Sri Mulyani dan Gus Yaqut Kunjungi Putra Pengurus GP Ansor di Rumah Sakit

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjenguk putra pengurus GP Ansor berinisial D,17 di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. D menjadi korban penganiayaan MDS (20) hingga koma dan kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Sri Mulyani yang mengenakan baju batik tampak bersalaman dengan Jonathan Latumahina, ayah korban dan keluarga lainnya di rumah sakit.

Rustam Hatala, paman korban menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan kedua menteri tersebut. "Terima kasih atas kunjungan, support dan doa Ibu Menteri Keuangan RI, Ibu Sri Mulyani, yang telah berkunjung bersama Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas," ujar Rustam, Sabtu (25/2/2023).



Rustam menilai, kedatangan Sri Mulyani dan Gus Yaqut merupakan bentuk keprihatinan terhadap kasus penganiayaan yang menimpa D.



"Datang sebagai ibu yang sangat prihatin terhadap korban kebiadaban, sebagai ibu yang prihatin anaknya sampai saat ini masih tidak berdaya. Sebagai ibu yang mengutuk keras saat nilai-nilai kemanusiaan diinjak-injak. Datang bersama ayah, bapak kami semua kader Banser, pimpinan yang berduka ketika anaknya teraniaya sedemikian rupa," ucapnya.

Rustam menambahkan, kekerasan merupakan hal yang tidak dibenarkan atas nama apa pun, dilakukan siapa pun dan terhadap siapa pun. Rustam meyakini yang dialami keponakannya itu merupakan duka bagi keluarga. "Kita meyakini bahwa apa yang dialami D, adalah duka bagi Ayah, bagi Ibu semua di manapun berada," jelasnya.

Rustam pun juga berterima kasih kepada pihak medis dan kepolisian yang bekerja luar biasa untuk menangani kasus penganiyaan ini.

"Terima kasih atas semua doa dan support kepada ananda D dan kami sebagai keluarga, terima kasih kepada semua petugas medis yang sudah bekerja sangat luar biasa untuk sadar, pulih dan sehatnya ananda D kembali. Terima kasih juga untuk kepolisian yang masih kami sangat percaya akan menangani kasus yang melukai nilai-nilai kemanusiaan ini dengan sangat adil dan tanpa intervensi oleh siapapun," ujarnya.

Rustam juga meminta kepada semua pihak, bahkan masyarakat Indonesia agar dapat mendoakan D kembali sembuh seperti sedia kala. "Semoga kejadian yang merobek nilai kita sebagai manusia ini tidak terulang kembali kepada siapa pun dan di mana pun berada," katanya.