Rabu Pon Lewat, Jokowi Batalkan Reshuffle Kabinet?

Kamis, 02 Februari 2023 - 14:46 WIB
loading...
Rabu Pon Lewat, Jokowi...
Pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dinilai mampu merredam isu reshuffle kabinet. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Isu reshuffle kabinet untuk sementara kembali meredup. Ini lantaran pada Rabu, 1 Februari 2023 yang bertepatan Rabu Pon penanggalan Jawa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata tidak merombak jajaran menterinya. Padahal, beberapa waktu sebelumnya Jokowi aktif memanggil ketua umum parpol koalisi pemerintah ke Istana Negara, termasuk Surya Paloh sebagai ketua umum Partai Nasdem.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio melihat ada komunikasi mendalam pada pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh. Pembicaraan keduanya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, termasuk pencapresan Anies Baswedan.

"Jadi kelihatannya ada komunikasi yang dalam antara Surya Paloh dan Pak Jokowi yang terkait Anies Baswedan dan Pilpres 2024," kata pria yang akrab disapa Hensat saat dihubungi, Kamis (2/2/2023).



Menurut dia, komunikasi yang terbuka antara Jokowi dengan Surya Paloh berdampak pada terbukanya komunikasi antara Nasdem dengan parpol koalisi pemerintah. Inilah yang dianggap Hensat membuat reshuffle tidak atau setidaknya belum dilakukan Jokowi.

Pendiri lembaga riset KedaiKOPI ini menjelaskan, belakangan Surya Paloh menemui para ketua umum Partai Gerindra, PKB dan terakhir Partai Golkar, bahkan dalam waktu dekat Surya Paloh akan menyambangi Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

"Ya dampak pertemuan antara pak Jokowi dan Surya Paloh itu kan akhirnya terbukanya komunikasi Nasdem dengan partai-partai politik. Sebelum Golkar kemarin kan, Gerindra-PKB dan saya dengar kata akan berkomunikasi dengan Bu Mega PDIP, jadi akan menyambangi partai-partai politik dalam koalisi Pak Jokowi," terangnya.

Dengan demikian, kata Hensat, komunikasi antara Jokowi, Surya Paloh dan parpol koalisi pemerintah ini menjadi terbuka dan tidak saling mengunci.

"Karena terbuka lagi komunikasi antara Nasdem dan beberapa partai politik, makanya saya menduga belum jadi reshuffle, komunikasinya terbuka lagi dan tidak mengunci," tandas Hensat.



Reshuffle kabinet sebelumnya santer didengungkan para politikus PDIP. Para menteri dari Nasdem disebut-sebut menjadi target reshuffle kali ini. Terlebih salah satu kementerian yang dijabat kader Nasdem juga sedang diusut Kejagung berkaitan dengan kasus korupsi.

Selain desakan internal partai koalisi pemerintah setelah Nasdem mendeklarasikan pencapresan Anies Baswedan di 2024, Jokowi pun secara eksplisit menyatakan kemungkinan reshuffle memang terbuka. ”Tunggu saja besok,” ujar Jokowi, Selasa (31/1/2023) di perayaan HUT ke-8 PSI, saat ditanya kebenaran reshuffle dilakukan pada Rabu Pon, tepat esok harinya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)