Megawati Tugaskan 3 Pilar Partai Perhatikan Keluarga, Hasto: Politik Bukan Elektoral Semata
loading...
![Megawati Tugaskan 3...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/02/26/12/1032753/megawati-tugaskan-3-pilar-partai-perhatikan-keluarga-hasto-politik-bukan-elektoral-semata-fta.webp)
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri Senam Indonesia Cinta Tanah Air (SICITA) dan Jalan Santai bertajuk Mlaku Bareng di Alun-alun Kota Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (26/2/2023). Foto/PDIP
A
A
A
PONOROGO - Manajemen keluarga menjadi perhatian dari PDIP dengan memastikan ibu dan anak Indonesia sehat dan bergizi. Hal ini demi memastikan masa depan Indonesia yang maju serta sejahtera.
Maka itu, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terus mendorong kesadaran serta menugaskan Tiga Pilar Partai memberi perhatian pada keluarga Indonesia. Penugasan ini juga wujud bahwa berpolitik bagi PDIP bukan sekadar elektoral semata. Baca juga: Hasto: PDIP Bukan Partai Kemarin Sore, Hadir Perjuangkan Nasib Wong Cilik
“Beberapa waktu yang lalu, Ibu Megawati menginstruksikan bahwa Tiga Pilar Partai, yakni struktural, eksekutif, legislatif, untuk memberikan perhatian pada keluarga, manajemen keluarga, pendidikan anak,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di hadapan ribuan anak muda Ponorogo yang hadir di acara “Mlaku Bareng” di Alun-alun Ponorogo, Minggu (26/2/2023).
Kata Hasto, basis dari perintah Megawati itu adalah perspektif kesejarahan PDIP. Bahwa PDIP bukanlah partai kemarin sore, namun partai yang memiliki rekam jejak yang begitu panjang, sejak Bung Karno mendirikan PNI di tahun 1927, yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia Raya kita.
PDIP digembleng oleh sejarah dan terpaan gelombang, namun tetap hidup dan besar dan itu bisa karena diukungan rakyat. Maka PDIP wajib berjuang untuk rakyat, dengan menggunakan seluruh ide gagasan cita-cita Bung Karno, menyatu dengan rakyat dan mendatangkan program yang konkret untuk rakyat.
“Bagi PDIP, berpolitik bukan hanya berorientasi pada elektoral atau bagaimana meraih suara saat pemilu. Namun adalah bagaimana memperhatikan rakyat pemilihnya,” papar Hasto.
Bagi PDIP, kata Hasto, perhatian kita dimulai dari memberikan perhatian pada ibu-ibu. Yakni ibu yang hamil harus dipersiapkan sebaik-baiknya untuk mencukupi gizinya. “Agar dari ibu-ibu dari seluruh Indonesia bisa lahir generasi muda dengan kapasitas otak yang hebat karena kebutuhan gizi, protein yang cukup,” katanya.
Sebab persoalan stunting yang dihadapi Indonesia bukan persoalan main-main. Secara nasional, saat ini dari 100 anak Indonesia 22 terkena stunting. Ketidakcukupan makanan sehat akhirnya membuat 22 dari 100 anak-anak Indonesia menderita kekurangan gizi dengan dampak tubuhnya pendek dan masalah otak.
“Kalau tubuh pendek bisa kita akalin, tapi ketika kapasitas otaknya tidak menjadi anak yang cerdas, bagaimana Indonesia bisa menjadi bangsa yang hebat ketika dari anak-anak yang lahir bawah usia 2 tahun, 5 tahun, tidak kita persiapkan dengan baik,” urainya.
“Karena itu inti pesan Ibu Mega, Ibu Mega berpesan, ‘Hai ibu-ibu, perhatikan anak-anakmu, cukupi gizinya,” imbuhnya.
Maka itu, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terus mendorong kesadaran serta menugaskan Tiga Pilar Partai memberi perhatian pada keluarga Indonesia. Penugasan ini juga wujud bahwa berpolitik bagi PDIP bukan sekadar elektoral semata. Baca juga: Hasto: PDIP Bukan Partai Kemarin Sore, Hadir Perjuangkan Nasib Wong Cilik
“Beberapa waktu yang lalu, Ibu Megawati menginstruksikan bahwa Tiga Pilar Partai, yakni struktural, eksekutif, legislatif, untuk memberikan perhatian pada keluarga, manajemen keluarga, pendidikan anak,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di hadapan ribuan anak muda Ponorogo yang hadir di acara “Mlaku Bareng” di Alun-alun Ponorogo, Minggu (26/2/2023).
Kata Hasto, basis dari perintah Megawati itu adalah perspektif kesejarahan PDIP. Bahwa PDIP bukanlah partai kemarin sore, namun partai yang memiliki rekam jejak yang begitu panjang, sejak Bung Karno mendirikan PNI di tahun 1927, yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia Raya kita.
PDIP digembleng oleh sejarah dan terpaan gelombang, namun tetap hidup dan besar dan itu bisa karena diukungan rakyat. Maka PDIP wajib berjuang untuk rakyat, dengan menggunakan seluruh ide gagasan cita-cita Bung Karno, menyatu dengan rakyat dan mendatangkan program yang konkret untuk rakyat.
“Bagi PDIP, berpolitik bukan hanya berorientasi pada elektoral atau bagaimana meraih suara saat pemilu. Namun adalah bagaimana memperhatikan rakyat pemilihnya,” papar Hasto.
Bagi PDIP, kata Hasto, perhatian kita dimulai dari memberikan perhatian pada ibu-ibu. Yakni ibu yang hamil harus dipersiapkan sebaik-baiknya untuk mencukupi gizinya. “Agar dari ibu-ibu dari seluruh Indonesia bisa lahir generasi muda dengan kapasitas otak yang hebat karena kebutuhan gizi, protein yang cukup,” katanya.
Sebab persoalan stunting yang dihadapi Indonesia bukan persoalan main-main. Secara nasional, saat ini dari 100 anak Indonesia 22 terkena stunting. Ketidakcukupan makanan sehat akhirnya membuat 22 dari 100 anak-anak Indonesia menderita kekurangan gizi dengan dampak tubuhnya pendek dan masalah otak.
“Kalau tubuh pendek bisa kita akalin, tapi ketika kapasitas otaknya tidak menjadi anak yang cerdas, bagaimana Indonesia bisa menjadi bangsa yang hebat ketika dari anak-anak yang lahir bawah usia 2 tahun, 5 tahun, tidak kita persiapkan dengan baik,” urainya.
“Karena itu inti pesan Ibu Mega, Ibu Mega berpesan, ‘Hai ibu-ibu, perhatikan anak-anakmu, cukupi gizinya,” imbuhnya.