Dapat Izin dari BWI, Yayasan ASFA Resmi Jadi Lembaga Wakaf Uang
Rabu, 04 Januari 2023 - 21:11 WIB
JAKARTA - Yayasan Assalam Fil Alamin (ASFA) menerima Sertifikat Izin Operasional sebagai Nadzir (Lembaga) Wakaf Uang dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) , Rabu (4/1/2022).
Serah terima dilakukan di Kantor BWI di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah oleh Ketua BWI Muhammad Nuh kepada Ketua Nadzir Wakaf ASFA Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe yang disaksikan oleh Ketua Yayasan Assalam Fil Alamin Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo.
Ketua BWI didampingi Sekretaris Badan Wakaf Indonesia H Sarmidi Husna dan Ketua Divisi Kerja Sama, Kelembagaan, dan Advokasi Badan Wakaf Indonesia Duta Besar Gatot Abdullah Mansur. Baca juga:
Hadir para pengurus dari ASFA antara lain Sekretaris Yayasan M Rafil Perdana, B.busman, Wakil Ketua Nadzir Wakaf KH Anizar Masyhadi, Sekretaris M Adil Triansyah, Bendahara Buyung Wijaya, pengurus yakni Pangeran Arsyad Ihsanul Haq, Doni Setiadi, Zulfikar Priyangga, Ahmad Zaini Arifin, dan beberapa pengurus lainnya. Dari unsur Dewan Pengawas Syariah hadir KH Anang Rikza Masyhadi dan M Sulthoni.
Ketua Yayasan ASFA Syafruddin Kambo menyampaikan terima kasih kepada BWI atas dukungannya kepada ASFA untuk ikut menggerakkan perwakafan di Indonesia. Menurutnya, Nadzir Wakaf ASFA didedikasikan untuk ikut membangun dan memajukan peradaban bangsa melalui instrumen wakaf.
"Beberapa waktu sebelumnya, Yayasan ASFA juga telah mendapat izin operasional Lembaga Amil Zakat berskala nasional. Dengan demikian, zakat dan wakaf akan menjadi dua instrumen penting dalam membangun dan memajukan peradaban bangsa di masa depan," ujar Syafruddin dalam keterangannya, Rabu (4/1/20223).
Di kesempataan yang sama, Ketua BWI Prof M Nuh sangat mengapresiasi kehadiran ASFA dalam kancah perwakafan di Indonesia. Nuh yakin bahwa kehadiran ASFA yang didukung oleh para tokoh, pengusaha, dan anak-anak muda profesional beserta jejaringnya dapat menjadi engine baru dalam peta pergerakan wakaf di Indonesia.
"Perkembangan pengelolaan wakaf uang melalui nadzir-nadzir (lembaga) wakaf yang profesional terus mengalami peningkatan signifikan. Diharapkan ke depan, wakaf benar-benar dapat menjadi instrumen kebangkitan dan kemajuan bangsa," tuturnya.
Nuh juga mengajak ASFA untuk mengembangkan riset-riset tentang perwakafan di Indonesia yang menurutnya belum banyak digarap. Padahal, riset-riset itu penting untuk memperkaya literasi wakaf kita dan pada gilirannya dapat mengedukasi masyarakat tentang wakaf.
Serah terima dilakukan di Kantor BWI di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah oleh Ketua BWI Muhammad Nuh kepada Ketua Nadzir Wakaf ASFA Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe yang disaksikan oleh Ketua Yayasan Assalam Fil Alamin Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo.
Ketua BWI didampingi Sekretaris Badan Wakaf Indonesia H Sarmidi Husna dan Ketua Divisi Kerja Sama, Kelembagaan, dan Advokasi Badan Wakaf Indonesia Duta Besar Gatot Abdullah Mansur. Baca juga:
Hadir para pengurus dari ASFA antara lain Sekretaris Yayasan M Rafil Perdana, B.busman, Wakil Ketua Nadzir Wakaf KH Anizar Masyhadi, Sekretaris M Adil Triansyah, Bendahara Buyung Wijaya, pengurus yakni Pangeran Arsyad Ihsanul Haq, Doni Setiadi, Zulfikar Priyangga, Ahmad Zaini Arifin, dan beberapa pengurus lainnya. Dari unsur Dewan Pengawas Syariah hadir KH Anang Rikza Masyhadi dan M Sulthoni.
Ketua Yayasan ASFA Syafruddin Kambo menyampaikan terima kasih kepada BWI atas dukungannya kepada ASFA untuk ikut menggerakkan perwakafan di Indonesia. Menurutnya, Nadzir Wakaf ASFA didedikasikan untuk ikut membangun dan memajukan peradaban bangsa melalui instrumen wakaf.
"Beberapa waktu sebelumnya, Yayasan ASFA juga telah mendapat izin operasional Lembaga Amil Zakat berskala nasional. Dengan demikian, zakat dan wakaf akan menjadi dua instrumen penting dalam membangun dan memajukan peradaban bangsa di masa depan," ujar Syafruddin dalam keterangannya, Rabu (4/1/20223).
Di kesempataan yang sama, Ketua BWI Prof M Nuh sangat mengapresiasi kehadiran ASFA dalam kancah perwakafan di Indonesia. Nuh yakin bahwa kehadiran ASFA yang didukung oleh para tokoh, pengusaha, dan anak-anak muda profesional beserta jejaringnya dapat menjadi engine baru dalam peta pergerakan wakaf di Indonesia.
"Perkembangan pengelolaan wakaf uang melalui nadzir-nadzir (lembaga) wakaf yang profesional terus mengalami peningkatan signifikan. Diharapkan ke depan, wakaf benar-benar dapat menjadi instrumen kebangkitan dan kemajuan bangsa," tuturnya.
Nuh juga mengajak ASFA untuk mengembangkan riset-riset tentang perwakafan di Indonesia yang menurutnya belum banyak digarap. Padahal, riset-riset itu penting untuk memperkaya literasi wakaf kita dan pada gilirannya dapat mengedukasi masyarakat tentang wakaf.
tulis komentar anda