Kutuk Pembakaran Al-Qur’an, MUI Desak Kemlu Beri Peringatan Keras ke Dubes Swedia

Senin, 23 Januari 2023 - 22:44 WIB
loading...
Kutuk Pembakaran Al-Qur’an,...
MUI mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan. Untuk itu, MUI mendesak Kemenlu memberikan peringatan keras kepada Dubes Swedia. Foto: SINDONEWS/Dok
A A A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur’an oleh ekstrimis sayap kanan Denmark-Swedia, Rasmus Paludan. Untuk itu, MUI mendesak Kementerian Luar Negeri ( Kemlu ) memberikan peringatan keras kepada Dubes Swedia untuk Indonesia.

"Hemat saya, Kemenlu seharusnya melakukan diplomatic appeal kepada Dubes Swedia di Jakarta," ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim, Senin (23/1/2023).



Diketahui, aksi Rasmus berlangsung di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Swedia pada Sabtu, 21 Januari 2023. MUI tak ingin aksi serupa terulang lagi.

"Berikan peringatan kepada Dubes Swedia agar pelaku ditindak. Pemerintah Swedia juga harus beritikad baik untuk lawan Islamofobia. Jangan sampai hubungan persahabatan Swedia-Indonesia terganggu karena kasus ini dibiarkan," tandasnya.

Tak hanya itu, MUI juga menuntut agar Dubes Swedia untuk Indonesia Marina Berg memberikan penjelasan terbuka ihwal aksi pembakaran Al-Qur’an tersebut. MUI berharap ada perjanjian terikat yang harus disepakati oleh Pemerintah Swedia agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.



"Sekali lagi, saya meminta kepada Duta Besar Swedia untuk Indonesia agar menyampaikan penjelasan secara terbuka terkait dengan kasus ini, dan berjanji akan menindak dan menghentikan seluruh bentuk ekstrimisme," tegas Sudarnoto.

Sudarnoto mengecam keras dan sangat menyesalkan tindakan kelompok ekstrim kanan yang dipimpin oleh Rasmus Paludan. Berdasarkan catatan Sudarnoto, kasus penghinaan terhadap simbol agama tersebut sudah kerap dilakukan oleh Rasmus Paludan dan kelompoknya.

"Ini bukan saja tindakan yang sangat memalukan, akan tetapi juga tindakan yang tidak beradab. Paludan dan kelompok ekstrim ini adalah kelompok uncivilized, tak beradab dan menjadi musuh bagi semua orang yang berpikiran sehat," ungkapnya.

Sudarnoto melihat Rasmus Paludan dan kelompok ekstrimnya secara sengaja terus menebar xenofobia, rasialis, dan sekaligus Islamofobia. Kelompok Paludan sudah benar-benar telah melakukan pelanggaran berat terhadap prinsip saling menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak beragama.

"Swedia seharusnya sudah menjadi negara dimana hak dan kebebasan beragama setiap warga dijamin secara hukum dan politik. Karena itu, pemerintah Swedia harus menindak tegas kepada Paludan dan semua pihak yang melindungi tindakan kelompok ekstrimis ini," beber Sudarnoto.

Jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah Swedia terhadap kelompok ekstremis Paludan, kata Sudarnoto, maka aksi islamofobia akan terus menyebar dan membahayakan kemanusiaan dimana-mana. Saat ini, Sudarnoto melihat belum ada tindakan tegas dari pemerintah Swedia terhadap aksi Paludan.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan...
Kemlu Ungkap Kasus Perdagangan Orang, 19 TKI Dipaksa Jadi PSK di Dubai
Jemaah Haji Segera Berangkat...
Jemaah Haji Segera Berangkat ke Tanah Suci, Kenali Jenis Visa Haji yang Resmi
MUI Dukung Fatwa Jihad...
MUI Dukung Fatwa Jihad Ulama Muslim Internasional Melawan Israel
Penampakan Bus Jemaah...
Penampakan Bus Jemaah Umrah Indonesia yang Kecelakaan hingga 6 Tewas di Arab Saudi
400 WNI Korban Eksploitasi...
400 WNI Korban Eksploitasi Online Scam Berhasil Keluar dari Myanmar
Ketua MUI KH Cholil...
Ketua MUI KH Cholil Nafis: Tidak Ada Orang Kaya dan Bermartabat dari Perjudian
MUI Serukan Solidaritas...
MUI Serukan Solidaritas untuk Palestina di Bulan Ramadan 2025
Kemlu: 4.276 WNI Masuk...
Kemlu: 4.276 WNI Masuk Daftar Deportasi dari Amerika Serikat
Kemenag Ajak Media Jadikan...
Kemenag Ajak Media Jadikan Ramadan Momentum Siarkan Program Edukatif
Rekomendasi
Rusia Genjot Ekspor...
Rusia Genjot Ekspor Gandum ke Afrika, Awal Tahun Tembus 11,8 Juta Ton
Tersangka Pembakar Mobil...
Tersangka Pembakar Mobil Polisi di Depok Bertambah Jadi 5 Orang
Dian Sastro Ajak Perempuan...
Dian Sastro Ajak Perempuan Indonesia Terus Berdaya dan Berkarya di Hari Kartini
Berita Terkini
HNSI Dorong Pemerintah...
HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif Bantu Nelayan
35 menit yang lalu
Hari Kartini, Megawati...
Hari Kartini, Megawati Tegaskan Perempuan Bukan Makhluk yang Harus Tunduk dalam Diam
40 menit yang lalu
Megawati: Perempuan...
Megawati: Perempuan adalah Tiang Negara, jika Rapuh, Tergulinglah Masa Depan Bangsa
41 menit yang lalu
Aliran Dana Korupsi...
Aliran Dana Korupsi hingga Judi 2024 Capai Rp1.459 Triliun, Sahroni: Balikin Duitnya Semaksimal Mungkin!
41 menit yang lalu
Maman Abdurrahman Jadi...
Maman Abdurrahman Jadi Calon Tunggal Ketua Umum IKA Trisakti 2025-2029
50 menit yang lalu
Indo Defence 2025 Libatkan...
Indo Defence 2025 Libatkan Pelaku Industri Pertahanan dan Negara Sahabat
1 jam yang lalu
Infografis
OKI Desak 57 Anggotanya...
OKI Desak 57 Anggotanya Jatuhkan Sanksi ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved