orang Jepang yang mengucapkan syahadat di Masjid Istiqlal Osaka ini,” ungkapnya.

Sebagai upaya mendukung pemberdayaan ekonomi umat, Ustaz Rizal mengungkapkan bahwa Pengurus Masjid juga telah membangun MIO Halal Mart. “Sehingga memudahkan masyarakat muslim di Jepang untuk mendapatkan makanan halal,” imbuhnya.