Kisah Unik Jenderal TNI Soemitro, Jadi Tentara Karena Boneka Jailangkung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Soemitro Sastrodihardjo merupakan salah seorang tokoh militer berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Dalam riwayatnya, dia pernah menjadi Wakil Panglima ABRI hingga Pangkopkamtib.
Soemitro lahir di Probolinggo, Jawa Timur pada 13 Januari 1927. Pada masa kecilnya, dia pernah belajar di Hollandsch Inlandsche School (HIS). Setelahnya, dia melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan berhasil lulus pada 1944.
Kemudian, Soemitro bergabung sebagai tentara sukarela di Pembela Tanah Air alias PETA. Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, dia juga turut beralih menjadi anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang nantinya menjadi cikal bakal TNI.
Baca juga : Kisah Jenderal TNI Berpakaian Mirip Presiden Soeharto untuk Kecoh Sniper
Dalam sepak terjangnya di militer, serdadu asal Jawa Timur ini pernah menduduki sejumlah posisi strategis. Sebut saja seperti Pangdam IX/Mulawarman (1964-1965), Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (1971-1974), Wakil Panglima ABRI (1973-1974), dan lainnya.
Pada riwayatnya sebelum memutuskan menjadi tentara, Jenderal Soemitro ternyata memiliki kisah unik yang melatarbelakangi keputusannya terjun ke militer. Hal ini berhubungan dengan jailangkung.
Kisah tersebut disampaikannya dalam buku berjudul “Soemitro: dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkopkamtib” karya Ramadhan K.H. Semua berawal saat dirinya menginjak usia 15 tahun.
Baca juga : Kisah Jenderal TNI Subagyo HS Pernah Ditertawakan, Akhirnya Jadi Danjen Kopassus hingga KSAD
Saat itu, Soemitro sejatinya memiliki sebuah cita-cita untuk menjadi seorang insinyur. Namun, secara tiba-tiba impiannya tersebut segera berubah setelah dirinya bermain jailangkung bersama temannya yang bernama Gatot Supangkat.
Layaknya permainan jailangkung yang umum diketahui, Soemitro pun menanyakan sesuatu. Dalam hal ini, pertanyaan pertama yang diberikan adalah terkait keadaan dirinya di masa depan akan menjadi apa.
Singkatnya, jailangkung menjawabnya dengan menunjuk masing-masing huruf M, A, J, O, R. Pada akhirnya, Soemitro benar benar menjadi seorang tentara.
“Namanya garis hidup, saya betul-betul jadi tentara,” ucap Jenderal Soemitro dalam buku Soemitro: dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkopkamtib karya Ramadhan K. H.
Setelahnya, dia bergabung bersama Pembela Tanah Air (PETA) yang dibentuk oleh Jepang. Seiring perjalanan hidupnya, Soemitro justru memiliki karier moncer di militer Indonesia. Tercatat, bahkan pangkat bintang 4 (Jenderal TNI) berhasil disematnya.
Lihat Juga: Profil Mayjen TNI I Gusti Ngurah Wisnu Wardana, Asrena KSAD Teman Seangkatan Jenderal Agus Subiyanto
Soemitro lahir di Probolinggo, Jawa Timur pada 13 Januari 1927. Pada masa kecilnya, dia pernah belajar di Hollandsch Inlandsche School (HIS). Setelahnya, dia melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan berhasil lulus pada 1944.
Kemudian, Soemitro bergabung sebagai tentara sukarela di Pembela Tanah Air alias PETA. Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, dia juga turut beralih menjadi anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang nantinya menjadi cikal bakal TNI.
Baca juga : Kisah Jenderal TNI Berpakaian Mirip Presiden Soeharto untuk Kecoh Sniper
Dalam sepak terjangnya di militer, serdadu asal Jawa Timur ini pernah menduduki sejumlah posisi strategis. Sebut saja seperti Pangdam IX/Mulawarman (1964-1965), Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (1971-1974), Wakil Panglima ABRI (1973-1974), dan lainnya.
Pada riwayatnya sebelum memutuskan menjadi tentara, Jenderal Soemitro ternyata memiliki kisah unik yang melatarbelakangi keputusannya terjun ke militer. Hal ini berhubungan dengan jailangkung.
Kisah tersebut disampaikannya dalam buku berjudul “Soemitro: dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkopkamtib” karya Ramadhan K.H. Semua berawal saat dirinya menginjak usia 15 tahun.
Baca juga : Kisah Jenderal TNI Subagyo HS Pernah Ditertawakan, Akhirnya Jadi Danjen Kopassus hingga KSAD
Saat itu, Soemitro sejatinya memiliki sebuah cita-cita untuk menjadi seorang insinyur. Namun, secara tiba-tiba impiannya tersebut segera berubah setelah dirinya bermain jailangkung bersama temannya yang bernama Gatot Supangkat.
Layaknya permainan jailangkung yang umum diketahui, Soemitro pun menanyakan sesuatu. Dalam hal ini, pertanyaan pertama yang diberikan adalah terkait keadaan dirinya di masa depan akan menjadi apa.
Singkatnya, jailangkung menjawabnya dengan menunjuk masing-masing huruf M, A, J, O, R. Pada akhirnya, Soemitro benar benar menjadi seorang tentara.
“Namanya garis hidup, saya betul-betul jadi tentara,” ucap Jenderal Soemitro dalam buku Soemitro: dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkopkamtib karya Ramadhan K. H.
Setelahnya, dia bergabung bersama Pembela Tanah Air (PETA) yang dibentuk oleh Jepang. Seiring perjalanan hidupnya, Soemitro justru memiliki karier moncer di militer Indonesia. Tercatat, bahkan pangkat bintang 4 (Jenderal TNI) berhasil disematnya.
Lihat Juga: Profil Mayjen TNI I Gusti Ngurah Wisnu Wardana, Asrena KSAD Teman Seangkatan Jenderal Agus Subiyanto
(bim)