TGB: Implementasi Dokumen Abu Dhabi Selesaikan Masalah Umat dan Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Majelis Hukama Muslimin Dr Tuan Guru Bajang ( TGB ) Muhammad Zainul Majdi mengatakan bahwa implementasi dari Dokumen Abu Dhabi adalah sinergi antaragama dalam memecahkan permasalahan bersama. Diketahui, Dokumen Abu Dhabi adalah dokumen Persaudaraan Manusia untuk perdamaian dunia dan hidup berdampingan yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dari Gereja Katolik dan Ahmad el-Tayeb, Imam Agung Al-Azhar, pada 4 Februari 2019 di Abu Dhabi.
"Umat beragama tidak cukup hanya sekadar toleransi pasif saling menghormati, tetapi juga harus hadir bersama bekerja sama menyelesaikan masalah umat dan masalah bangsa bersama-sama," ujar TGB usai mengisi seminar di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Rabu (25/1/2023).
Indonesia, kata TGB, masih diselimuti berbagai macam permasalahan, seperti sektor ketimpangan ekonomi dan sosial. Untuk itu, dengan merujuk pada Dokumen Abu Dhabi masyarakat Indonesia yang mempunyai beragam latar belakang agama harus bergotong royong mengatasi permasalahan yang ada.
Dia menuturkan, kerja sama tersebut bukan hanya dilakukan oleh para pemuka agama. Lebih dari itu, umat dari setiap agama juga harus turut andil dalam mengatasi permasalahan yang dialami masyarakat.
"Dalam kesempatan ini kita umat beragama di Indonesia semuanya dari mulai tokohnya, pemuda-pemudanya yang harus memperbanyak ruang perjumpaan berdiskusi satu sama lain dan bekerja bersama-sama untuk turun ke masyarakat dan ikut menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat," pungkasnya.
"Umat beragama tidak cukup hanya sekadar toleransi pasif saling menghormati, tetapi juga harus hadir bersama bekerja sama menyelesaikan masalah umat dan masalah bangsa bersama-sama," ujar TGB usai mengisi seminar di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Rabu (25/1/2023).
Indonesia, kata TGB, masih diselimuti berbagai macam permasalahan, seperti sektor ketimpangan ekonomi dan sosial. Untuk itu, dengan merujuk pada Dokumen Abu Dhabi masyarakat Indonesia yang mempunyai beragam latar belakang agama harus bergotong royong mengatasi permasalahan yang ada.
Dia menuturkan, kerja sama tersebut bukan hanya dilakukan oleh para pemuka agama. Lebih dari itu, umat dari setiap agama juga harus turut andil dalam mengatasi permasalahan yang dialami masyarakat.
"Dalam kesempatan ini kita umat beragama di Indonesia semuanya dari mulai tokohnya, pemuda-pemudanya yang harus memperbanyak ruang perjumpaan berdiskusi satu sama lain dan bekerja bersama-sama untuk turun ke masyarakat dan ikut menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat," pungkasnya.
(rca)