Setahun Perang Rusia-Ukraina, Pembelajaran bagi Strategi Pertahanan Darat Indonesia

Jum'at, 24 Februari 2023 - 15:09 WIB
loading...
Setahun Perang Rusia-Ukraina, Pembelajaran bagi Strategi Pertahanan Darat Indonesia
Webinar Setahun Perang Rusia-Ukraina: Pembelajaran bagi Strategi Pertahanan Darat Indonesia, Kamis (23/2/2023). FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
JAKARTA - Dunia pada hari ini, 24 Februari 2023, memperingati setahun perang Rusia-Ukraina . Konflik militer tersebut diproyeksikan terus berlanjut dan bahkan memasuki babak baru.

Penasihat Senior Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), Jaleswari Pramodhawardhani menjelaskan, perang Rusia-Ukraina akan memasuki babak baru. Hal itu ditandai dengan penggunaan teknologi militer jarak jauh dan modernisasi persenjataan sebagai kunci menguasai alur pertempuran.

"Babak baru dengan pengiriman bantuan militer berupa tank modern dan progres serangan militer Rusia di wilayah Timur Ukraina," katanya dalam Webinar Setahun Perang Rusia-Ukraina: Pembelajaran bagi Strategi Pertahanan Darat Indonesia, Kamis (23/2/2023).



Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD, Mayjen TNI Yanuar Adil mengatakan, terdapat pembelajaran yang dapat diambil pihaknya dari perang Rusia-Ukraina, yakni meningkatkan kapasitas strategi pertahanan darat Indonesia. Pertama, penyesuaian doktrin kavaleri dan satuan kesenjataan lain yang didukung dengan latihan terintegrasi.

Kedua, penyesuaian organisasi dan gelar satuan kavaleri serta peningkatan kualitas SDM prajurit kavaleri. Ketiga, modernisasi kendaraan tempur (ranpur) berupa meriam otomatis ataupun penyertaan drone.

Mayjen TNI Yanuar juga menekankan isu yang dihadapi oleh kavaleri Indonesia adalah pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan peralatan tempur, seperti tank Leopard 2RI yang dapat terkendala akibat minimnya pengalokasian anggaran pemeliharaan dan perawatan dan diperburuk oleh perang Rusia-Ukraina.

"Kalau kita sekarang pesan suku cadang di NATO, Jerman, itu mungkin sudah habis. Saya mohon mungkin ke depan anggaran pertahanan terkait dengan harwat (pemeliharaan dan perawatan) ini segera dilaksanakan. Sampai dengan detik ini, sejak datangnya tank Leopard ke kita itu belum pernah sama sekali di-harwat," kata Mayjen TNI Yanuar Adil.

Sementara itu, Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan TNI AD, Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya menekankan, tiga hal yang dapat dipelajari oleh Perang Rusia-Ukraina, yakni sistem artileri, doktrin, dan penggunaan rudal kendali. Pada sistem artileri berfokus pada memastikan pasokan dan pengamanan amunisi dan logistik bahan bakar ranpur.

Adapun doktrin harus dikembangkan ke arah adaptif, modern, dan operasional seperti peperangan elektronik dan taktik artileri medan terbaru. "Terakhir, rudal kendali memainkan peran penting dalam menghalau invasi Rusia serta menciptakan momentum ofensif bagi Ukraina," katanya.

Di sisi lain, berkaca dari perang Rusia-Ukraina juga, ada tiga strategi yang dapat diambil dalam melindungi Ibu Kota Negara (IKN) yang mengacu pada strategi pertahanan negara. Pertama, penangkalan yang diselenggarakan dalam keadaan masa damai. Operasi bertujuan mendapatkan informasi akurat, menunjukan kesiapsiagaan operasi TNI, mencegah atau menghilangkan niat musuh melakukan agresi militer di wilayah NKRI.

Kedua, penindakan yang terdapat empat fase. Fase I adalah Penindakan Awal. Dilanjutkan dengan Fase II sebagai Penindakan Utama dengan Kammil berupa Rangkaian Opsgab utama & Opsduk dengan penyelenggara Kogab TNI. Lalu masuk ke Fase III yang disebut sebagai Perlawanan Wilayah dan yang terakhir Fase IV yakni Serangan Balas (Serbal).

Strategi yang ketiga adalah tahap pemulihan. Keadaan pasca konflik/perang bertujuan konsolidasi kekuatan TNI, mengembalikan situasi dan kondisi wilayah akibat perang baik fisik, materil dan psikologis, serta membantu fungsi dan tugas pemerintahan terkait.

"Operasi Fase I-IV bertujuan menghancurkan kekuatan agresi musuh di Pangkalan dan di perjalanan wilayah NKRI. Lalu merebut kembali wilayah yang diduduki musuh. Setelah itu dilakukan rehabilitasi, rekonstruksi dan pemulihan kamtibmas," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1819 seconds (0.1#10.140)