Percepat Penyelamatan Pilot Susi Air, Panglima TNI Fasilitasi Tokoh Agama hingga Bupati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah 20 hari, pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mahrtens masi disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua. Philips ditangkap ditangkap KKB pada Selasa (7/2/2023).
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bakal berjuang keras menyelamatkan warga Selandia Baru tersebut. Hal ya, dengan memfasilitasi tokoh-tokoh yang ada dalam melakukan negosiasi.
"Kalau negosiasi ya dilaksanakan oleh Pak Bupati dengan tokoh tokoh agama, tokoh tokoh masyarakat. Kita fasilitasi, usaha- usaha mereka kita fasilitasi," ujar Yudo kepada wartwawan, Senin (27/2/2023).
Kendati demikian, Yudo menuturkan, pihaknya tetap melakukan upaya-upaya tegas guna segera menyelamatkan pilot Susi Air itu.
"Tapi kita dalam bertugas penegakan membantu Polri dalam penegakan hukum ya tetap kita laksanakan dengan tegas," imbuhnya.
Diketahui, operasi pembebasan Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mahrtens dilakukan Satgas Operasi Damai Cartenz.
Saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terdesak dan meminta amunisi dengan senjata api untuk ditukar dengan sandera Kapten Philips Mark Mahrtens.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bakal berjuang keras menyelamatkan warga Selandia Baru tersebut. Hal ya, dengan memfasilitasi tokoh-tokoh yang ada dalam melakukan negosiasi.
"Kalau negosiasi ya dilaksanakan oleh Pak Bupati dengan tokoh tokoh agama, tokoh tokoh masyarakat. Kita fasilitasi, usaha- usaha mereka kita fasilitasi," ujar Yudo kepada wartwawan, Senin (27/2/2023).
Kendati demikian, Yudo menuturkan, pihaknya tetap melakukan upaya-upaya tegas guna segera menyelamatkan pilot Susi Air itu.
"Tapi kita dalam bertugas penegakan membantu Polri dalam penegakan hukum ya tetap kita laksanakan dengan tegas," imbuhnya.
Diketahui, operasi pembebasan Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mahrtens dilakukan Satgas Operasi Damai Cartenz.
Saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terdesak dan meminta amunisi dengan senjata api untuk ditukar dengan sandera Kapten Philips Mark Mahrtens.
(muh)