Peringati Hari Ibu, Gus Muhaimin Minta Perempuan Inovatif dan Kuatkan Daya Tahan Pangan
Kamis, 22 Desember 2022 - 04:51 WIB
JAKARTA - Peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember menandai peristiwa Kebangkitan Perempuan Indonesia, yakni Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta, 22-25 Desember 1928. Dalam kongresnya, yang ketiga tahun 1938 menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, yang kemudian dikukuhkan pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional Yang Bukan Hari libur.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, peran perempuan dari masa ke masa terus mengalami perkembangan sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Saat ini, ada tiga tantangan yang dihadapi perempuan terutama berkaitan dengan perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Makro ekonomi yang tidak membaik yang akan berakibat pada krisis pangan dan energi yang berdampak pada berbagai sendi kehidupan termasuk munculnya kemiskinan. Alhamdulillah dalam jangka pendek, ini bisa diatasi pemerintah. Namun, dalam jangka panjang menjadi tantangan. Perempuan bisa mengambil peran, yakni kemampuan menyelamatkan berbagai keadaan di lingkungan terdekat, serta inovasi membuat lingkungan berdaya dan produktif termasuk daya tahan pangan,” kata Muhaimin dalam Peringatan Hari Ibu bertema “Perempuan Bangsa dari Masa ke Masa”, yang berlangsung secara online, Rabu 21 Desember 2022.
Tantangan kedua, lanjut Calon Presiden yang diusung PKB ini, saat ini bertepatan dengan momentum Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Suasana kompetisi dapat memunculkan potensi kecurangan dengan menghalalkan segala cara maupun pembunuhan karakter.
“Tetap bertanggungjawab dan menunjukkan komitmen kepada konstituen. Perempuan Bangsa harus menjadi pencerah masyarakat,” ujar pria yang biasa disapa Gus Muhaimin ini.
Kemudian tantangan ketiga, Gus Muhaimin menilai, percepatan dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia karena kualitas pendidikan asih didominasi lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Pendidikan untuk semua dalam waktu yang secepat-cepatnya. Kalau paket ijazah penting tapi ada yang lebih penting yakni percepatan kualitas SDM,” tambah Wakil Ketua DPR ini.
Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah menambahkan, dalam momentum Pemilu, PKB telah memberikan afirmasi kepada perempuan untuk menduduki posisi-posisi strategis. Tidak hanya di dalam struktur kepengurusan partai tetapi juga dalam posisi strategis di pemerintahan.
“Afirmasi kepada perempuan telah diberikan sebagai kebijakan Ketua Umum dan Kebijakan Partai. Ada sebelas perempuan yang menduduki kursi di legislatif dan Menteri Tenaga Kerja serta ada Wakil Gubernur Lampung yang merupakan kader-kader perempuan PKB,” ujar Erma.
Dia berharap, dengan kemampuan perempuan PKB dalam menghadapi berbagai tantangan akan menjadi pintu bagi perempuan untuk menunjukkan kiprahnya yang meningkat dari masa ke masa. “Kita berharap perempuan berkontribusi pemenangan PKB. Bukan merebut kursi legislatif yang sudah ada. Tapi menambah perolehan kursi legislatif,” pungkasnya.
Diskusi yang dihadiri pengurus dan kader-kader Perempuan Bangsa Se-Indonesia ini juga menghadirkan narasumber lain yang merupakan kader-kader perempuan PKB, yakni Luluk Nur Hamidah (Anggota Komisi IV DPR RI). Kemudian, Maria Ulfah Anshor (Komisioner Komisi Nasional Perempuan Indonesia), dan Siti Masrifah (Anggota DPR RI Periode 2014-2019), dengan moderator Hindun Anisah (Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan).
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, peran perempuan dari masa ke masa terus mengalami perkembangan sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Saat ini, ada tiga tantangan yang dihadapi perempuan terutama berkaitan dengan perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Makro ekonomi yang tidak membaik yang akan berakibat pada krisis pangan dan energi yang berdampak pada berbagai sendi kehidupan termasuk munculnya kemiskinan. Alhamdulillah dalam jangka pendek, ini bisa diatasi pemerintah. Namun, dalam jangka panjang menjadi tantangan. Perempuan bisa mengambil peran, yakni kemampuan menyelamatkan berbagai keadaan di lingkungan terdekat, serta inovasi membuat lingkungan berdaya dan produktif termasuk daya tahan pangan,” kata Muhaimin dalam Peringatan Hari Ibu bertema “Perempuan Bangsa dari Masa ke Masa”, yang berlangsung secara online, Rabu 21 Desember 2022.
Tantangan kedua, lanjut Calon Presiden yang diusung PKB ini, saat ini bertepatan dengan momentum Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Suasana kompetisi dapat memunculkan potensi kecurangan dengan menghalalkan segala cara maupun pembunuhan karakter.
“Tetap bertanggungjawab dan menunjukkan komitmen kepada konstituen. Perempuan Bangsa harus menjadi pencerah masyarakat,” ujar pria yang biasa disapa Gus Muhaimin ini.
Kemudian tantangan ketiga, Gus Muhaimin menilai, percepatan dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia karena kualitas pendidikan asih didominasi lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Pendidikan untuk semua dalam waktu yang secepat-cepatnya. Kalau paket ijazah penting tapi ada yang lebih penting yakni percepatan kualitas SDM,” tambah Wakil Ketua DPR ini.
Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah menambahkan, dalam momentum Pemilu, PKB telah memberikan afirmasi kepada perempuan untuk menduduki posisi-posisi strategis. Tidak hanya di dalam struktur kepengurusan partai tetapi juga dalam posisi strategis di pemerintahan.
“Afirmasi kepada perempuan telah diberikan sebagai kebijakan Ketua Umum dan Kebijakan Partai. Ada sebelas perempuan yang menduduki kursi di legislatif dan Menteri Tenaga Kerja serta ada Wakil Gubernur Lampung yang merupakan kader-kader perempuan PKB,” ujar Erma.
Dia berharap, dengan kemampuan perempuan PKB dalam menghadapi berbagai tantangan akan menjadi pintu bagi perempuan untuk menunjukkan kiprahnya yang meningkat dari masa ke masa. “Kita berharap perempuan berkontribusi pemenangan PKB. Bukan merebut kursi legislatif yang sudah ada. Tapi menambah perolehan kursi legislatif,” pungkasnya.
Diskusi yang dihadiri pengurus dan kader-kader Perempuan Bangsa Se-Indonesia ini juga menghadirkan narasumber lain yang merupakan kader-kader perempuan PKB, yakni Luluk Nur Hamidah (Anggota Komisi IV DPR RI). Kemudian, Maria Ulfah Anshor (Komisioner Komisi Nasional Perempuan Indonesia), dan Siti Masrifah (Anggota DPR RI Periode 2014-2019), dengan moderator Hindun Anisah (Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan).
(mhd)
tulis komentar anda